Batuk
Batuk adalah sebuah tindakan dari tubuh untuk mengeluarkan zat-zat yang mengiritasi saluran pernapasan, yaitu saluran yang mengalirkan udara dari hidung dan mulut kedalam paru-paru. Batuk terjadi ketika sel-sel di saluran napas teriritasi dan memicu terjadinya suatu reaksi. Akibatnya udara didalam paru-paru dipaksa keluar akibat tekanan yang tinggi.
Batuk dapat terjadi dengan sengaja (ketika seseorang memilih untuk batuk) atau bisa juga ketika tubuh bereaksi sendiri.
Sumber gambar: www.health.harvard.edu
Penyebab Batuk
Penyebab Batuk
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan batuk, kemungkinan penyebabnya dapat ditentukan dari apakah batuk telah berlangsung kurang dari 4 minggu (akut) atau lebih dari 4 minggu (kronis).
Penyebab paling sering terjadinya batuk yang akut adalah infeksi saluran napas bagian atas akibat virus. Penyebab lain yang mungkin adalah adanya terhirupnya benda asing ke saluran napas atau infeksi saluran napas lainnya, seperti pneumonia.
Penyebab paling sering batuk kronis adalah asma, reflux gastroesofageal, dan masuknya cairan dari hidung ke tenggorokan (postnasal drip). Selain itu, batuk kronis juga dapat terjadi akibat aspirasi benda asing, kelainan yang diturunkan (seperti fibrosis kistik atau dyskinesia silier primer), cacat bawaan pada jalan napas atau paru-paru, gangguan peradangan pada jalan napas atau paru-paru, dan dapat juga akibat stress (batuk psikogenik atau kebiasaan).
Secara umum, batuk bisa disebabkan oleh:
- Infeksi, misalnya flu dan croup
- Reflux asam lambung
- Asma
- Alergi atau sinusitis
- Batuk rejan atau pertusis
- Penyebab lainnya seperti aspirasi makanan atau benda asing lainnya, dan paparan polutan udara (asap rokok atau perapian)
Gejala Batuk
Gejala Batuk
Tanda dan gejala yang ditimbulkan juga dapat membantu menentukan penyebab batuk.
1. Tanda dan gejala batuk akut
- Tanda dan gejala batuk karena penyakit infeksi:
Demam, menggigil, sakit pada tubuh, sakit pada tenggorokan, mual, muntah, sakit kepala, adanya tekanan pada daerah sinus, pilek, berkeringat saat malam dan hidung meler. Adanya dahak atau lendir dapat menjadi tanda terjadinya infeksi, tetapi hal ini juga dapat ditemukan pada batuk yang non infeksi.
- Tanda dan gejala batuk karena penyakit non infeksi:
Batuk hanya terjadi jika orang tersebut terkena bahan iritan (zat yang menimbulkan iritasi) dar lingkungan sekitarnya, batuk dengan napas berbunyi (mengi), batuk yang semakin bertambah parah bila berada di lokasi tertentu atau melakukan aktivitas tertentu atau batuk yang membaik bila diberikan obat alergi atau pelonggar pernapasan.
2. Tanda dan gejala batuk kronis
Tanda dan gejala batuk kronis lebih sulit untuk dinilai karena banyak penyebab batuk kronis memiliki tanda dan gejala yang mirip:
- Jika batuk berkaitan dengan bahan iritan yang ada di lingkungan, maka batuk akan semakin memburuk bila bersentuhan dengan bahan tersebut. Bila orang tersebut mempunyai alergi, maka batuk akan membaik bila diberikan obat anti alergi. Bila batuk tersebut karena paparan asap rokok, maka akan membaik bila berhenti merokok dan akan memburuk bila kuantitas merokok meningkat.
- Bila orang tersebut memiliki penyakit paru yang kronis seperti asma, emfisema atau bronkitis kronik, maka ia bisa mengalami batuk yang terus-menerus atau batuk yang memburuk bila berada di tempat tertentu atau melakukan aktivitas tertentu. Batuk yang terjadi bisa dengan atau tanpa dahak dan sering membaik bila diberikan pelega pernapasan atau steroid secara oral atau obat pelega pernpasan lainnya.
- Bila batuk terjadi karena infeksi sinus yang kronis, pilek kronis atau hidung meler terus-menerus, maka orang tersebut akan mempunyai tanda dan gejala yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Biasanya batuk juga akan memburuk bila masalahnya tersebut memburuk dan biasanya batuk juga akan membaik bila penyebab masalahnya tersebut telah ditangani.
- Bila batuk disebabkan karena pemberian obat tertentu, seperti obat penghambat ACE, maka batuk seringkali terjadi setelah pemberian obat dimulai, meskipun bisa terjadi kapan saja selama pemberian obat dilakukan. Batuk yang terjadi biasanya kering dan akan membaik bila obat dihentikan pemberiannya.
- Batuk yang berkaitan dengan GERD sering dikaitkan dengan sensasi rasa panas di dada (heartburn). Batuk jenis ini akan memburuk pada siang hari atau pada saat berbaring dengan posisi telentang. Lebih jauh lagi, ada beberapa orang yang mengalami batuk karena GERD tidak merasakan gejala naiknya asam lambung, tetapi kebanyakan orang akan melaporkan adanya perbaikan pada kondisi batuknya bilapenyakit GERD mereka ditangani dengan baik.
- Jika batuk merupakan tanda awal dari adanya sel kanker, maka orang tersbeut bisa memiliki kumpulan gejala-gejala. Jika kanker paru-paru atau kanker pada saluran pernapasan, maka orang tersebut dapat mengalami batuk darah. Tanda dan gejala lain yang dapat mengindikasikan adanya sel kanker adalah: kelelahan yang semakin memburuk, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya atau berkurangnya kemampuan untuk menelan makanan yang padat ataupun cair.
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasikan dengan dokter bila batuk tidak mereda setelah beberapa minggu, atau ada gejala tambahan seperti berikut ini:
- batuk dengan dahak berwarna kuning kehijauan yang kental
- napas berbunyi (mengi)
- demam
- sesak napas
- pingsan
- pergelangan kaki bengkak atau ada penurunan berat badan
Segera bawa ke rumah sakit, bila anak batuk dan:
- tersedak atau muntah
- sulit bernapas atau menelan
- ada darah dalam dahak
- nyeri dada
Diagnosis Batuk
Diagnosis Batuk
Diagnosis batuk sebagian besar berdasarkan informasi yang diberikan oleh pasien. Informasi yang penting diberikan untuk membantu membuat diagnosis adalah sudah berapa lama batuk terjadi, tanda dan gejala yang berkaitan, aktivitas atau lokasi tertentu yang membuat batuk memburuk/menjadi lebih baik, hubungan antara terjadinya batuk dengan waktu kapan terjadinya, riwayat kesehatan sebelumnya serta pengobatan dirumah yang pernah dilakukan sebelumnya.
- Pada batuk yang akut, dokter akan dapat membuat diagnosa hanya dengan melakukan interview pada pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila pasien mengalami batuk yang akut, pemeriksaan dengan sinar-X biasanya tidak perlu dilakukan untuk mendapatkan penegakan diagnosis. Orang tua, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misal karena kanker, diabetes atau AIDS) dan orang dengan suara paru-paru yang abnormal saat pemeriksaan dapat mengambil manfaat dari pemeriksaan sinar-X untuk mengetahui apakah mengalami pneumonia atau tidak.
- Pada batuk yang kronis, dokter seringkali mengandalkan interview pasien dan pemeriksaan fisik untuk dapat membantu menentukan tes lain yang diperlukan, supaya penegakan diagnosa dapat dilakukan. Banyak orang menlakukan pemeriksaan sinar-X untuk dapat mengetahui penyebabnya. Selain itu, pemeriksaan lain juga dapat disarankan oleh dokter berdasarkan hasil interview dan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan atas permintaan dokter umum dan beberapa lainnya memerlukan rujukan dari dokter spesialis. Dokter spesialis yang dipilih tergantung dari dugaan penyebab terjadinya batuk.
Sangat penting bagi pasien untuk menjadi partisipan yang aktif dalam pemeliharaan kesehatannya dan melakukan diskusi dengan dokter untuk mengetahui tujuan dari setiap pemeriksaan yang dilakukan serta arti dari hasil yang didapat.
Penanganan Batuk
Pengobatan Batuk
Pengobatan batuk tergantung dari tingkat keparahan batuk tersebut dan penyebab awalnya.
1. Pengobatan batuk akut
- Pengobatan batuk akut ditujukan langsung untuk menurunkan kuantitas batuk sebagai tambahan dari mengobati penyebab awalnya.
- Pengobatan simptomatik dari batuk dapat dilakukan melalui pemberian obat batuk, baik yang bisa dibeli bebas atau yang dengan resep dokter.
- Jika dicurigai adanya infeksi bakteri, maka dokter seringkali akan memberikan obat antibiotika. Jika dicurigai penyebabnya adalah virus, maka pasien tidak akan mendapatkan manfaat dari pemberian antibiotika tersebut dan akan diberikan pengobatan untuk mengatasi gejala yang ada.
- Pada pasien lanjut usia, pasien dengan infeksi bakteri/virus yang parah, dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin membutuhkan rawat inap di rumah sakit untuk mengatasi penyebab masalahnya.
2. Pengobatan batuk kronis
Pengobatan batuk kronis juga ditujukan untuk mengatasi kondisi dasarnya. Sangat penting untuk mengetahui bahwa pengobatan yang dijalani mungkin sulit untuk dilakukan dan dapat membutuhkan beberapa pendekatan yang berbeda, serta mungkin juga tidak dapat menghilangkan batuk secara keseluruhan.
- Jika pasien mengalami batuk yang disebabkan oleh asap rokok, alergi atau bahan iritan dari lingkungan, maka batuk dapat diatasi dengan menghilangkan hal-hal tersebut. Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu bagi dokter untuk dapat menilai respon dari pendekatan tersebut karena dibutuhkan waktu tertentu untuk memperbaiki kerusakan paru-paru dan saluran pernapasan akibat terkena bahan iritan.
- Jika pasien memiliki penyakit paru-paru, maka ia akan membutuhkan terapi yang terus menerus untuk mengatasi kondisinya tersebut. Terapi yang diberikan tergantung dari jenis penyakitnya. Kepatuhan terhadap pengobatan yang dilakukan sangat penting untuk membantu memperlambat perkembangan penyakit dan untuk mengurangi gejala penyakit tersebut. Pada kasus dimana pengobatan dirumah gagal dilakukan dan gejala semakin memburuk, maka pasien perlu untuk mendapatkan rawat inap supaya terapi tambahan atau terapi lain yang lebih intensif dapat dilakukan.
- Jika batuk dicurigai disebabkan oleh pemberian obat tertentu, maka pasien akan menunjukkan perbaikan bila obat tersebut dihentikan. Untuk itu, dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai batuk benar-benar berhenti. Kemudian obat yang dihentikan tersebut dapat diganti dengan obat lainnya.
- Jika batuk dicurigai terjadi akibat reflux gastroesofageal, maka diperlukan terapi untuk menurunkan tingkat keasaman lambung. Hal ini biasanya dapat dilakukan dengan mengubah pola makan dan memberikan obat-obatan. Keberhasilan terapi mungkin membutuhkan waktu tertentu dan pemberian terapi yang berbeda.
Komplikasi Batuk
Batuk yang tidak sembuh-sembuh dapat menyebabkan komplikasi seperti berikut ini:
- tidur terganggu
- sakit kepala
- muntah
- sinkop
- keringat berlebihan
- patah tulang iga
- tidak bisa menahan buang air kecil
Prognosis Batuk
Batuk sendiri tidak berbahaya, akan tetapi prognosis pasti sangat bergantung pada penyebab batuk.
Informasi Produk Terkait Batuk
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Batuk
Batuk dapat dicegah dengan cara menghindari gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan terjadinya batuk. Selain itu, hal penting yang perlu dilakukan untuk mencegah batuk adalah dengan berhenti merokok dan menghindari menjadi perokok pasif, terutama pada orang yang mempunyai asma, penyakit paru kronis, dan alergi.
Pada orang dengan refluks gastroesofageal, batuk dapat dicegah dengan mengubah pola makan, tidur dengan bagian kepala lebih tinggi, dan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
Bagi orang yang sedang menjalani pengobatan untuk penyakit paru kronis, maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan patuh menjalani pengobatan yang diberikan oleh dokter.
Referensi
Referensi:
- B, Hansa D. Children's Cough. WebMD. 2012.
- C, Deborah M. Cough In Children. Merck Manual Home Health Handbook. 2013
- www.mayoclinic.org/symptoms/cough/basics/when-to-see-doctor/sym-20050846
- www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493221/
Diperbarui 4 Desember 2023