Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Polip Kolorektal

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Polip Kolorektal

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Polip merupakan pertumbuhan jaringan dari dinding usus atau rektum yang menonjol ke dalam lumen usus atau rektum. Polip bisa bersifat jinak atau ganas, dan memiliki ukuran yang bervariasi. Semakin besar ukuran polip, maka semakin besar risiko terjadinya keganasan.


Penyebab Polip kolorektal

Ada beberapa polip yang merupakan suatu kondisi yang diturunkan, misalnya familial adenomatous polyposis dan sindroma Peutz-Jeghers. Selain itu, ada beberapa faktor risiko terjadinya polip, antara lain : usia dan adanya riwayat polip atau kanker usus besar dalam keluarga.


Gejala Polip kolorektal

Sebagian besar polip kolorektal tidak menimbulkan gejala. Jika ada, maka gejala-gejala yang muncul bisa berupa:

  • Perdarahan dari rektum
  • Kram atau nyeri perut
  • Sumbatan
  • Intususepsi, dimana ada bagian usus yang masuk ke bagian usus lainnya
  • Diare cair yang banyak, pada polip tertentu yang menghasilkan garam dan air (villous adenoma)

Pada kasus yang jarang, polip rektal dengan tangkai yang panjang bisa keluar melalui anus.


Diagnosis Polip kolorektal

Diagnosa polip bisa dilakukan dengan cara:

  • Pemeriksaan colok dubur, untuk merasakan adanya polip pada daerah rektum
  • Kolonoskopi, untuk melihat polip secara langsung pada usus besar melalui alat pelihat yang dimasukkan melalui anus.
  • Biopsi, bisa dilakukan dengan mengambil contoh jaringan polip untuk diperiksa secara mikroskopik. Tindakan ini dilakukan untuk menentukan apakah polip bersifat ganas atau tidak.

Penanganan Polip kolorektal

Polip kolorektal biasanya dianjurkan untuk diangkat dari usus besar atau rektum, karena adanya potensi untuk menjadi suatu keganasan. Polip tertentu bisa diangkat bersama dengan tindakan kolonoskopi atau, jika tidak, bisa dengan pembedahan.

Jika polip yang ada bersifat ganas, maka perlu diketahui apakah kanker cenderung menyebar atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan mikroskopis. Jika risiko penyebaran rendah, maka tidak diperlukan penanganan lebih lanjut setelah polip diangkat. Tetapi jika risiko penyebaran tinggi, terutama jika kanker telah menganai tangkai polip, maka bagian usus besar tersebut harus dipotong dan diangkat melalui pembedahan.

Setelah pembedahan, seluruh usus besar dan rektum perlu diperiksa secara berkala dengan melakukan kolonoskopi atau dengan foto rontgen menggunakan barium.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • L, Elliot M. Polyps of the Colon and Rectum. Merck Manual Handbook. 2013.