Proktitis
Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum (mukosa rektum).
Penyebab Proktitis
Beberapa penyebab terjadinya proktitis :
- Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
- Penyakit menular seksual, seperti gonore, sifilis, infeksi Chlamydia trachomatis, herpes simpleks, sitomegalovirus, terutama pada pria homoseksual
- Infeksi bakteri tertentu, misalnya Salmonella
- Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak bakteri normal usus, sehingga memungkinkan bakteri lainnya untuk tumbuh
- Terapi radiasi yang diberikan langsung pada rektum atau di sekitar rektum, misalnya untuk mengobati kanker prostat atau kanker rektum
Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya proktitis, terutama akibat infeksi virus herpes simpleks atau sitomegalovirus.
Gejala Proktitis
Proktitis biasanya menyebabkan perdarahan dari rektum yang tidak terasa nyeri atau keluarnya lendir dari rektum. Jika proktitis disebabkan oleh infeksi gonore, virus herpes simpleks, atau sitomegalovirus, maka anus dan rektum bisa terasa sangat nyeri.
Tanda dan gejala lain yang bisa ditemukan :
- Keinginan untuk buang air besar yang sering atau terus menerus dirasakan.
- Nyeri pada perut sebelah kiri
- Rasa penuh pada rektum
- Diare
- Nyeri saat buang air besar
Sumber : www.siewie.pl
Diagnosis Proktitis
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan diagnosa :
- Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam rektum, misalnya dengan anoskopi atau sigmoidoskopi
- Pengambilan apusan dan contoh jaringan permukaan rektum untuk diperiksa, misalnya untuk menentukan apakah terdapat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang bisa menyebabkan proktitis.
- Pemeriksaan bagian usus lainnya menggunakan kolonoskopi, yaitu untuk melihat keadaan usus besar.
Penanganan Proktitis
Penanganan yang diberikan tergantung dari penyebabnya, misalnya pemberian antibiotik jika proktitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Atau dokter mungkin bisa memberikan obat untuk mengatasi peradangan jika proktitis disebabkan oleh terapi radiasi atau jika penyebabnya tidak diketahui.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Untuk mengurangi risiko terjadinya proktitis, lakukan cara-cara untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual, misalnya dengan cara :
- Tidak melakukan seks bebas
- Tidak melakukan anal seks
- Gunakan kondom lateks saat berhubungan seksual
- Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang memiliki luka atau sekret yang tidak biasa di daerah genitalia
- Tidak melakukan hubungan seks jika mengalami penyakit menular seksual, sampai dinyatakan benar-benar sembuh.
Referensi
- A, Parswa. Proctitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- Mayo Clinic. Proctitis. 2012.