Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kanker Prostat

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kanker Prostat

Kanker Prostat

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Kanker Prostat adalah suatu keganasan yang terjadi pada kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi. Angka kejadian kanker prostat di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat yang diambil pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker prostat pada 15-60% pria berusia antara 60-90 tahun dan insidennya meningkat dengan bertambahnya usia.

Kebanyakan kanker prostat tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.

kanker prostat

Sumber gambar: www.everydayhealth.com


Penyebab Kanker prostat

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan kanker prostat dengan diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker yang tinggi pada pria dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.

Pria yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pada pria yang terpapar kadmium. Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.


Gejala Kanker prostat

Gejala Kanker Prostat

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Kanker prostat bisa menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. Selain itu kanker prostat juga dapat menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah).

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang atau ke ginjal. Kanker yang telah menyebar ke tulang menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.

Gejala lain yang bisa ditemukan antara lain:

  • Nyeri ketika berkemih, ejakulasi, atau saat buang air besar
  • Sering berkemih pada malam hari
  • Inkontinensia uri
  • Nyeri perut
  • Penurunan berat badan

Diagnosis Kanker prostat

Diagnosis Kanker Prostat

Pemeriksaan dini untuk mendeteksi kanker prostat adalah dengan melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah, antara lain pemeriksaan kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan USG prostat, rontgen atau scan tulang untuk melihat penyebaran kanker, serta biopsi prostat.

pemeriksaan colok dubur

Pemeriksaan Colok Dubur

Sumber gambar: myhealth.alberta.ca


Penanganan Kanker prostat

Penanganan Kanker Prostat

Penanganan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan. Pilihan penanganan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:

  • Pada stadium awal dapat dilakukan pengangkatan prostat dan terapi penyinaran
  • Jika kanker telah menyebar, dapat dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan

Pengangkatan kelenjar prostat seringkali dilakukan pada kanker stadium I dan II. Pembedahan dapat dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. Penderita bisa dirawat di rumah sakit selama 5-7 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi dan inkontinensia uri.

Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium I, II dan III.
Biasanya jika risiko pembedahan terlalu tinggi. Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

  1. Terapi penyinaran eksterna, biasanya dilakukan beberapa kali selama 6-8 minggu. Efek samping yang dapat terjadi berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, infeksi kandung kemih dan adanya darah pada air kemih.
  2. Pencangkokan butiran yodium atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat. Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.

Obat-obatan

- Manipulasi hormonal

Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah Leuprolide dan Goserelin. Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis). Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.

Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya Flutamide). Efek samping dari terapi hormon bisa berupa rasa panas, osteoporosis, seperti tidak berenergi, berkurangnya massa otot, menurunnya libido, berkurangnya rambut tubuh, disfungsi ereksi, dan pembesaran payudara (gynecomastia). Bentuk terapi hormon yang lama adalah dengan mengangkat kedua testis melalui pembedahan. Efek tindakan ini terhadap kadar testosteron sama dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obat terapi hormon (seperti buserelin atau goserelin). Tetapi efek samping pada fisik dan psikis akibat pengangkatan testis atau terapi hormon lainnya membuat terapi ini sulit untuk diterima untuk sebagian penderita.

- Kemoterapi

Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang resisten terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker. Berbagai jenis obat kemoterapi antara lain: Mitoxantrone, Paclitaxel, Dosetaxel, Estramustin, atau Adriamycin. Efek samping yang muncul dapat bervariasi, tergantung dari obat yang diberikan.

Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalani, perkembangan penyakit akan dipantau secara ketat, dengan cara:

  • Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan-1 tahun)
  • CT scan tulang atau Bone Scan untuk mengetahui penyebaran kanker
  • Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia
  • Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan)

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kanker Prostat

Anda dapat mengurangi risiko kanker prostat dengan berbagai cara, antara lain:

  • Pilih makanan sehat yang kaya buah dan sayur. Hindari makanan tinggi lemak. Salah satu gizi yang dikaitkan dengan pencegahan kanker prostat adalah lycopene, yang bisa ditemukan pada tomat mentah atau dimasak. Tetapi, hal ini masih harus dibuktikan lebih lanjut. Meskipun demikian, diet sehat dengan berbagai buah dan sayur dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Olah raga secara teratur, untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh dan membantu mempertahankan berat badan. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang yang olah raga secara teratur memiliki insiden terjadinya kanker prostat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki yang kurang atau tidak berolahraga.
  • Jaga berat badan yang ideal. Jika berat badan Anda saat ini sudah ideal, pertahankanlah dengan berolahraga secara rutin. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, tambahkan lebih banyak latihan atau olahraga, dan kurangi jumlah kalori yang anda makan setiap hari. Mintalah dokter Anda untuk membantu membuat rencana untuk mencapai berat badan yang ideal.

Referensi

Referensi:

  • Tannock IF, de Wit R, Berry WR, et al. Docetaxel ditambah prednisone atau mitoxantrone ditambah prednisone untuk kanker prostat lanjutan. N Engl J Med 2004; 351:1502.
  • Thompson I, Thrasher JB, Aus G, et al. Pedoman untuk manajemen kanker prostat terlokalisasi secara klinis: 2007 update. J Urol 2007; 177:2106.
  • Z, Kevin C. G, Gagan. Prostate Cancer. 2010. Medicine Net.