Torsio Testis
Torsio Testis adalah terpuntirnya korda spermatika, yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis (buah zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).
Penyebab Torsio testis
Torsio testis terjadi akibat perkembangan abnormal dari korda spermatika atau selaput yang membungkus testis. Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.
Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, melakukan aktivitas yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.
Gejala Torsio testis
Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan muntah. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- Pusing atau pingsan
- Benjolan di testis
- Darah di dalam semen
Diagnosis Torsio testis
Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Daerah testis jika diraba bisa terasa sangat nyeri dan tampak membesar. Gangguan ini lebih sering terjadi pada testis kanan. Testis yang terkena letaknya akan tampak lebih tinggi. Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan antara lain pemeriksaan USG.
Penanganan Torsio testis
Pembedahan diperlukan untuk memperbaiki testis yang terpuntir (torsio testis). Pada beberapa kasus dokter mungkin bisa mengembalikan torsio testis secara manual, tetapi prosedur pembedahan tetap diperlukan untuk mencegah testis terpuntir kembali. Prosedur pembedahan untuk mengembalikan posisi testis biasanya akan dilakukan dengan anestesi umum. Secara umum, pasien biasanya tidak perlu menginap di rumah sakit.
Semakin cepat puntiran testis dikembalikan seperti semula maka akan semakin besar kemungkinan organ tersebut terselamatkan. Angka kesuksesannya mencapai 95% ketika penanganan dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 6 jam sejak testis terpuntir, tetapi angka kesuksesannya akan menurun hingga 20% bila penanganan dilakukan lebih dari 24 jam kemudian.
-
Torsio testis pada bayi baru lahir
Torsio testis bisa terjadi pada bayi dan bayi yang baru lahir, meskipun jarang terjadi. Testis pada bayi bisa menjadi keras, membengkak atau mempunyai warna yang lebih gelap. Saat dilakukan pemeriksaan USG, maka tidak akan terdeteksi berkurangnya aliran darah ke bagian scrotum, sehingga diperlukan pembedahan untuk memastikan terjadinya torsio testis.
Penanganan torsio testis pada bayi masih kontroversi. jika seorang bayi terlahir dengan tanda dan gejala torsio testis maka mungkin sudah terlambat untuk dilakukan pembedahan darurat. Pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan pembedahan non darurat di kemudian waktu. Tetapi pembedahan darurat kadangkala bisa menyelamatkan semua atau sebagian testis serta mencegah terjadinya puntiran pada testis yang satu lagi. Penanganan torsio testis pada bayi bisa mencegah timbulnya masalah hormonal pria di kemudian hari serta kemampuannya untuk menjadi seorang ayah.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
- Mayoclinic. Testicular torsion. 2012.