Hernia Inguinalis
Hernia merupakan suatu kondisi medis keluarnya organ dalam perut akibat adanya kelemahan pada dinding otot perut dan menimbulkan keluhan adanya bagian yang menonjol pada perut atau lipat paha.
Penyebab Hernia inguinalis
Penyebab Hernia Inguinalis
Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan aktivitas mengangkat beban berat. Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.
Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Gejala Hernia inguinalis
Gejala Hernia Inguinalis
Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan skrotum, tanpa rasa nyeri. Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan mengecil karena isinya keluar dan masuk dengan pengaruh gaya tarik bumi.
Kapan harus kedokter?
Jika anda atau keluarga anda terdapat tanda dan gejala dari hernia inguinalis segeralah untuk konsultasi ke dokter, agar mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini.
Segeralahlah ke rumah sakit terdekat, jika anda anda mempunyai tanda dan gejala hernia yang disertai dengan:
- Benjolan yang menetap pada lipat paha atau buah zakar
- Terasa nyeri pada lipat paha atau buah zakar
- Bengkak atau kemerahan pada lipat paha atau buah zakar
- Demam atau mengigil
- Anak rewel dan tidak mau makan
- Mual dan muntah
Diagnosis Hernia inguinalis
Diagnosis Hernia Inguinalis
Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan. Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan untuk memastikan hal ini adalah Pemeriksaan USG.
Penanganan Hernia inguinalis
Pengobatan Hernia Inguinalis
Jika hernia yang dialami sedikit dan tidak mengganggu, maka dokter akan melakukan pendekatan "lihat dan tunggu". Tetapi hernia yang membesar dan juga sakit memerlukan prosedur operasi untuk mencegah komplikasi yang serius dan mengembalikan kenyamanan penderita. Terdapat 2 jenis prosedur pembedahan hernia yaitu pembedahan dan laparoskopi.
Herniorraphy
Pada prosedur pembedahan ini, dokter akan membuat sayatan didaerah pangkal paha serta mendorong bagian omentum yang menonjol atau bagian usus kembali kedalam perut. Kemudian dokter bedah akan menjahit kembali otot yang lemah atau robek tersebut. Bagian yang lemah seringkali juga akan diperkuat dan ditambahkan jaring sintetik (hernioplasty).
Setelah prosedur operasi maka biasanya di sarankan untuk kembali bergerak sesegera mungkin, tetapi biasanya dibutuhkan waktu antara 4-6 minggu untuk dapat kembali pulih & melakukan aktifitas seperti sedia kala.
Laparoskopi
Dengan prosedur invasif yang minimal ini, maka dokter bedah akan melakukan operasi melalui beberapa sayatan kecil di bagian perut. Sebuah tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera (laparoskop) akan dimasukkan kedalam salah satu sayatan. Dengan dipandu oleh kamera tersebut, maka dokter akan memasukkan alat kecil melalui sayatan lain unyuk memperbaiki hernia dengan menggunakan jaring sintetik.
Rasa ketidaknyamanan dan bekas luka pada prosedur laparoskopi lebih sedikit bila dibandingkan dengan prosedur pembedahan terbuka. Pasien juga akan bisa kembali beraktivitas dengan normal lebih cepat. Prosedur laparoskopi juga menjadi pilihan yang tepat pada pasien yang hernianya muncul kembali setelah menjalani pembedahan hernia secara terbuka. Hal ini karena untuk menghindari bekas luka dari prosedur operasi sebelumnya. Laparoskopi juga merupakan pilihan yang tepat untuk orang yang mengalami hernia di kedua sisi perut (hernia inguinal bilateral).
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pembedahan dengan laparoskopi bisa meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dan munculnya hernia kembali setelah operasi. Tetapi resiko ini bisa dikurangi jika prosedur laparoskopi dilakukan oleh dokter bedah yang berpengalaman melakukan prosdur perbaikan hernia dengan laparoskopi.
Prosedur laparoskopi untuk hernia tidak bisa dilakukan pada pasien yang:
- Mempunyai hernia yang sangat besar
- Usus turun sampai ke skrotum
- Pernah menjalani prosedur pembedahan dai bagian panggul, misalnya pembedahan prostat (prostatectomy)
- Tidak bisa menjalani anestesi umum
Komplikasi Hernia Inguinalis
Komplikasi yang ditimbulkan akibat hernia inguinalis, adalah:
- Tekanan pada jaringan di sekitarnya. Hernia inguinalis dapat membesar seiring berjalannya waktu, jika tidak ditangani dengan segera. Sehingga, benjolan yang membesar ini terutama pada pria dapat meluas hingga ke skrotum dan menimbulkan keluhan nyeri dan bengkak.
- Hernia Inkarserata. Suatu kondisi dimana, benjolan bertambah besar dan celah menjerat bagian usus sehingga usus terjepit dan menimbulkan keluhan yang berat, yaitu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar atau buang angin.
- Hernia Strangulata. Suatu kondisi dimana aliran darah ke usus terhenti akibat usus yang terjepit oleh celah sehingga usus mengalami kematian jaringan.
Prognosis Hernia Inguinalis P
Prognosis hernia inguinalis ini umumnya baik, jika keadaan ini ditangani dengan segera dan tepat.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Hernia Inguinalis
Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih. Pengobatan terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi risiko terjadinya hernia.
Referensi
Referensi:
- Mayoclinic. Inguinal Hernia. 2021
Diperbarui 4 Desember 2023