Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah masalah-masalah yang hanya terjadi saat kehamilan. Keadaan ini dapat menyebabkan gangguan pada si ibu, janin, atau keduanya.
Penyebab Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan yang dapat terjadi
Beberapa komplikasi kehamilan yang bisa terjadi antara lain:
- Anemia, di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal
- Depresi, yaitu perasaan sedih yang ekstrim, baik saat masa kehamilan atau sesudah melahirkan
- Kehamilan ektopik, dimana terjadi kehamilan di luar rahim.
- Masalah pada janin, yaitu gangguan yang terjadi pada janin dalam kandungan.
- Diabetes gestasional, yaitu tingginya kadar gula darah saat masa kehamilan.
- Tekanan darah tinggi, yaitu tingginya tekanan darah saat masa kehamilan, dan biasanya akan menghilang setelah melahirkan
- Hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah berat yang terus berlangsung saat kehamilan. Kondisi ini lebih ekstrim dari mual muntah biasa yang sering dialami oleh ibu hamil.
- Keguguran, merupakan berakhirnya kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Seringkali kehamilan berakhir bahkan sebelum seorang wanita menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
- Plasenta previa, adalah kelainan letak plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh mulut rahim, sehingga menutupi jalan lahir.
- Abrupsio plasenta, merupakan terlepasnya plasenta dari rahim sebelum tiba waktu melahirkan, sehingga janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
- Pre-eklampsia, yaitu suatu kondisi yang bisa terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu, dimana ditemukan adanya tekanan darah yang tinggi, serta masalah pada ginjal dan organ tubuh lainnya.
- Kelahiran prematur, merupakan proses kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Komplikasi kehamilan bisa terjadi pada awal ataupun akhir kehamilan. Namun, sebagian komplikasi kehamilan ini bisa ditangani dengan baik jika diketahui sejak dini.
Gejala Komplikasi kehamilan
Gejala Komplikasi Kehamilan
Berikut adalah gejala-gejala untuk masing-masing masalah kesehatan yang bisa terjadi saat kehamilan:
Anemia
- Merasa lelah atau lemah
- Terlihat pucat
- Seperti akan pingsang
- Nafas pendek
Depresi
- Sering merasa sedih
- Sering merasa tak berdaya dan gelisah
- Perubahan nafsu makan
- Mempunyai pikiran untuk melukai diri sendiri atau bayinya
Kehamilan ektopik
- Rasa nyeri pada perut
- Rasa nyeri pada bahu
- Terjadi pendarahan di vagina
- Merasa pusing atau seperti akan pingsan
Masalah pada janin
- Gerakan bayi kurang dari normal
- Ukuran bayi lebih kecil dari usia kehamilan
- Beberapa masalah kesehatan tidak menunjukkan adanya gejala, tapi bisa diketahui melalui pemeriksaan prenatal
Diabetes gestational
Biasanya tidak menunjukkan gejala, tapi ada juga yang ditandai dengan rasa haus, rasa lapar atau rasa lelah yang ekstrim. Bila dilakukan pemeriksaan darah akan terlihat kadar gula darah yang tinggi.Tekanan darah tinggi (terkait kehamilan)
Bila dilakukan pengukuran tekanan darah maka akan terlihat tekanan darah yang tinggi tanpa ada tanda & gejala lain yang terkait dengan preeklampsia.Hiperemesis gravidarum
- Rasa mual yang tak kunjung hilang
- Muntah beberapa kali sehari
- Turunnya berat badan
- Berkurangnya nafsu makan
- Dehidrasi
- Merasa akan pingsan atau pingsan
Keguguran
- Flek atau pendarahan
- Kram atau nyeri pada perut
- Keluarnya cairan atau jaringan dari vagina
Flek pada masa awal kehamilan bukan selalu merupakan tanda keguguran. Tetapi sebaiknya segera konsultasi ke dokter bila terjadi pendarahan.Plasenta previa
- Perdarahan vagina tanpa disertai rasa sakit pada trimester kedua atau ketiga
Kadang bisa juga plasenta previa tidak disertai gejala sama sekali.Plasenta abrupsio
- Perdarahan vagina
- Kram pada perut
- Nyeri di perut
- Rahim terasa sakit
Preeklampsia
- Tekanan darah yang tinggi
- Tangan dan wajah yang membengkak
- Terdapat terlalu banyak protein di urin
- Rasa sakit di perut
- Penglihatan menjadi kabur
- Pusing
- Sakit kepala
Kelahiran prematur
- Meningkatnya cairan di vagina
- Tekanan dan kram pada panggul
- Nyeri pada punggung yang menjalar ke perut
- Kontraksi
Diagnosis Komplikasi kehamilan
Diagnosis Komplikasi Kehamilan
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan penunjang bisa dilakukan sesuai dengan gangguan yang mungkin terjadi.
Penanganan Komplikasi kehamilan
Pengobatan Komplikasi Kehamilan
Anemia
Pengobatan dilakukan dengan cara mengatasi penyebab anemia sehingga jumlah sel darah merah akan kembali normal. Wanita hamil yang mengalami anemia bisa diberikan suplemen Zat besi dan Asam folat. Dokter akan memeriksa kadar zat besi selama masa kehamilan untuk memastikan tidak terjadi anemia kembali.
Depresi
Wanita hamil yang mengalami depresi bisa mempengaruhi perkembangan janinnya, sehingga mendapatkan penanganan untuk masalah depresi penting untuk kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Penanganan yang dilakukan bisa berupa salah satu atau kombinasi dari terapi berikut ini : konseling, grup pendukung dan obat-obatan.
Kehamilan ektopik
Karena pada kehamilan ektopik sel telur tidak bisa berkembang, maka biasanya digunakan obat-obatan ataupun prosedur pembedahan untuk mengeluarkan jaringan ektopik sehingga tidak merusak organ.
Masalah pada janin
Penanganan yang dilakukan tergantung dari hasil pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi. Jika hasil tesnya menunjukkan adanya masalah, hal ini bukan selalu berarti bayi berada dalam masalah. Bisa saja hal tersebut berarti sang ibu membutuhkan perawatan khusus hingga bayi dilahirkan. Hal tersebut bisa berupa banyak hal, seperti misalnya istirahat di tempat tidur, tergantung dari kondisi sang ibu. Terkadang bisa juga bayi harus dilahirkan lebih awal.
Diabetes gestational
Kebanyakan wanita yang mengalami diabetes terkait kehamilan bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan menjalankan pola makan sehat yang disarankan oleh dokternya. Beberapa wanita ada juga yang memerlukan pemberian Insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. Mengontrol kadar gula darah penting untuk dilakukan, karena kadar gula darah yang tidak terkontrol bisa meningkatkan resiko terjadinya:
- Preeklampsia
- Melahirkan lebih awal
- Melahirkan secara cesar
- Melahirkan bayi yang besar, sehingga bisa mempersulit proses melahirkan
Bayi terlahir dengan kadar gula darah yang rendah serta mempunyai masalah kesehatan dan jaundice
Tekanan darah yang tinggi
Kesehatan ibu dan janin diawasi secara ketat untuk memastikan tekanan darah tinggi yang dialami bukanlah preeklampsia
Hiperemesis gravidarum
Makanan yang kering dan hambar serta cairan merupakan lini pertama terapi. Terkadang, juga bisa diberikan obat anti mual untuk mengatasi rasa mual. Untuk obat anti mual sebaiknya ditanyakan dulu ke dokter, mana yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Untuk dosis dan jangka waktu pemakaian juga sebaiknya atas dasar petunjuk dokter.
Banyak wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum harus dirawat di rumah sakit sehingga bisa diberikan cairan & nutrisi lewat pembuluh darah. Biasanya wanita dengan hiperemesis gravidarum akan merasa lebih baik saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Meskipun ada juga wanita yang mengalami mual & muntah sepanjang masa kehamilan.
Keguguran
Pada sebagian besar kasus, keguguran tidak bisa dicegah. Terkadang, wanita juga harus menjalani perawatan untuk mengeluarkan jaringan kehamilan di rahim. Konseling bisa membantu penyembuhan emosional.
Plasenta previa
Jika di diagnosa setelah usia kehamilan > 20 minggu tetapi tanpa terjadi perdarahan, maka sang wanita hamil harus mengurangi aktivitasnya dan memperbanyak istirahat di tempat tidur. Jika terjadi perdarahan hebat maka perlu dilakukan rawat inap hingga kondisi ibu dan janinnya stabil. Jika perdarahannya berhenti atau hanya sedikit, maka lanjutkan istirahat di tempat tidur hingga bayi siap untuk dilahirkan. jika perdarahannya tidak berhenti atau jika terlihat tanda akan melahirkan secara prematur, maka bayi akan dilahirkan melalui operasi cesar.
Plasenta abrupsio
Ketika pelepasannya hanya sedikit, maka istirahat di tempat tidur selama beberapa hari biasanya akan menghentikan perdarahan. Untuk kasus sedang bisa membutuhkan istirahat total di tempat tidur. Pada kasus yang berat (dimana > separuh plasenta terlepas) bisa membutuhkan penanganan medis dan kelahiran bayi lebih awal.
Preeklampsia
Satu-satunya cara untuk mengatasi adalah dengan melahirkan, yang mungkin bukan pilihan terbaik untuk sang bayi. Proses melahirkan bisa melalui induksi jika kondisinya ringan dan sang ibu sudah mendekati waktunya melahirkan (usia kehamilan 37-40 minggu). Bila masih terlalu awal untuk melahirkan, maka dokter akan mengawasi kondisi kesehatan ibu dan bayi dengan ketat. Sang ibu mungkin memerlukan obat-obatan & istirahat di rumah atau rumah sakit untuk menurunkan tekanan darahnya. Obat-obatan juga bisa digunakan untuk mencegah ibu hamil mengalami kejang.
Kelahiran prematur
Obat-obatan tidak bisa menghentikan terjadinya proses melahirkan. Istirahat di tempat tidur seringkali disarankan. Terkadang wanita harus melahirkan lebih awal. Melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu disebut dengan kelahiran prematur. Kelahiran prematur merupakan faktor resiko utama untuk kelahiran prematur berikutnya.
Informasi Produk Terkait Komplikasi Kehamilan
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- Womenshealth.gov. Pregnancy complications. 2010
Diperbarui tanggal 22 Agustus 2023