Informasi Penyakit

Syok

VIDYA HARTIANSYAH
23 Februari 2024
Syok

Syok

VIDYA HARTIANSYAH
23 Februari 2024

Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika jantung dan pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai, sehingga terjadi penurunan tekanan darah dan bahkan kematian sel atau jaringan.

Ada beberapa jenis syok, diantaranya:

Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik terjadi akibat rendahnya volume darah. Volume darah yang rendah berarti jumlah darah yang dipompa jantung tiap denyutnya lebih rendah dari normal. Sehingga jumlah darah ke seluruh tubuh lebih rendah dari normal. 

Syok hipovolemik dapat disebabkan karena:

  • Perdarahan luar yang sangat banyak akibat cedera.
  • Perdarahan internal berat akibat ulkus, pembuluh darah yang pecah, atau pecahnya kehamilan di luar kandungan.
  • Kehilangan cairan tubuh lainnya akibat luka bakar luas, peradangan pada pankreas (pankreatitis), lubang pada dinding usus, muntah atau diare berat, penyakit ginjal, penggunaan obat diuretik berlebihan dan diabetes yang tidak diobati.
  • Dehidrasi berat.

Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik terjadi ketika jantung mengalami kerusakan sehingga tidak dapat memompa darah sesuai kebutuhan tubuh. Penyebab paling sering dari syok kardiogenik antara lain:

  • Serangan jantung (infark myokard).
  • Katup jantung tidak berfungsi.
  • Gangguan irama jantung (aritmia).
  • Robekan atau infeksi otot jantung (myokarditis).
  • Robekan atau infeksi katup jantung (endokarditis).

Syok Obstruktif

Syok obstruktif terjadi ketika ada sumbatan di jantung, pembuluh darah arteri atau vena yang menghambat aliran darah. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat penumpukan cairan di rongga dada.

Penyebab syok obstruktif diantaranya:

  • Bekuan darah di paru-paru (emboli paru).
  • Udara yang terjebak di antara paru-paru dan dinding dada (tension pneumothoraks).
  • Penumpukan darah atau cairan di ruang antara otot jantung dan kantung jantung (tamponade jantung). Blood or fluid buildup in the space between your heart muscle and outer heart sac (cardiac tamponade).

Syok Distributif

Syok distributif terjadi ketika ada pelebaran pembuluh darah yang berlebihan. Ketika hal ini terjadi, tekanan darah turun dan organ-organ tubuh tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen.

Ada beberapa jenis syok distributif, yaitu:

  • Syok anafilaktik. Terjadi akibat reaksi alergi berat.
  • Syok septik. Terjadi akibat infeksi bakteri berat di darah.
  • Syok neurogenik. Terjadi akibat adanya kerusakan pada sistem saraf, akibat cedera saraf tulang belakang.

Syok distributif juga dapat terjadi akibat overdosis obat, cedera otak, dan penyakit endokrin tertentu (misalnya penyakit Addison).


Penyebab Syok

Penyebab Syok

Seseorang mengalami syok jika tekanan darah menjadi sangat rendah sehingga sel-sel tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup dan kekurangan oksigen. Akibatnya, sel-sel di berbagai organ tubuh, termasuk otak, ginjal, hati, dan jantung, berhenti berfungsi dengan normal. Jika aliran darah ke sel-sel ini tidak segera pulih, maka akan terjadi kerusakan menetap dan organ tempat sel-sel tersebut berada bisa mengalami kegagalan fungsi, sehingga penderita bisa meninggal.

Syok bisa terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan aliran darah berkurang, antara lain berupa:

  1. Kelainan jantung, misalnya serangan jantung atau gagal jantung
  2. Volume darah yang rendah, misalnya akibat perdarahan hebat atau dehidrasi
  3. Perubahan pada pembuluh darah, misalnya karena reaksi alergi atau infeksi
  4. Obat-obat tertentu yang sangat menurunkan fungsi jantung atau tekanan darah
  5. Trauma tertentu pada tulang belakang

Gejala Syok

Gejala Syok

Gejala-gejala yang muncul tergantung pada penyebab dan jenis syok. Namun, umumnya berupa:

  1. Awalnya penderita bisa mengantuk, linglung, dan letargis
  2. Kulit menjadi dingin dan berkeringat
  3. Jika kulit ditekan, maka warna kulit kembali lebih lambat dari normal
  4. Denyut nadi terasa cepat dan lemah, kecuali jika syok disebabkan oleh detak jantung yang lambat.
  5. Penderita biasanya tidak dapat duduk tanpa merasa seperti mau pingsan.
  6. Tekanan darah turun menjadi sangat rendah, sehingga seringkali tidak dapat diukur.
  7. Pada akhirnya, penderita bisa meninggal.

Jika syok disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang berlebihan, maka gejala-gejala yang ditemukan agak berbeda, dimana pada awalnya kulit bisa terasa hangat dan denyut nadi mungkin terasa kuat. Namun, setelah beberapa saat, kulit juga terasa dingin dan lembab.


Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penaganan awal jika Anda atau orang disekitar anda mengalami syok secara tiba-tiba.

Tanda dan gejala syok, seperti:

  • Perubahan kesadaran, seperti tampak linglung atau jatuh pingsan
  • Tangan dan kaki teraba dingin
  • Napas terlihat pendek atau sesak
  • Bengkak pada mata atau area mulut
  • Timbul ruam hampir seluruh tubuh setelah mengonsumsi sesuatu, terutama antibiotik

Diagnosis Syok

Diagnosis Syok

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Gejala syok bergantung pada penyebab dan jenisnya. Tekanan darah yang sangat rendah adalah gejala yang paling sering. Tanda dan gejala lainnya dari syok dapat berupa:

  • pusing, rasa melayang atau pingsan
  • kecemasan
  • bibir dan kuku kebiruan atau abu-abu
  • bingung
  • keringat berlebihan
  • buang air kecil jarang atau sangat sedikit
  • kulit pucat, dingin
  • denyut jantung cepat tapi lemah
  • napas dangkal

Penanganan Syok

Penanganan Syok

Penanganan yang bisa dilakukan antara lain berupa:

  1. Segera panggil bantuan
  2. Baringkan penderita dan jaga agar tetap hangat
  3. Angkat tungkai penderita sekitar 30-60 cm, untuk membantu mengembalikan darah ke jantung.
  4. Periksa jalan napas dan pernapasan penderita.
  5. Jika terdapat perdarahan, maka harus dihentikan segera.
  6. Miringkan kepala untuk mencegah terjadinya aspirasi jika muntah.
  7. Jangan masukan apapun ke dalam mulut penderita, termasuk makanan atau minuman.
  8. Jangan menggerakkan penderita yang diketahui atau diduga mengalami cedera tulang belakang.

Jika tidak diatasi, maka syok biasanya berakibat fatal. Jika berhasil diatasi, maka hasilnya tergantung pada penyebabnya, gangguan lain yang dimiliki oleh penderita, adanya kegagalan organ dan tingkat keparahannya, waktu antara timbulnya syok sampai mendapatkan penanganan, serta jenis pengobatan yang diberikan.

Di rumah sakit, orang yang mengalami syok akan diberikan oksigen dan cairan intravena (infus). Pemeriksaan darah, urin, jantung, rontgen dan/atau CT scan mungkin akan dilakukan untuk mengetahui penyebab syok. Penanganan lain akan dilakukan bergantung pada penyebab syok.

Kemungkinan terjadinya kematian pada syok akibat serangan jantung atau syok septik akibat infeksi, terutama pada orang-orang usia tua, sangatlah tinggi.


Komplikasi Syok

Sembuh sempurna setelah mengalami syok adalah hal yang memungkinkan. Pasien dapat kembali normal bila syok terjadi pada tahap awal, dan diagnosis dan/penanganan yang terlambat dapat menyebabkan komplikasi yang tidak dapat disembuhkan, termasuk kegagalan multiorgan dan kematian.

Kemungkinan kesembuhan dan kesehatan jangka panjang bergantung pada banyak faktor, termasuk:

  • penyebab syok
  • durasi mengalami syok
  • area dan luasnya kerusakan organ
  • pengobatan dan perawatan yang didapatkan pasien
  • usia dan riwayat kesehatan

Prognosis Syok

Penanganan segera pada pasien syok sangat penting untuk mendapatkan prognosis yang paling baik.

Prognosis bergantung pada penyebab syok, kesehatan umum pasien, dan cepatnya penanganan dan penyembuhan.

  • Secara umum, syok hipovolemik dan syok anafilaktik merespons pengobatan dengan baik bila ditangani dengan cepat di awal kondisi.
  • Syok sepsis adalah kondisi yang serius dengan angka kematian sekitar 24 - 50%. Semakin cepat infeksi diatasi dan cairan diberikan, kemungkinan keberhasilan pengobatan semakin besar.
  • Syok kardiogenik memiliki prognosis yang buruk, dengan hanya 1/3 pasien yang bertahan. Karena syok jenis ini terjadi akibat cedera atau gangguan fungsi jantung sehingga seringkali sulit ditangani.
  • Syok spinal juga memiliki prognosis yang buruk karena saraf tulang belakang memperantarai banyak fungsi tubuh yang penting.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Syok

Mencegah syok lebih mudah daripada mencoba mengobatinya. Penanganan yang baik terhadap berbagai gangguan yang bisa menyebabkan syok bisa mengurangi risiko terjadinya syok.

Selain itu, lakukan berbagai tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi penyakit jantung, jatuh, cedera, dehidrasi, dan penyebab syok lainnya. Jika seseorang memiliki alergi, maka hindari segala sesuatu yang bisa menyebabkan alergi.


Referensi

Referensi:

  • H, Jacob L. Shock. Medline Plus. 2010.
  • M, Scott. Shock. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • my.clevelandclinic.org/health/treatments/24055-shock-first-aid-treatment. 2022.
  • www.healthline.com/health/shock. 2018.
  • www.medicinenet.com/shock/article.htm. 2022.
  • www.webmd.com/first-aid/shock-treatment
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa