Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

BELLA PRICYLLA
27 November 2023
Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

BELLA PRICYLLA
27 November 2023

Nefrosklerosis hipertensif maligna merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah yang sangat tinggi menimbulkan kerusakan pada pembuluh-pembuluh arteri terkecil di ginjal, serta segera menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

Nefrosklerosis hipertensif maligna terjadi pada sekitar 1 dari 200 orang dengan tekanan darah tinggi. Gangguan ini paling sering terjadi pada pria berusia 40-50 tahunan dan wanita berusia 30 tahunan.


Penyebab Nefrosklerosis hipertensif maligna

Penyebab Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh. Namun, biasanya terjadinya kerusakan ini membutuhkan waktu selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Karena hipertensi menyebabkan kerusakan yang sangat cepat, maka kondisi ini disebut maligna.

Hipertensi maligna paling sering terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Gangguan ini juga bisa terjadi akibat berbagai kondisi seperti:

  • glomerulonefritis
  • gagal ginjal kronis
  • penyempitan arteri ginjal yang menyebabkan hipertensi renovaskuler
  • peradangan pada pembuluh darah ginjal
  • gangguan hormonal, misalnya feokromositoma, aldosteronisme primer, atau sindroma Cushing (pada kasus yang jarang)

Gejala Nefrosklerosis hipertensif maligna

Gejala Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Gejala-gejala yang muncul awalnya disebabkan oleh efek tekanan darah yang sangat tinggi pada otak, mata, dan jantung. Gejala yang muncul bisa berupa gelisah, penglihatan kabur, sakit kepala, mual, muntah, sulit tidur, dan menjadi linglung. Kondisi ini disebabkan oleh adanya pembengkakan pada jaringan otak dan mata.

Jika terjadi pembengkakan hebat atau jika terjadi perdarahan pada otak, maka bisa terjadi kejang dan penurunan kesadaran (koma). Jika terjadi gagal jantung, maka penderita bisa mengalami sesak napas.

Kerusakan ginjal yang terjadi akibat tekanan darah tinggi pada akhirnya menimbulkan gejala-gejala gagal ginjal, antara lain berupa kelelahan, kelemahan, dan gatal-gatal.


Diagnosis Nefrosklerosis hipertensif maligna

Diagnosis Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Nefrosklerosis hipertensif maligna lebih cenderung terjadi pada orang-orang dengan hipertensi maligna dan memiliki gejala-gejala gagal ginjal atau adanya bukti laboratoris terkena gagal ginjal. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menunjukkan adanya hipertensi maligna:

  • Pemeriksaan tekanan darah
  • Pemeriksaan mata dengan oftalmoskop
  • Pemeriksaan jantung

Selain itu, untuk membantu mendiagnosis adanya gangguan pada ginjal akibat hipertensi maligna, bisa dilakukan pemeriksaan darah dan air kemih.


Penanganan Nefrosklerosis hipertensif maligna

Pengobatan Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Terapi yang diberikan berupa pengobatan untuk mengendalikan tekanan darah secara agresif dan perubahan gaya hidup (misalnya perbaikan asupan makan dan olahraga).

Selain itu, penting juga untuk melakukan penanganan untuk gagal ginjal yang terjadi, misalnya dialisis. Adakalanya, penderita bisa mengalami perbaikan sehingga dialisis kemudian bisa dihentikan.

Jika nefrosklerosis maligna tidak diatasi, maka sekitar 40-80% penderita bisa meninggal dalam waktu 1 tahun. Namun, dengan penanganan yang baik, yaitu berupa pengendalian tekanan darah tinggi yang ketat dengan mengatur asupan makan dan pemberian obat-obatan, serta penanganan untuk gagal ginjal, maka rata-rata penderita bisa bertahan hidup sampai 12 tahun. Orang-orang dengan gagal ginjal yang lebih ringan kemungkinan bisa mengalami perbaikan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Nefrosklerosis Hipertensif Maligna

Pengawasan tekanan darah secara ketat pada orang-orang dengan hipertensi akan menurunkan risiko terjadinya nefrosklerosis hipertensif maligna.


Referensi

Referensi:

  • S, Seyed-Ali. Malignant Hypertensive Nephrosclerosis. Merck Manual Handbook. 2007.