Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Ulkus Dekubitus (Bedsores)

BELLA PRICYLLA
13 Desember 2023
Ulkus Dekubitus (Bedsores)

Ulkus Dekubitus (Bedsores)

BELLA PRICYLLA
13 Desember 2023

Ulkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, di mana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang.

Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian di mana terdapat penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.

Tipe - Tipe Ulkus Dekubitus:

  • Tipe normal

Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh darah masih baik, mempunyai beda temperatur sampai di bawah 2,5o C dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan dalam 6 minggu.

  • Tipe arterisklerotik

Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut berperan terjadinya decubitus disamping factor tekanan, mempunyai beda temperatur sampai di bawah 1o C dibandingkan kulit sekitarnya dan dalam perawatan diharapkan akan sembuh dalam 16 minggu.

  • Tipe terminal

      Ulkus tipe ini terjadi pada penderita yang akan meninggal dan tidak dapat sembuh.

 


Penyebab Ulkus dekubitus

Penyebab Ulkus Dekubitus (Bedsores)

Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya. Jika aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang dimulai pada lapisan kulit paling atas (epidermis).

Penyebab dari berkurangnya aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus).

Gerakan yang normal akan mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir. Kulit juga memiliki lapisan lemak yang berfungsi sebagai bantalan pelindung terhadap tekanan dari luar.

Risiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus ditemukan pada:

  1. Orang-orang yang tidak dapat bergerak (misalnya lumpuh, sangat lemah, dipasung)
  2. Orang-orang yang tidak mampu merasakan nyeri, karena nyeri merupakan suatu tanda yang secara normal mendorong seseorang untuk bergerak.
    Kerusakan saraf (misalnya akibat cedera, stroke, diabetes) dan koma bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri.
  3. Orang-orang yang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) tidak memiliki lapisan lemak sebagai pelindung dan kulitnya tidak mengalami pemulihan sempurna karena kekurangan zat-zat gizi yang penting.
    Karena itu penderita malnutrisi juga memiliki risiko tinggi menderita ulkus dekubitus.
  4. Gesekan dan kerusakan lainnya pada lapisan kulit paling luar bisa menyebabkan terbentuknya ulkus.
    Baju yang terlalu besar atau terlalu kecil, kerutan pada seprei atau sepatu yang bergesekan dengan kulit bisa menyebabkan cedera pada kulit.
    Pemaparan oleh kelembaban dalam jangka panjang (karena keringat, air kemih atau tinja) bisa merusak permukaan kulit dan memungkinkan terbentuknya ulkus.

Gejala Ulkus dekubitus

Gejala Ulkus Dekubitus (Bedsores)

Ulkus dekubitus biasanya menimbulkan rasa nyeri dan gatal-gatal; tetapi jika terdapat gangguan pada indra perasa, maka ulkus yang dalam pun tidak terasa nyeri.

Ulkus dekubitus bisa dikelompokkan menjadi beberapa stadium, tergantung dari tingkat keparahan kerusakan jaringan lunak, yaitu :

  • Stadium 1 : Kulit berwarna merah atau merah muda, tetapi belum terbentuk luka. Pada orang yang berkulit gelap mungkin tidak tampak adanya perubahan warna. Pada tahap ini, belum terbentuk ulkus yang sebenarnya.
  • Stadium 2 : Muncul lepuhan pada kulit atau terbentuk luka yang dangkal dengan dasar berwarna merah atau merah muda.
  • Stadium 3 : Mulai terjadi kerusakan pada jaringan di bawah kulit. Luka pada kulit menjadi lebih dalam, terkadang hingga mencapai lapisan lemak. Namun, otot dan tulang di bawahnya belum terkena.
  • Stadium 4 : Luka pada kulit menjadi sangat dalam, sehingga terjadi kerusakan pada otot dan tulang, terkadang pada tendon dan sendi.

Jika kulit muncul luka, maka akan timbul masalah baru, yaitu infeksi. Infeksi memperlambat penyembuhan ulkus yang dangkal dan bisa berakibat fatal pada ulkus yang lebih dalam. Luka yang terinfeksi bisa menimbulkan bau yang tidak enak dan nanah bisa tampak di dalam atau di sekitar luka. Beberapa penderita bisa mengalami demam dan rasa nyeri bisa bertambah hebat.

Infeksi bisa menyebar ke kulit sekitarnya atau bahkan hingga menembus tulang. pada kasus yang sangat berat, infeksi juga bisa menyebar ke dalam aliran darah (sepsis).


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan keluarga anda, jika memiliki luka borok pada area punggung atau bokong terutama pada individu yang sudah lama terbaring di tempat tidur.


Diagnosis Ulkus dekubitus

Diagnosis Ulkus Dekubitus (Bedsores)

Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik.


Penanganan Ulkus dekubitus

Pengobatan Ulkus Dekubitus (Bedsores)

Mengobati ulkus dekubitus lebih sulit daripada mencegahnya. Pada stadium awal, ulkus biasanya membaik dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi protein dan kalori tambahan bisa mempercepat penyembuhan.

Merawat luka dengan cara:

·  Derajat I : kulit yang kemerahan dibersihkan hati – hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian di pijat 2-3 kali/hari.

· Derajat II: karena sudah terjadi ulkus yang dangkal, perawatan luka harus memperhatikan aseptik dan antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk merangsang sirkulasi. Dapat diberikan salep topikal untuk merangsang tumbuhnya jaringan muda/baru (granulasi).

- Derajat III : karena sudah ada infeksi maka usahakan luka selalu bersih dan cairan nanah (pus/eksudat) diusahakan mengalir keluar. Balut jangan terlalu tebal dan transparan agar masuk udara. Kelembaban luka dijaga tetap basah, karena akan mempermudah regenerasi sel – sel kulit. Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis. Antibiotik sistemik mungkin diperlukan.

- Derajat IV :  semua langkah – langkah diatas tetap dilakukan dan jaringan yang sudah mati (nekrotik) harus dibersihkan, sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan baru/muda (proses epitelisasi).

Antibiotik sistemik diindikasikan pada pasien yang sudah mengalami infeksi luas (sepsis), atau juga bisa diberikan sebagai langkah preventif/pencegahan infeksi lebih lanjut. Pemberian antibiotik haruslah yang berspektrum luas untuk kuman gram positif dan negatif, serta anaerob. Ampisillin-sulbaktam, imipenem, meropenem, tikarsilin klavulanat, kombinasi klindamisin dengan siprofloksasin atau dengan aminoglikosida merupakan pilihan yang sesuai untuk terapi awal

Ulkus yang dalam sulit untuk diobati. Kadang perlu dilakukan pencangkokan kulit sehat pada daerah yang mengalami kerusakan. Tetapi pencangkokan ini tidak selalu dapat dilakukan, terutama pda usia lanjut yang menderita malnutrisi.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Ulkus Dekubitus (Bedsores)

  1. Amati kulit setiap hari
  2. Bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut secar rutin
  3. Hindari pemakaian air panas, minimalkan regangan dan gesekan pada kulit
  4. Jaga kelembaban kulit,jangan terlalu kering atau basah akibat keringat, drainase luka serta urin
  5. Kurangi cedera kulit akibat gesekan atau regangan, dengan cara mengubah posisi, berpindah atau berbalik
  6. Oleskan pelumasnkrim sebagai pelapis protektif di atas alas/tulang yang menonjol
  7. Pastikan asupan gizi yang cukup/adekuat
  8. Upayakan rehbilitasi yang sesuai dengan target terapi
  9. Catat seluruh intervensi dan hasil yang didapat
  10. Penggunaan tempat tidur atau matras khusus juga diindikasikan, seperti air-fluidized bed, low air loss bed, dan tempat tidur yang dapat mengubah posisi pasien secara otomatis.

Referensi

Referensi:

  • B, Kevin. Pressure Ulcer. Medline Plus. 2012.
  • Hadi Martono, Kris Pranaka, Buku Ajar Geriatri,2014
  • Mayo-Clinic,Bedsores, 2014