Informasi Penyakit

Kanker Kepala dan Leher

BELLA PRICYLLA
13 Desember 2023
Kanker Kepala dan Leher

Kanker Kepala dan Leher

BELLA PRICYLLA
13 Desember 2023

Kanker kepala dan leher (diluar kanker otak, mata dan tulang belakang) rata-rata muncul pada usia 59 tahunan. Biasanya kanker kelenjar ludah, kelenjar tiroid atau sinus menyerang usia di bawah 59 tahun dan kanker mulut, tenggorokan (faring) atau laring menyerang usia diatas 59 tahun.

Pada awalnya, kanker kepala dan leher menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya. Dalam waktu 6 bulan sampai 3 tahun, kanker biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Metastase (penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya) biasanya berasal dari tumor yang besar atau tumor yang menetap dan lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan.

Staging Kanker

Staging merupakan suatu metoda untuk menentukan penyebaran kanker guna membantu jenis pengobatan dan menilai prognosis.

Kanker kepala dan leher ditentukan stadiumnya berdasarkan ukuran dan lokasi tumor, jumlah dan ukuran metastase ke kelenjar getah bening leher serta adanya metastase ke bagian tubuh lainnya.


Penyebab Kanker kepala dan leher

Penyebab Kanker Kepala dan Leher

Sekitar 85% penderita merupakan perokok dan peminum alkohol.

Kanker mulut juga bisa terjadi akibat:

  • kebersihan mulut yang buruk
  • gigi palsu yang tidak pas
  • menghirup atau mengunyah tembakau

Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis infeksiosa) berperan dalam terjadinya kanker nasofaring (faring bagian atas).

Seseorang yang pernah menjalani terapi penyinaran dosis rendah untuk jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, pembesaran kelenjar thymus atau pembesaran tonsil serta adenoid, memiliki risiko tinggi untuk menderita kanker tiroid dan kelenjar ludah. 


Gejala Kanker kepala dan leher

Gejala Kanker Kepala dan Leher

  • Benjolan di leher
    Kanker yang berasal dari kepala atau leher biasanya menyebar ke kelenjar getah bening di leher sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Suatu benjolan di leher yang menetap lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter. Memang tidak semua benjolan merupakan kanker, tetapi benjolan di leher bisa merupakan pertanda awal dari kanker mulut, tenggorokan laring, kelenjar tiroid atau sejenis limfoma maupun kanker darah. Benjolan biasanya tidak menimbulkan nyeri dan terus membesar.
  • Perubahan suara
    Kebanyakan kanker laring menyebabkan perubahan suara. Suara serak atau perubahan suara lainnya yang berlangsung lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter. Seorang otolaringologis adalah ahli kepala dan leher yang bisa menilai pita suara kita.
  • Suatu pertumbuhan di dalam mulut
    Kebanyakan kanker mulut atau lidah menyebabkan suatu luka terbuka atau pembengkakan yang tidak sembuh-sembuh. Luka dan pembengkakan tersebut tidak menimbulkan nyeri, kecuali jika terinfeksi. Perdarahan biasanya terjadi pada stadium lanjut. Jika luka atau pembengkakan disertai dengan benjolan di leher, maka kita harus waspada. Untuk memastikan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan, sebaiknya dilakukan biopsi (pemeriksaan contoh jaringan secara mikroskopis).
  • Perdarahan
    Perdarahan seringkali disebabkan oleh penyakit selain kanker. Tetapi tumor di dalam hidung, mulut, tenggorokan atau paru-paru bisa menyebabkan perdarahan. Jika selama beberapa hari atau lebih di dalam ludah atau dahak terdapat darah, sebaiknya segera perksakan diri ke dokter.
  • Kesulitan menelan
    Kanker tenggorokan atau kerongkongan (saluran untuk menelan) menimbulkan kesulitan dalam menelan makanan padat. Kadang menelan cairan pun menjadi sulit. Makanan bisa tersangkut pada daerah tertentu dan masuk ke dalam lambung atau kembali ke kerongkongan. Jika kesulitan ini hampir selalu terjadi setiap hendak menelan sesuatu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya dilakukan rontgen dengan barium atau esofagoskopi.
  • Perubahan kulit
    Kanker kepala dan leher yang paling sering ditemukan adalah kanker sel basal kulit. Jika segera diobati kanker ini jarang menimbulkan masalah yang gawat. Kanker sel basal tumbuh di daerah yang paling sering terkena sinar matahari, seperti dahi, wajah dan telinga; meskipun bisa juga ditemukan pada kulit di bagian tubuh lainnya.
    Kanker sel basal berawal sebagai suatu bercak kecil yang pucat, yang kemudian membesar secara perlahan, membentuk lekukan di tengahnya dan akhirnya membentuk suatu ulkus (borok, luka terbuka). Sebagian kecil dari ulkus mungkin membaik, tetapi sebagian besar tetap mengalami ulserasi. Beberapa kanker sel basal menunjukkan perubahan warna.
    Kanker lainnya adalah kanker sel skuamosa dan melanoma maligna, juga tumbuh pada kulit di kepala dan leher. Kebanyakan kanker sel skuamosa tumbuh di bibir bawah dan telinga. Kanker ini tampak seperti kanker sel basal dan jika diobati secara cepat dan tepat, biasanya tidak terlalu berbahaya. Jika terdapat sebuah luka terbuka di bibir, wajah bagian bawah atau telinga yang tidak sembuh-sembuh, segera periksakan ke dokter. Melanoma maligna menyebabkan pewarnaan biru-hitam atau hitam pada kulit. Setiap tahi lalat yang ukuran dan warnanya berubah atau menyebabkan perdarahan, harus segera diperiksakan. Bintik berwarna hitam atau biru-hitam di wajah atau leher, terutama jika bentuk atau ukurannya berubah, harus segera diperiksakan.
  • Sakit telinga yang menetap
    Nyeri ketika menelan yang menetap di dalam atau di sekitar telinga, bisa merupakan pertanda dari infeksi atau tumor di dalam tenggorokan. Ini merupakan masalah yang serius, terutama jika disertai dengan kesulitan menelan, suara serak atau benjolan di leher.

Kapan harus ke dokter?

Konsultasikan diri anda segera ke dokter, jika anda mengalami keluhan dan tanda yang mengarah ke kanker kepala leher, seperti:

  • Terdapat benjolan di area kepala/leher
  • Perubahan suara
  • Sulit menelan
  • Fungsi hidung/telinga terganggu
  • Penurunan berat badan tanpa sebab

Jika anda mempunyai keluhan lainnya yang membuat anda khawatir konsultasikan segera ke dokter anda.

 


Diagnosis Kanker kepala dan leher

Diagnosis Kanker Kepala dan Leher

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan didukung oleh hasil pemeriksaan berikut:

  • Nasofaringoskopi
  • Laringoskopi
  • Panendoskcopi (termasuk laringoskopi, esofagoskopi dan bronkoskopi).
  • Biopsi
  • CT scan, membantu menentukan ukuran tumor, penyebaran tumor ke jaringan sekitarnya maupun ke kelenjar getah bening leher
  • MRI scan
  • Barium swallow merupakan serangkaian rontgen yang diambil setelah penderita menelan cairan yang mengandung barium sehingga bisa terlihat pada hasil rontgen. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai mekanisme menelan dan bisa menggambarkan keadaan hipofaring.
  • Rontgen dada dilakukan secara rutin karena merokok bisa menyebabkan kanker paru, emfisema, kanker laring dan kanker hipofaring. Rontgen dada juga dilaukan untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru.
  • Pemeriksaan darah rutin bisa membantu menilai keadaan penderita secara keseluruhan

Penanganan Kanker kepala dan leher

Pengobatan Kanker Kepala dan Leher

Pengobatan tergantung dari stadium kanker.

Kanker stadium I, dimanapun lokasinya pada kepala dan leher, memberikan respon yang hampir sama terhadap pembedahan dan terapi penyinaran. Biasanya penyinaran tidak hanya ditujukan pada kanker, tetapi juga pada kelenjar getah bening pada leher kiri dan kanan, karena lebih dari 20% kanker menyebar ke kelenjar getah bening.

Beberapa tumor, termasuk tumor yang memiliki garis tengah lebih dari 2 cm dan tumor yang telah menyusup ke dalam tulang atau tulang rawan, diangkat melalui pembedahan.

Jika kanker ditemukan atau dicurigai terdapat di dalam kelenjar getah bening, setelah pembedahan biasanya diikuti dengan terapi penyinaran. Pada kasus-kasus tertentu, dilakukan terapi penyinaran dengan atau tanpa kemoterapi; jika kankernya kambuh biasanya dilakukan pembedahan.

Untuk kanker stadium lanjut, prognosis yang lebih baik diperoleh jika dilakukan pembedahan dan terapi penyinaran. Kemoterapi membunuh sel-sel kanker pada tempat tumbuhnya kanker, pada kelenjar getah bening dan di seluruh tubuh. Belum diketahui apakah kombinasi kemoterapi dengan pembedahan atau terapi penyinaran bisa memperbaiki angka kesembuhan, yang pasti terapi kombinasi bisa memperpanjang masa remisi.

Jika kankernya terlalu luas untuk diobati dengan pembedahan maupun terapi penyinaran, maka untuk membantu mengurangi nyeri dan ukuran tumor bisa dilakukan kemoterapi. Ada berbagai jenis obat kemoterapi, antara lain Cisplatin, Cetuximab, 5-Fluorouracil, Docetaxel, Methotrexate, Paclitaxel, Carboplatin, Bleomycin, Imiquimod. Namun, pengobatan hampir selalu menyebabkan efek samping. Pembedahan selalu mempengaruhi proses menelan dan berbicara sehingga penderita perlu menjalani rehabilitasi. Penyinaran bisa menyebabkan perubahan kulit (misalnya peradangan, gatal-gatal dan kerontokan rambut), pembentukan jaringan parut, hilangnya indera perasa dan mulut kering. Kemoterapi bisa menyebabkan mual dan muntah, kerontokan rambut yang bersifat sementara dan peradangan pada selaput lambung dan usus (gastroenteritis). Kemoterapi juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan sel darah putih dan menyebabkan gangguan sistem kekebalan yang bersifat sementara.

 


Prognosis Kanker Kepala dan Leher

Tumor yang menonjol ke luar cenderung memberikan respons yang lebih baik terhadap pengobatan dibandingkan dengan tumor yang tumbuh ke dalam jaringan di sekitarnya, tumor yang membentuk ulkus/borok maupun tumor yang keras. Jika telah terjadi metastase, maka peluang bertahan sampai lebih dari 2 tahun adalah buruk. Kanker yang menyebar di sepanjang jalur saraf, menyebabkan nyeri, kelumpuhan atau mati rasa, biasanya lebih agresif dan sulit diobati.

65% penderita yang kankernya belum menyebar dapat bertahan hidup sampai 5 tahun; sedangkan jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, hanya 30% penderitanya yang bertahan sampai 5 tahun. Penderita yang berusia lebih dari 70 tahun memiliki masa remisi (bebas penyakit) yang lebih panjang dan memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan penderita yang lebih muda.


Informasi Produk Terkait Kanker Kepala dan Leher


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa