Informasi Penyakit

Oftalmia Neonatorum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Oftalmia Neonatorum

Oftalmia Neonatorum

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Oftalmia Neonatorum (Konjungtivitis Neonatorum) adalah infeksi mata pada bayi baru lahir yang didapat ketika bayi melewati jalan lahir.


Penyebab Oftalmia neonatorum

Berbagai organisme bisa menyebabkan infeksi mata pada bayi baru lahir, tetapi infeksi bakteri yang berhubungan dengan proses persalinan, yang paling banyak ditemukan dan berpotensi menyebabkan kerusakan mata adalah gonore (Neisseria gonorrhea) dan klamidia (Chlamydia trachomatis).

Virus yang bisa menyebabkan konjungtivitis neonatorum dan kerusakan mata yang berat adalah virus herpes. Virus ini juga bisa didapat ketika bayi melewati jalan lahir, tetapi konjungtivitis herpes lebih jarang ditemukan.

Organisme ini biasanya terdapat pada ibu hamil akibat penyakit menular seksual. Pada saat persalinan, ibu mungkin tidak memiliki gejala tetapi bakteri atau virus yang ada mampu menyebabkan konjungtivitis pada bayi yang akan dilahirkan.


Gejala Oftalmia neonatorum

Dalam waktu 1 hari sampai 2 minggu setelah dilahirkan, mata bayi baru lahir yang terinfeksi akan mengeluarkan sekret. Kelopak mata membengkak, merah dan nyeri bila ditekan. Gonore bisa menyebabkan perforasi kornea dan kerusakan yang sangat berarti pada struktur mata yang lebih dalam. Selain itu, bisa ditemukan adanya riwayat penyakit menular seksual pada ibu.


Diagnosis Oftalmia neonatorum

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan mata. Untuk mengetahui organisme penyebabnya, perlu dilakukan pembiakan (kultur) terhadap sekret mata.


Penanganan Oftalmia neonatorum

Idealnya, apusan sekret perlu diambil untuk menentukan organisme penyebabnya. Apabila tidak memungkinkan dilakukan, WHO merekomendasikan bayi diobati untuk infeksi gonokokus dan klamidia.

Untuk Oftalmia Neonatorum karena Gonokokus, terapi yang direkomendasikan adalah injeksi ceftriaxone intramuskular dosis tunggal (50 mg/Kg BB, maksimal 125 mg). Alternatif lain adalah kanamycin dan spectinomycin.

Untuk Oftalmia Neonatorum karena klamidia, terapi yang direkomendasikan adalah sirup eritromisin 50 mg/Kg BB per hari, dibagi menjadi 4 dosis, selama 14 hari.

Selain antibiotik, apapun bakteri penyebabnya, irigasi dengan air saline dan membersihkan sekret mata harus dilakukan.


Informasi Produk Terkait Oftalmia Neonatorum


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Konjungtivitis neonatorum bisa dicegah dengan cara:

  • Mengobati penyakit menular seksual pada ibu hamil
  • Memberikan tetes mata antibiotik kepada setiap bayi yang baru lahir

Referensi

Referensi:

  • www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6253317/

(Diperbarui tanggal 14 September 2023)

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa