Kanker Testis
Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas yang terjadi di dalam testis (buah zakar), sehingga testis bisa membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
Kanker testis meliputi 1% dari semua kanker pada pria. Kanker ini merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan pada pria yang berusia antara 15-40 tahun.
Penyebab Kanker testis
Penyebab Kanker Testis
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis :
- Testis yang tidak turun ke dalam skrotum
- Perkembangan testis yang abnormal
- Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).
Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam taraf penelitian adalah paparan bahan kimia tertentu dan infeksi HIV. Selain itu, risiko kanker testis juga akan meningkat jika terdapat riwayat kanker testis dalam keluarga.
Gejala Kanker testis
Gejala Kanker Testis
Gejala yang bisa ditemukan antara lain :
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah
- Ginekomastia (pembesaran payudara pada pria)
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat
Tetapi, mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali.
Diagnosis Kanker testis
Diagnosa Kanker Testis
Diagnosis didasarkan dari gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lain yang biasa dilakukan antara lain :
- USG skrotum
- Pemeriksaan darah untuk mengukur penanda tumor, seperti AFP (alfa fetoprotein), HCG (human chorionic gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase).
- Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru)
- CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut)
- Biopsi jaringan
Penanganan Kanker testis
Pengobatan Kanker Testis
Pilihan pengobatan yang akan dilakukan untuk kanker testis tergantung dari beberapa faktor, diantaranya : jenis dan stadium kanker , kondisi kesehatan keseluruhan serta kesediaan penderita. Berikut adalah pilihan pengobatannya :
Pembedahan
Pembedahan untuk pengangkatan testis merupakan tindakan utama untuk kanker testis di hampir semua jenis dan stadium kanker. Untuk mengeluarkan testis, dokter akan membuat irisan di sekitar selangkangan dan mengeluarkan seluruh testis melalu irisan tersebut. Bila diinginkan, testis buatan bisa dimasukkan untuk menggantikan testis yang telah diangkat. Semua prosedur pembedahan beresiko untuk mengalami sakit, pendarahan & infeksi.
Selain itu, juga bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening di selangkangan. Pembedahan ini bisa dilakukan bersamaan saat pembedahan untuk mengeluarkan testis atau dilakukan kemudian. Kelenjar getah bening dikeluarkan melalui irisan besar di daerah perut. Dokter akan berhati-hati untuk tidak memotong saraf di sekitar kelenjar getah bening, tetapi terkadang hal itu tidak bisa dihindari. Saraf yang terpotong bisa menyebabkan terjadinya masalah dengan ejakulasi, tetapi tidak akan menghalangi untuk mengalami ereksi.
Pada kanker testis stadium dini, pembedahan bisa menjadi satu-satunya penanganan yang diperlukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau apakah kanker tersebut kembali atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan darah, CT scan & prosedur lainnya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan setiap beberapa bulan pada tahun-tahun pertama sesudah dilakukan pembedahan & biasanya akan bertambah jarang nantinya. Jika mengalami kanker testis stadium lanjut atau tidak bisa mengikuti jadwal pemeriksaan yang diberikan oleh dokter, maka dokter bisa merekomendasikan pengobatan lain setelah pembedahan.
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah pengobatan yang seringkali digunakan pada pasien dengan kanker testis jenis seminoma. Terapi radiasi juga digunakan untuk pasien dengan kanker testis jenis non-seminoma pada situasi tertentu. Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti misalnya sinar-X untuk membunuh sel kanker. Efek samping dari terapi radiasi adalah : kelelahan, kemerahan di kulit & iritasi di bagian perut serta selangkangan.
Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi akan beredar ke seluruh tubuh untuk membunuh sel kanker yang mungkin sudah berpindah dari tempat asalnya. Dokter mungkin saja akan merekomendasikan kemoterapi setelah menjalani pembedahan. Kemoterapi juga bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah pengeluaran kelenjar getah bening. Efek samping dari kemoterapi tergantung dari obat yang digunakan. Efek samping yang umum terjadi adalah : kelelahan, mual, rambut rontok, infertilitas & meningkatnya resiko terkena infeksi. Untuk mengurangi efek samping kemoterapi bisa digunakan obat-obatan yang sesuai, seperti misalnya Ondansetron atau Metoclopramide untuk mengatasi rasa mual.
Informasi Produk Terkait Kanker Testis
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi :
- Mayoclinic. Testicular Cancer. 2011.
Diperbarui 15 September 2023