Informasi Penyakit

Dakriostenosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Dakriostenosis

Dakriostenosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Dakriostenosis adalah penyempitan duktus nasolakrimal (saluran yang mengalirkan air mata dari mata ke hidung).


Penyebab Dakriostenosis

Penyebab Dakriostenosis

Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalam hidung melalui duktus nasolakrimalis. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan menumpuk dan mengalir secara berlebihan ke pipi. Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis) bisa terjadi akibat:

  • Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir
  • Infeksi hidung menahun
  • Infeksi mata yang berat atau berulang
  • Patah tulang (fraktur) hidung atau wajah
  • Tumor

Gejala Dakriostenosis

Gejala Dakriostenosis

Dakriostenosis bisa sudah ada sejak lahir (kongenital) atau baru terjadi kemudian (didapat).

Dakriostenosis Kongenital

Dakriostenosis kongenital bisa terjadi akibat tidak sempurnanya perkembangan duktus nasolakrimal pada satu atau kedua mata. Sumbatan pada duktus nasolakrmal mungkin tidak diketahui saat lahir dan biasanya pertama kali disadari saat bayi berusia 3-12 minggu.

Setiap anak bisa mengalami gejala yang berbeda, antara lain berupa :

  • Bendungan air mata pada sudut mata bayi
  • Air mata mengalir ke kelopak mata dan pipi
  • Terdapat sekret kental atau kekuningan pada mata
  • Kemerahan pada kulit akibat digosok

Dakriostenosis yang Didapat

Dakriostenosis yang didapat juga bisa menyebabkan air mata mengalir keluar dan infeksi pada kantong air mata (dakriosistitis).


Diagnosis Dakriostenosis

Diagnosis Dakriostenosis

Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan :

  • Pemeriksaan hidung bagian dalam
  • Pewarnaan mata dengan zat fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata
  • Foto sinar-X khusus untuk menilai duktus nasolakrimalis

Penanganan Dakriostenosis

Pengobatan Dakriostenosis

Jika sumbatan bersifat sebagian, maka bisa dilakukan pemijatan pada kantong air mata beberapa kali sehari.

Dakriostenosis Kongenital

Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6-9 bulan, seiring dengan berkembangnya sistem nasolakrimalis. Disarankan untuk memijat kantong air mata 4-5 kali setiap hari untuk membantu mengatasi sumbatan, sampai anak berusia sekitar 1 tahun.

Jika sumbatan tidak menghilang sampai anak berusia sekitar 1 tahun, maka duktus nasolakrimal perlu dibuka dengan tindakan khusus, biasanya oleh dokter spesialis THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) atau dokter spesialis mata. Anak biasanya akan dibius umum untuk melakukan tindakan ini.

Dakriostenosis yang Didapat

Dakriostenosis jenis ini biasanya akibat duktus nasolakrimal yang menyempit seiring dengan bertambahnya usia, atau dapat juga akibat adanya jaringan parut setelah cedera atau tindakan bedah tertentu. Jika dakriostenosis menetap, terjadi infeksi berulang, atau keluarnya air mata berlebihan yang mengganggu, maka dapat dilakukan tindakan pembedahan untuk membuka kembali saluran air mata.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Dakriostenosis

Pengobatan yang adekuat terhadap infeksi hidung dan mata bisa mengurangi resiko terjadinya dakriostenosis.


Referensi

Referensi :

  • Referensi G, James. Dacryostenosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • University of Rochester Medical Center. Blocked Tear Duct (Dacryostenosis). 2013.

Diperbarui 21 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa