Informasi Produk Terkait Estrogen, Progesteron dan Obat Sintetik Terkait


Artikel Produk Terkait " Estrogen, Progesteron dan Obat Sintetik Terkait "


# Obat Penguat Kandungan

Oleh : Bekti

Obat penguat kandungan

Sumber : today.com

 

Keguguran adalah peristiwa kehilangan janin sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu. Keguguran sendiri bukan kasus yang tak biasa, sebanyak  15-25% kasus kehamilan berakhir dengan keguguran. Bahkan terkadang keguguran terjadi sebelum mereka menyadari tengah mengalami kehamilan.

Sebanyak 80% kasus keguguran terjadi dalam masa 3 bulan pertama kehamilan. Keguguran biasanya tidak terjadi setelah lewat usia 20 minggu kehamilan, tetapi bila terjadi biasanya akan disebut dengan keguguran terlambat.

Tanda dan gejala dari keguguran biasanya berupa munculnya flek atau pendarahan dari yang ringan sampai berat, kemudian kram perut yang berat atau juga timbul rasa sakit pada perut serta kelemahan.  Selain itu bisa juga disertai dengan kontraksi serta keluarnya lendir berwarna putih kemerahan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keguguran, faktor risiko terjadinya keguguran kemudian apa yang menjadi penyebab keguguran, serta cara mencegah keguguran dan obat penguat kandungan yang bisa dikonsumsi, bisa dilihat pada artikel berikut ini.

 

Keguguran Kandungan

Seperti yang  telah disebutkan sebelumnya, keguguran adalah kehilangan spontan dari janin didalam perut sebelum usia kehamilan memasuki 20 minggu. Sekitar 10-20% kehamilan yang telah diketahui berakhir dengan keguguran.

Meskipun demikian angka pasti persentase keguguran bisa jadi lebih besar lagi, hal ini karena banyak keguguran yang terjadi pada awal masa kehamilan, di mana sang wanita seringkali belum menyadari dirinya tengah hamil.

Meskipun flek pada awal kehamilan merupakan hal yang wajar dialami, tetapi bila juga disertai dengan rasa nyeri atau kram pada perut atau punggung bagian bawah atau adanya jaringan yang keluar lewat vagina, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan karena hal tersebut merupakan tanda dan gejala dari keguguran.

Penyebab dari keguguran sendiri bisa beragam, yaitu:

  • Gen atau kromosom yang abnormal. Sebagian besar keguguran terjadi akibat janin tidak bisa berkembang dengan normal. Sekitar 50% kasus keguguran yang terjadi berkaitan dengan adanya kromosom yang kurang atau berlebih.  Seringnya masalah kromosom ini terjadi akibat dari kesalahan saat embrio membelah dan tumbuh,  bukan dari masalah yang diturunkan oleh kedua orang tua. Contoh dari keguguran akibat masalah kromosom adalah hamil kosong serta hamil anggur.
  • Kondisi kesehatan dari sang ibu. Pada beberapa kasus tertentu, kondisi kesehatan sang ibu menjadi penyebab terjadinya keguguran. Contohnya adalah: diabetes yang tidak terkontrol, adanya penyakit infeksi, adanya masalah hormon, adanya masalah pada rahim atau serviks serta adanya penyakit Tyroid.

 

Sedangkan hal-hal seperti berolah raga, bekerja atau berhubungan seksual tidak menyebabkan terjadinya keguguran. Tetapi ada baiknya untuk tetap berkonsultasi ke dokter dahulu sebelum melakukan kegiatan apapun, terutama pada masa awal kehamilan.

 Beberapa hal bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran, yaitu:

  • Usia. Wanita yang berusia diatas 35 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran dibandingkan dengan wanita yang berusia lebih muda. Pada usia 35 tahun, resiko mengalami keguguran adalah 20%, sedangkan pada usia 40 tahun risiko mengalami keguguran adalah 40% & pada usia 45 tahun risiko mengalami keguguran adalah 80%.
  • Pernah mengalami keguguran sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami 2 kali keguguran atau lebih, mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran kembali.
  • Mempunyai kondisi kronis. Wanita dengan kondisi kronis seperti misalnya mempunyai penyakit diabetes yang tidak terkontrol memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran.
  • Mempunyai masalah pada rahim atau serviks. Beberapa kondisi rahim atau jaringan rahim yang lemah bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
  • Merokok. mengkonsumsi alkohol serta obat terlarang. Wanita yang merokok pada saat kehamilan mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran. Demikian juga dengan konsumsi alkohol yang berlebih serta penggunaan obat terlarang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
  • Berat badan. Memiliki berat badan yang kurang atau berlebih juga bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
  • Tes prakehamilan yang invasif. Beberapa tes prakehamilan seperti misalnya chorionic villus sampling dan amniocentesis memliki risiko menyebabkan terjadinya keguguran.

 

Obat Penguat Kandungan

Di sebagian besar kasus, proses keguguran tidak bisa dihentikan bila sudah terjadi, tidak peduli di trimester berapa pun. Dalam hal ini tanda dan gejala yang muncul mengindikasikan bahwa kehamilan sudah berakhir.

Meskipun demikian, tanda tersebut bisa juga menjadi gejala dari threatened miscarriage (terancam keguguran). Hal ini biasanya terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, yang ditandai dengan adanya perdarahan yang hebat.

Bila ternyata detak jantung bayi masih ada, maka kehamilan masih bisa dilanjutkan. Oleh karena itu sangat penting untuk segera berkonsultasi ke dokter bila mengalami flek atau pendarahan, supaya bisa segera diambil tindakan untuk menyelamatkan kehamilan termasuk dengan pemberian obat penguat kandungan.

Tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya keguguran adalah:

  • Istirahat di tempat  tidur.
  • Menghindari hubungan seksual.
  • Menangani masalah yang menjadi penyebab terjadinya perdarahan.
  • Pemberian obat progesteron sebagai obat penguat kandungan.
  • Suntikan Rh immunoglobulin bila ibu memiliki darah dengan Rh negatif dan janin memiliki darah dengan Rh positif.

 

Meskipun sebagian besar kasus keguguran tidak bisa dicegah meskipun dengan pemberian obat penguat kandungan, tetapi kita bisa meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya kehamilan yang sehat serta mengurangi risiko terjadinya keguguran dengan tips-tips berikut ini:

  • Konsumsi asam folat. Para peneliti menyarankan konsumsi asam folat 400 mcg setiap hari dapat mengurangi risiko cacat pada janin yang merupakan salah satu penyebab keguguran. Asam folat bisa mulai dikonsumsi sejak sebelum hamil hingga pada saat hamil.
  • Ikuti gaya hidup yang sehat. Hindari faktor risiko yang tidak sehat seperti misalnya merokok, mengkonsumsi alkohol serta menggunakan obat-obatan terlarang. Selain itu sebaiknya batasi asupan kafein hingga kurang dari 300 mg per hari. Untuk lebih menyehatkan kehamilan, dianjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin, tidur yang cukup serta mengkonsumsi makanan yang sehat.
  • Menjaga berat badan yang sehat. Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan, termasuk dalam hal ini terjadinya keguguran.
  • Menjaga diri terhadap penyakit infeksi. Pastika untuk sering mencuci tangan, untuk mencegah terkena flu atau pneumonia.
  • Menjaga kondisi kronis. Bila mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya tekanan darah tinggi, diabetes atau penyakit autoimun, maka konsultasikan dengan dokter supaya bisa mengontrol kondisi tersebut. Hal ini bisa mencegah terjadinya keguguran saat hamil.
  • Melakukan hubungan seksual yang aman. Beberapa penyakit menular seksual bisa menyebabkan terjadinya komplikasi saat kehamilan. Oleh karena itu sebaiknya gunakan pengaman setiap melakukan hubungan seksual saat sedang hamil.

 

Medicastore adalah apotik online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat penguat kandungan.

 

Sumber:

1. webmd.com

2. mayoclinic.org

3. healthline.com