Informasi Produk Terkait Obat Antiglukoma


Artikel Produk Terkait " Obat Antiglukoma "


# Obat untuk Glaukoma

Oleh : Bekti

Obat untuk glaukoma

Sumber : yoursun.com

 

Glaukoma adalah suatu kondisi yang bisa merusak saraf optik mata dan seiring berjalannya waktu bila tidak diberikan obat untuk glaukoma bisa semakin memburuk. Kondisi ini dikaitkan dengan penumpukan cairan didalam mata. Glaukoma juga diturunkan secara genetika, meskipun biasanya baru akan timbul saat berusia lanjut. Adanya tekanan intraokular di dalam mata bisa merusak saraf optik mata, yaitu bagian mata yang berfungsi untuk mengirim gambar ke otak. Bila kerusakan tersebut semakin memburuk, maka bisa berakibat hilangnya penglihatan secara permanen atau bahkan kebutaan total. Oleh karena itu glaukoma sebaiknya segera ditangani dengan pemberian obat untuk glaukoma.

Biasanya glaukoma terjadi pada orang dewasa berusia diatas 40 tahun, tetapi sebenarnya glaukoma bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari orang muda, anak-anak bahkan hingga bayi. Selain usia, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan resiko mengalami glaukoma, yaitu: memiliki keluarga yang mengalami glaukoma, memiliki rabun dekat atau rabun jauh, memiliki penglihatan yang kurang baik, memiliki penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi, pernah mengalami cedera pada mata atau di area mata atau mengkonsumsi obat tertentu seperti misalnya obat steroid, obat pengontrol kandung kemih atau obat kejang.

 

Glaukoma dan Obat untuk Glaukoma

Terdapat 2 jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Perbedaannya adalah:

1. Glaukoma sudut terbuka

Jenis ini merupakan tipe glaukoma yang paling umum dialami dan biasanya terjadi secara bertahap ketika mata tidak mengeringkan cairannya seperti seharusnya (biasanya karena ada sumbatan). Akibatnya terjadi penumpukan tekanan pada mata dan bisa merusak saraf optik mata. Glaukoma jenis ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak membuat perubahan penglihatan pada awalnya.

Tetapi seiring dengan perkembangan kondisi tersebut akan mulai muncul blind spot atau titik buta di penglihatan samping (perifer). Sebagian besar orang yang mengalami glaukoma sudut terbuka tidak menyadari adanya perubahan pada penglihatan mereka hingga kerusakan yang terjadi menjadi cukup parah. Inilah sebabnya glaukoma juga disebut sebagai “pencuri penglihatan diam-diam”. Dengan melakukan pemeriksaan mata secara teratur bisa membantu dokter untuk menemukan penyakit ini sebelum mulai kehilangan penglihatan. Dokter akan menginformasikan seberapa sering harus memeriksakan kondisi mata.

 

2. Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma jenis ini terjadi ketika letak iris terlalu dekat dengan sudut drainase di mata. Akibatnya iris dapat menutup sudut drainase tersebut. Ketika sudut tersebut tertutup sepenuhnya maka tekanan pada mata akan meningkat dengan cepat. Ketika ini terjadi maka akan terjadi serangan akut, yang merupakan kondisi darurat dan memerlukan penanganan segera misalnya dengan pemberian obat untuk glaukoma, untuk menghindari terjadinya kebutaan.

Berikut adalah tanda dan gejala dari serangan akut glaukoma sudut tertutup:

  • Penglihatan mendadak menjadi kabur.
  • Mata terasa sangat sakit.
  • Mengalami sakit kepala.
  • Mengalami mual dan muntah.
  • Melihat cincin atau lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar lampu.

Banyak orang dengan glaukoma sudut tertutup mengalaminya secara bertahap. Hal ini disebut juga dengan glaukoma sudut tertutup kronis. Awalnya glaukoma jenis ini tidak menimbulkan gejala sehingga tidak diketahui hingga terjadi serangan atau kerusakan yang berat. Glaukoma sudut tertutup bisa menimbulkan kebutaan bila tidak ditangani dengan segera, misalnya dengan pemberian obat untuk glaukoma.

 

Penyebab dari glaukoma sendiri adalah akibat pengumpulan cairan dimata yang menekan saraf optik mata. Mata akan selalu memproduksi aqueous humor, yaitu cairan jernih yang berada didepan mata, diantara kornea dan lensa mata. Ketika sejumlah cairan baru mengalir ke mata, maka cairan lama dalam jumlah yang sama harusnya mengalir keluar melalui area yang disebut sudut drainase. Proses ini akan membuat tekanan di mata (tekanan intraokular) seimbang. Tetapi bila proses ini terganggu, maka cairan akan menumpuk sehingga tekanan di dalam mata akan meningkat dan merusak saraf optik mata.

Meski kerusakan yang terjadi akibat glaukoma tidak bisa dikembalikan lagi, tetapi dengan pemberian obat untuk glaukoma dan kontrol rutin bisa membantu memperlambat atau mencegah hilangnya penglihatan, terutama bila baru terjadi pada tahap awal.

Penanganan glaukoma sendiri dilakukan dengan cara menurunkan tekanan pada mata. Tergantung dari kondisi tiap orang, maka pilihan perawatan yang bisa dilakukan meliputi obat tetes mata, obat oral, terapi laser, operasi atau kombinasi dari perawatan tersebut diatas. Saat ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah penggunaan tetes mata sebagai obat untuk glaukoma.

Obat tetes mata sebagai obat untuk glaukoma bisa membantu menurunkan tekanan pada mata dengan cara meningkatkan pengeluaran cairan dari mata atau menurunkan produksi cairan mata. Tergantung dari seberapa rendah tingkat tekanan yang diinginkan pada mata, maka obat tetes mata berikut ini bisa diberikan sebagai obat untuk glaukoma:

  • Prostaglandin. Obat ini meningkatkan pengeluaran cairan mata sehingga bisa mengurangi tekanan pada mata. Contoh obatnya adalah: latanoprost, travoprost, tafluprost, bimatoprost dan latanoprostene bunod. Efek samping yang mungkin dialami adalah: mata merah ringan, rasa sakit pada mata, penggelapan pada iris, penggelapan pada pigmen di bulu mata atau kelopak mata serta penglihatan kabur. Obat ini biasanya digunakan sekali sehari.
  • Beta blocker. Obat ini mengirangi produksi cairan mata sehingga akan menurunkan tekanan pada mata. Contohnya adalah: timolol dan betaxolol. Efek samping yang mungkin dialami adalah: kesulitan bernapas, memperlambat detak jantung, turunnya tekanan darah, impotensi dan kelelahan. Obat ini bisa diberikan 12 kali sehari tergantung dari kondisi tekanan mata.
  • Agonis alfaadrenergik. Obat ini mengurangi produksi cairan mata dan meningkatkan pengeluaran cairan di mata. Contoh obatnya adalah: apraclonidine dan brimonidine. Efek samping yang mungkin dialami adalah detak jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi, kelelahan, mata merah dan gatal atau bengkak serta mulut menjadi kering. Obat ini biasanya diberikan 2 kali sehari tetapi bisa juga digunakan 3 kali sehari.
  • Penghambat anhidrase karbonat. Obat ini akan mengurangi produksi cairan di mata. Contoh obatnya adalah: dorzolamide dan brinzolamide. Efek samping yang bisa terjadi adalah sering berkemih, rasa metal di mulut serta kesemutan pada jari. Obat ini biasanya diberikan 2 kali sehari tetapi bisa juga diberikan 3 kali sehari.
  • Penghambat rho kinase. Obat ini menurunkan tekanan mata dengan cara menekan enzim rho kinase yang bertanggung jawab terhadap peningkatan cairan mata. Contoh obatnya adalah netarsudil dan digunakan sekali sehari. Efek samping yang mungkin terjadi adalah: kemerahan pada mata, rasa tidak nyaman di mata dan pembentukan endapan di kornea.
  • Zat miotik atau kolinergik. Obat ini akan meningkatkan pengeluaran cairan dari mata. Contoh obat golongan miotik sebagai obat untuk glaukoma adalah pilokarpin. Efek samping yang mungkin terjadi adalah: sakit kepala, rasa nyeri pada mata, pupil mengecil, penglihatan kabur dan rabun dekat. Obat ini biasanya diberikan hingga 4 kali sehari. Tetapi karena potensi efek samping dan butuh untuk sering digunakan, maka obat ini tidak terlalu sering diberikan lagi.  

 

Karena beberapa obat tetes mata bisa menyerap ke pembuluh darah, maka efek samping yang dirasakan bisa terjadi pada bukan bagian mata. Untuk meminimalkan efek samping, maka setelah diteteskan obat untuk glaukoma, tutup mata selama 1-2 menit. Selain itu tekan perlahan bagian ujung mata yang terletak dekat hidung untuk menutup saluran air mata selama 1-2 menit. Kemudian hapus obat tetes mata yang tersisa dari kelopak mata. Bila diberikan lebih dari 1 jenis obat tetes mata, maka beri jarak waktu setidaknya 5 menit sebelum menggunakan obat tetes mata lainnya.

Untuk penanganan glaukoma sudut tertutup, karena merupakan keadaan darurat maka penurunan tekanan mata perlu untuk segera dilakukan. Biasanya selain pemberian obat untuk glaukoma, juga akan dilakukan tindakan operasi atau laser untuk mengatasinya.

Medicastore adalah apotik online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat untuk glaukoma.

 

Sumber :

1. webmd.com

2. aao.org

3. mayoclinic.org