Keajaiban Darah Tali Pusar
Kelahiran dan kehamilan merupakan peristiwa yang sangat mengagumkan. Selama di dalam kandungan, tali pusar merupakan satu-satunya sumber kehidupan bagi sang calon bayi. Sesaat setelah persalinan selesai, biasanya tali pusar langsung dibuang begitu saja. Padahal sel darah yang terdapat di dalam tali pusar, suatu ketika dapat digunakan sebagai penolong kehidupan sang anak, orang tua, saudaranya bahkan orang lain yang mempunyai kesamaan tipe dan jenis sel darah.

Darah tali pusar merupakan darah yang diambil dari tali pusar atau plasenta sesaat setelah seorang bayi dilahirkan. Darah tali pusar kaya akan sel induk hematopoietik yang mampu memproduksi sel-sel darah baru baik sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah yang sehat.

Pada 1988, dokter di Perancis telah berhasil melakukan transplantasi darah tali pusar manusia pada seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang menderita anemia Fanconi, penyakit keturunan mempengaruhi sumsum tulang belakang, berakibat pada menurunnya produksi semua jenis sel darah. Saat itu ia menerima suntikan darah tali pusar adiknya yang baru lahir. Sepuluh tahun kemudian, anak ini masih hidup dan tampak sembuh dari penyakitnya, dan masih bertahan sampai sekarang.

Berdasarkan kasus ini dan kasus-kasus transplantasi darah tali pusar lainnya, para dokter dan peneliti mulai mengumpulkan, membekukan dan menyimpan darah tali pusar dalam bank darah tali pusar. Sampai saat ini, telah disimpan sekitar 22.000 sampel di seluruh dunia, dan telah dilakukan transplantasi darah tali pusar pada sekitar 2500 pasien. Di Singapura telah dilakukan 15 kasus Transplantasi Darah Tali Pusar .

Apa Itu Sel Induk ?
Sel induk (Stem cells) merupakan sel yang belum mengalami pembagian tugas (diferensiasi) dan spesialisasi. Sel induk dapat membentuk sel baru (regenerasi) atau dapat berkembang menjadi sel yang bertugas khusus dan mempunyai fungsi yang spesifik.

Sumber sel induk adalah :
  • Sel induk dari embrio (embryonal stem cells)
    Diambil dari embrio pada fase blastosist. Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-sel induk embrionik. Sel-sel diisolasi dari masa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. Sel-sel induk akan terspesialisasi menjadi sel ?sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal.


  • Sel induk dewasa (adult stem cells)
    Salah satu diantaranya adalah sel induk hematopoietik (hematopoietic stem cells) sel induk pembentuk darah yang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih dan keping darah yang sehat. Biasa ditemui pada sumsum tulang, darah tepi dan darah tali pusar.

Kisah-kisah Keberhasilan Transplantasi Darah Tali Pusar
Mr.Huang, 44 tahun didiagnosa menderita Acute Myeloid Leukaemia sejak September 1999. Beliau mengalami kesulitan dalam mendapatkan donor yang cocok untuk transplantasi sumsum tulang oleh karena itu para dokter di Singapore General Hospital mencoba menerapkan Tranplantasi Darah Tali Pusar pada Mr.Huang. Tanggal 12 Desember 2001 dokter melakukan melakukan Transplantasi Darah Tali Pusar dengan menggunakan 2 donor. Donor pertama adalah bayi Singapura keturunan Cina, donor kedua didapatkan dari Bank Darah Tali Pusar Publik di Amerika Serikat. Setelah 22 hari transplantasi, jumlah sel darah putih mulai didapatkan kembali. Setelah 55 hari transplantasi 80% sel-sel darahnya berasal dari sel induk darah tali pusar. Uji pada sumsum tulang menunjukkan pengurangan dari penyakit ini. Mr.Huang terbebas dari leukaemia karena transplantasi darah tali pusar.

Oh Tze Sun, bocah asal Singapura, 6 tahun, penderita thalasemia mayor sejak berusia enam bulan, pun tertolong berkat UCB. Juli 2001 Oh diberi darah tali pusar dari bocah yang tidak punya hubungan kerabat dengannya. Kini ia tidak perlu disuntik setiap hari dan transfusi darah setiap tiga minggu.

Bapak Slamet Sampurno, 40 tahun menderita Multiple Myeloma. Pada tanggal 28 November 2001 menjalani transplantasi darah tali pusar dengan donor seorang bayi perempuan Singapura berdarah melayu. 72 hari setelah transplantasi, 62% dari elemen darah beliau berasal dari darah tali pusar.

Lindsay Fennimore didiagnosa menderita penyakit acute lymphatic leukaemia ketika berumur 2 tahun. Ketika berumur 5 tahun Lindsay menjalani transplantasi darah tali pusar dari adik kandungnya Christopher, donor yang benar-benar ?match? di RS Hackensack University, New Jersey. Menurut Dr. Brochstein yang merawatnya sebelum menjalani transplantasi ini sel darah putih Lindsay benar-benar rusak. Sekarang Lindsay telah berumur 7 tahun dan telah duduk di bangku SD.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa darah tali pusar benar-benar dapat menyelamatkan nyawa seseorang karena kandungan sel induknya.