Asma pada Anak-anak

Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan saluran udara (suatu pipa yang mengalirkan udara masuk & keluar paru-paru) menyempit. Di amerika Serikat, hampir 20 juta penduduknya mengalami asma dengan 9 juta diantaranya adalah anak-anak. Pada anak-anak, saluran udaranya lebih kecil dari orang dewasa, sehingga asma dapat menyebabkan masalah serius pada mereka.

 

Berikut adalah beberapa informasi tentang asma yang perlu diketahui oleh para orang tua, yang diambil medicastore dari netdoctor.co.uk


Anak- anak yang mengalami asma biasanya mengalami gejala seperti nafas berbunyi, batuk, rasa sesak di dada atau merasa kesulitan ketika bernafas, terutama di pagi & malam hari. Berikut adalah beberapa gejala asma yang terjadi pada anak-anak :

 

- Gejala asma pada anak < 3 tahun :

  1. Ada bunyi ketika bernafas (wheezing/mengi/bengek)
  2. Batuk, nafas berbunyi atau kehabisa nafas ketika beraktifitas
  3. Terasa sesak di dada
  4. Batus terus menerus yang bukan karena disebabkan oleh flu, biasanya bertambah parah ketika malam
  5. Selalu merasa tidak enak badan
  6. Mengalami flu yang terus berulang & biasanya memerlukan waktu yang lama untuk sembuh

 

- Gejala asma pada anak usia 3-15 tahun :

  1. Ada bunyi ketika bernafas (wheezing/mengi/bengek)
  2. Batuk dalam jangka lama, terutama saat malam hari
  3. Sering terbangun karena batuk pada malam atau pagi hari
  4. Merasa lesu atau menjadi kurang aktif

Pada anak-anak usia pra-sekolah, nafas berbunyi (wheezing/mengi/bengek) biasanya disebabkan karena infeksi virus (yang menyebabkan flu, infeksi telinga atau infeksi tenggorokan). Kebanyakan anak biasanya akan sembuh dari penyakit tersebut seiring berjalannya usia.

 

Pada anak yang berusia lebih besar, virus merupakan penyebab utama dari nafas berbunyi (wheezing/mengi/bengek). Tetapi selain hal tersebut, alergen lain dapat menjadi penyebab serangan asma pada anak-anak, seperti :

  • serbuk sari bunga / rumput
  • bulu binatang
  • makanan tertentu, seperti : susu, telur, kacang
  • debu
  • jamur

 

Terkadang asma yang dialami anak dapat menjadi memburuk, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meperburuk kondisi asma pada anak :

  • terpapar bahan yang menimbulkan alergi
  • udara dingin
  • asap dari rokok
  • debu & polusi udara
  • terkadang aktifitas fisik yang berlebih juga dapat memperburuk asma, tetapi bukan berarti anak harus berhenti melakukan aktifitas fisik, terutama olahraga. Sebaiknya tangani gejala asma yang dirasakan dengan menggunakan obat-obatan.

 

Orang tua sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter ketika :

  • mencurigai anaknya mengalami asma
  • pengobatan asma yang biasa digunakan menjadi tidak bermanfaat atau memerlukan terapi lebih dari 2-3 kali per minggu

 

Bantuan dokter sesegera mungkin juga harus dilakukan, terutama bila anak menunjukkan gejala sebagai berikut :

  • anak mengalami kesulitan bernafas.
  • terjadi perubahan warna kulit anak menjadi lebih pucat atau biru, terutama pada daerah bibir atau sekitar mulut.
  • jika kesulitan bernafas bertambah buruk secara tiba-tiba.
  • jika serangan asma yang terjadi lebih buruk dari biasanya.
  • jika menggunakan obat semprot untuk asma lebih sering dari 4 jam sekali

 

Seringkali obat-obatan diperlukan untuk mengatasi asma pada anak, hal tersebut dilakukan supaya :

  • Dapat menghilangkan gejala asma pada anak, sehingga mereka dapat bebas bermain & berakatifitas seperti anak lainnya.
  • Dapat mengurangi reaksi alergi dari tubuh & mengurangi pembengkakan/inflamsi dari saluran nafas.
  • Dapat menghilangkan atau mengurangi efek buruk terhadap paru-paru anak sehingga mereka dapat berkembang dengan normal.

 

Pengobatan untuk asma, secara umum terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

 

- Kelompok pelega (bronkodilator)

Merupakan kelompok obat yang bekerja cepat merelaksasi otot di saluran nafas, sehingga menyembuhkan gejala asma seperti nafas berbunyi, batuk & susah nafas. Kelompok ini juga termasuk dalam pengobatan lini pertama untuk mengatasi serangan asma akut. Contohnya adalah : Beta 2 agonists, Anticholinergics,

 

- Kelompok pencegah (anti inflamasi)

Kelompok ini bekerja dalam periode waktu yang lama dengan caa mencegah terjadinya peradangan (inflamasi) pada saluran nafas. Contohnya adalah : Corticosteroids, Cromones, Leukotriene receptor antagonists, Theophylline.

 

Sumber : www.netdoctor.co.uk