Kretinisme adalah suatu kondisi medis sebagai akibat dari kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) yang tidak diobati. Akibat dari hipotiroid tersebut, penderita kretinisme dapat mengalami gangguan pada pertumbuhan fisik maupun perkembangan mental, termasuk kecerdasannya.

 

Hipotiroid

 

Hipotiroid pada anak-anak dapat diderita sejak lahir atau berkembang setelah lahir. Hipotiroid sejak lahir (congenital hypothyroidism) dapat terjadi karena :

  • Kelenjar tiroid tidak terbentuk dengan sempurna
  • Kelenjar pituitary tidak dapat merangsang kelenjar tiroid
  • Hormon tiroid hanya diproduksi sedikit atau tidak bekerja

 

Hipotiroid pada bayi baru lahir dapat juga sebagai akibat karena ibu mengalami hipotiroid (akibat kekurangan iodium) saat hamil, sehingga mengakibatkan bayi lahir dengan kondisi yang sama.

 

Kekurangan Iodium sebagai Penyebab Utama Hipotiroid

 

Penyebab utama kretinisme akibat hipotiroid ini adalah kekurangan iodium. Iodium meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi diperlukan untuk pembuatan hormon tiroid. Iodium tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga memerlukan asupan dari luar. Bila asupan iodium berkurang, maka hormon tiroid yang diproduksi juga akan berkurang.

 

Kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) pada usia dini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan & gangguan perkembangan kecerdasan (kretinisme). Hal ini karena pada bulan-bulan pertama kelahirannya, sistem syaraf mengalami pertumbuhan yang cukup penting, sehingga dengan adanya kekurangan hormon tiroid tersebut dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan kembali.

 

Gejala Hipotiroid

 

Pada bayi yang baru lahir, bila hanya mengalami kondisi hipotiroid yang ringan, kebanyakan tidak akan menunjukkan gejala. Tetapi bila mengalami kondisi hipotiroid yang berat, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik & mental. Untuk abak yang mengalami kondisi hipotiroid berat dapat terlihat pada kondisi fisiknya, seperti :

  • Kulit yang kusam
  • Muka yang bengkak
  • Lidah tebal yang menempel

 

Kondisi tersebut diatas dapat berkembang bila kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) tersebut semakin berat. Gejala lain yang dapat terlihat adalah :

  • Sering tersedak / tersumbat
  • Konstipasi
  • Rambut yang kering & rapuh
  • Jaundice (kulit berwarna kuning)
  • Kurangnya otot (tubuh menjadi lembek)
  • Alis yang tipis
  • Susah untuk makan
  • Tinggi badan kurang
  • Sering tertidur
  • Sering lelah


Pemeriksaan Fisik & Pemeriksaan Fungsi Tiroid

 

Untuk mengetahui ada tidaknya kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Bila mengalami hipotiroid, biasanya akan ditemui kondisi seperti berikut :

  • Penurunan sifat otot
  • Kegagalan pertumbuhan
  • Suara serak
  • Kaki & tangan yang pendek
  • Titik-titik lembut yang sangat besar di tulang tengkorak (fontanelles)
  • Tangan yang lebar dengan jari yang pendek
  • Tulang tengkorak yang terpisah cukup lebar

 

Untuk lebih memastikan, dapat dilakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa fungsi tiroid. Selain itu, tes lain yang dapat dilakukan adalah :

  • Scan pada kelenjar tiroid
  • X-ray pada tulang


Penanganan Hipotiroid

 

Diagnosa sejak dini sangat penting dalam kasus hipotiroid pada bayi / anak-anak ini. Hal ini karena sebagian besar kasus hipotiroid dapat ditangani dengan baik & dipulihkan kondisinya. Bahkan pada bayi baru lahir dengan kondisi hipotiroid, yang didiagnosa & dilakukan terapi sejak bulan-bulan pertama kelahirannya biasanya akan mempunyai tingkat kecerdasan yang normal. Sedangkan bila terlambat ditangani atau bahkan tidak ditangani sama sekali, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan & kecerdasan untuk seumur hidupnya.

 

Untuk terapi hipotiroid sendiri, biasanya akan diberikan tiroksin. Bila melakukan terapi tersebut, maka pemeriksaan darah secara teratur sebaiknya dilakukan untuk memastikan tingkat hormone tiroid berada dalam kondisi yang normal.

 

Pesan Penting yang Harus Diingat

 

Dengan diagnosa kondisi hipotiroid sejak dini pada anak-anak, akan memperbesar kemungkinan pulih yang lebih baik, termasuk dalam hal pertumbuhan fisik & perkembangan kecerdasannya.

 

Sebaliknya, bila terlambat ditangani atau bahkan tidak ditangani sama sekali akan menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik & kecerdasan dari si anak. Sehingga sangat disayangkan sekali bila anak sebagai generasi penerus bangsa, harus kehilangan kemampuan & kecerdasannya akibat penyakit hipotiroid ini.

 

Untuk mencegah hal tersebut supaya tidak terjadi sebenarnya mudah & murah sekali untuk dilaksanakan. Yaitu hanya dengan mengkonsumsi garam yang telah di fortifikasi (diperkaya) dengan iodium, sudah dapat mencegah resiko terjadinya gangguan pertumbuhan & kecerdasan pada anak akibat hipotiroid. Hal tersebut berlaku juga untuk ibu hamil, karena asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin dalam rahimnya.

 


Sumber :

  • Slide presentasi Prof. Dr. dr. Sri Hartini KS Kariadi, SpPD-KEMD
  • www.thyroidproblems.org
  • www.nlm.nih.gov