(Sumber gambar: www.freepik.com)
Saat ini marak kita dengar mengenai makanan organik. Makanan organik disebut-sebut lebih sehat dan lebih aman. Benarkah?
Apa itu Makanan Organik?
Kata organik mengacu pada cara menanam dan memproses produk-produk pertanian, misalnya buah, sayur, padi-padian, produk susu dan daging. Makanan organik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Tidak menggunakan pupuk sintetis
- Tidak menggunakan lumpur selokan untuk pupuk
- Tidak menggunakan pestisida sintetis
- Tidak menggunakan radiasi/penyinaran untuk mengawetkan makanan atau untuk membasmi hama
- Tidak menggunakan rekayasa genetika
- Tidak menggunakan antibiotik atau hormon untuk ternak
Samakah Produk Organik dengan Produk Alami?
Tidak. Secara umum, produk alami berarti tidak ada pewarna, perasa atau pengawet tambahan pada makanan. Kata alami tidak mengacu pada metode atau bahan yang digunakan untuk memproduksi bahan makanan.
Apakah Produk Organik Benar Lebih Aman atau Bergizi?
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ada potensi kesehatan dari makanan organik dibandingkan dengan makanan yang ditanam secara konvensional.
Potensi manfaat makanan organik misalnya:
- Nutrisi. Penelitian menunjukkan bahwa ada sedikit peningkatan nutrisi di produk organik. Bukti terbaik adalah peningkatan yang signifikan pada jenis flavonoid tertentu.
- Omega 3. Pakan ternak organik menyebabkan ternak mengandung asam lemak omega 3 yang lebih tinggi.
- Logam beracun. Cadmium adalah bahan kimia beracun yang secara alami ditemukan di tanah dan diserap oleh tanaman. Penelitian menunjukkan kadar cadmium yang lebih rendah secara signifikan pada gandum-ganduman organik, (tapi tidak pada buah dan sayur) dibandingkan dengan tanaman yang ditanam secara konvensional.
- Residu pestisida. Dibandingkan dengan produk-produk yang ditanam secara konvensional, pada produk organik hanya ditemukan sedikit kadar residu pestisida.
- Bakteri. Daging yang diproduksi secara konvensional dapat mengandung lebih banyak bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Risiko kontaminasi bakteri secara keseluruhan dari makanan organik sama dengan makanan konvensional.
Adakah Kekurangan dari Produk Organik?
Satu kekurangan dari makanan organik adalah harganya yang cukup mahal karena prosesnya memerlukan biaya yang lebih banyak dari makanan yang diolah secara konvensional.
Berdasarkan penelitian, ada beberapa produk yang sebaiknya Anda pilih yang organik karena produk-produk ini memiliki residu pestisida terbanyak menurut USDA. Produk tersebut yaitu:
(Sumber gambar: jewelpie.com)
- Strawberi
- Apel
- Nectarine
- Persik
- Seledri
- Anggur
- Ceri
- Bayam
- Tomat
- Paprika
- Tomat ceri
- Timun
Apapun jenis makanan yang Anda pilih untuk dikonsumsi, perhatikan hal-hal berikut ini agar keamanan makanan tetap terjamin:
- Pilih berbagai jenis makanan dari bermacam-macam sumber. Anda akan mendapatkan nutrisi yang lebih bervariasi dan mengurangi kemungkinan paparan terhadap satu jenis pestisida.
- Belilah buah dan sayur yang sedang musim.
- Baca label dengan seksama. Meskipun sebuah produk memiliki label organik atau mengandung bahan-bahan organik, produk tersebut belum tentu sehat, karena beberap aproduk organik dapat mengandung gula, garam, lemak atau kalori yang tinggi.
- Cuci dan sikat buah dan sayur di bawah air mengalir. Mencuci dapat membantu membuang kotoran, bakteri dan sisa bahan kimia di kulit buah dan sayur, akan tetapi tidak semua residu pestisida dapat dibersihkan dengan pencucian. Membuang daun terluar dari sayuran dapat mengurangi kontaminan. Mengupas kulit juga dapat membuang kontaminan akan tetapi juga dapat mengurangi nutrisi.
Referensi:
- https://www.cheatsheet.com/health-fitness/fruits-and-vegetables-you-should-always-buy-organic.html/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/organic-food/art-20043880