Mengenal Prosedur Egg Freezing

Apa itu Egg Freezing?

Egg freezing adalah sebuah prosedur pengambilan sel-sel telur, yang selanjutnya disimpan dalam keadaan beku, untuk digunakan di kemudian hari. Egg freezing merupakan salah satu bentuk dari teknologi reproduksi berbantu.  

Dengan menjalani prosedur ini, seorang wanita dapat memiliki kemungkinan hamil yang lebih besar di kemudian hari, terutama bila saat ini sedang mengalami penyakit atau kondisi tertentu yang mempengaruhi kesuburan, (misalnya dalam sedang dalam pengobatan endometriosis, kemoterapi, atau penyakit autoimun), atau sedang dalam kondisi tidak memungkinkan untuk hamil.

 

Kapan Prosedur Egg Freezing Paling Baik Dilakukan?

Usia merupakan faktor paling penting dalam keberhasilan prosedur egg freezing. Puncak kesuburan sebagian besar wanita adalah 30 tahun, dan jumlah dan kualitas sel telur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Cadangan sel telur akan mulai berkurang di usia sekitar 37 tahun.

Meskipun bisa terus dilakukan setelahnya, sebagian besar dokter ahli kesuburan cenderung tidak menyarankan prosedur pengambilan sel telur dilakukan pada wanita berusia 40 tahun ke atas. Pengambilan sel telur di usia 40 tahun (atau lebih) dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan kasus masing-masing individu.

 

Berapa Besar Kemungkinan Hamil Menggunakan Sel Telur yang Dibekukan?

Hal ini bergantung pada banyak faktor, diantaranya usia ibu, kualitas dan kuantitas sel telur yang digunakan.

Satu penelitian menyebutkan, di bawah usia 35 tahun, bila Anda membekukan 20 sel telur, ada kemungkinan 1 kelahiran hidup sebesar 94,4%. Angka kelahiran hidup turun hingga 5,9% pada orang yang hanya membekukan 5 sel telur di usia yang lebih tua.

 

Proses Egg Freezing

Proses egg freezing biasanya memerlukan waktu 2–3 minggu, bergantung pada masing-masing kasus, dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

  1. Pemeriksaan kesehatan

Sebelum menjalani prosedur, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan persiapan. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk menilai folikel sel telur, yang biasanya dilakukan secara transvaginal (melalui vagina). Anda juga akan menjalani pemeriksaan darah dan hormon.

Dokter kemudian akan menjelaskan kepada Anda perkiraan jumlah sel telur yang bisa diambil, dan menjelaskan protokol stimulasi sel telur yang aman, tanpa menyebabkan terjadinya OHSS (sindroma hiperstimulasi ovarium).

  1. Stimulasi ovarium dan pemantauan

Berdasarkan anjuran dokter dan siklus menstruasi, Anda akan mulai menggunakan obat-obatan untuk mensinkronisasi folikel. Selama proses ini, ovarium akan terus dipantau dengan pemeriksaan ultrasonografi dan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar hormon, untuk memastikan stimulasi dengan suntikan dimulai di waktu yang tepat.

Obat-obat suntik yang digunakan dapat berbeda-beda, tetapi sebagian besar akan mendapatkan suntikan gonadotropin yang akan menstimulasi ovarium (indung telur) untuk memproduksi banyak sel telur dalam satu siklus. Dokter atau perawat akan mengajarkan Anda bagaimana cara menyuntikkan obat tersebut.

Obat suntik ini diberikan selama 10–12 hari berturut-turut secara subkutan di perut. Dokter mungkin akan mengubah dosis atau kombinasi obat bergantung pada respons tubuh Anda terhadap suntikan.

Pada hari ke 5 atau ke 7, ovarium mungkin mulai membesar, sehingga dokter akan menyarankan Anda untuk tidak melakukan aktivitas berat, misalnya berolahraga high impact, berlari, dll.

Setelah folikel mencapai ukuran yang cukup baik, Anda akan mendapatkan ‘trigger shot’ (human chorionic gonadotropin (hCG), lupron, atau kombinasi keduanya).

  1. Pengambilan sel telur

Dalam prosedur ini, Anda akan dibius total. Bersamaan dengan USG transvaginal sebagai pemandu, sebuah jarum akan ditusukkan ke folikel. Kemudian cairan di dalam folikel diambil dan dimasukkan ke dalam tabung yang akan diperiksa oleh dokter ahli embriologi. Waktu yang diperlukan untuk melakukan prosedur ini hanya sekitar 20–30 menit.

prosedur egg freezing

Dokter kemudian akan memberitahu Anda berapa jumlah sel telur yang berhasil diambil.

Sel-sel telur yang matang yang berhasil diambil akan dibekukan dengan proses yang disebut dengan vitrifikasi. Sel telur dibekukan dengan cepat menggunakan nitrogen cair untuk meminimalisasi risiko terbentuknya kristal di sel telur, yang bertujuan untuk memperbaiki angka keberhasilan.

 

Apa Efek Samping Prosedur Egg Freezing?

Efek samping menjalani prosedur ini biasanya tidak berat, dan terjadi karena peningkatan hormon saat stimulasi ovarium, misalnya:

  • perubahan mood
  • hot flashes
  • sakit kepala
  • mual

Sebagian wanita mengalami nyeri, iritasi kulit, atau rasa tidak nyaman akibat penyuntikan yang dilakukan berulang.

Efek samping yang cukup jarang yaitu sindroma hiperstimulasi ovarium (OHSS) yang terjadi akibat peningkatan hormon yang cukup tinggi. OHSS menyebabkan ovarium atau indung telur menjadi sangat besar, kebocoran cairan ke dalam abdomen, dan gangguan elektrolit.

Berdasarkan penelitian, wanita berusia kurang dari 35 tahun lebih cenderung mengalami hal ini. Selain itu, wanita dengan PCOS, atau dengan indeks massa tubuh yang rendah, juga rentan mengalami PCOS.

Dalam 24 jam pertama setelah prosedur pengambilan sel telur, Anda mungkin akan mengalami kram atau nyeri perut ringan, kembung, sembelit, dan timbul flek. Keluhan ini biasanya dapat diredakan dengan obat anti nyeri yang dijual bebas, dan kompres hangat.

Bila Anda mengalami sakit perut yang hebat, pusing, rasa melayang atau seperti ingin pingsan, atau ada perdarahan dari vagina, segera periksakan diri Anda ke dokter.

 

Berapa Lama Sel Telur Dapat Disimpan?

Hingga saat ini belum ada cukup data yang dapat menggambarkan berapa lama sel telur dapat disimpan dalam keadaan beku.

 

Berapa Biaya Egg Freezing?

Biaya prosedur ini bervariasi bergantung pada banyak hal, diantaranya masalah kesehatan yang dialami masing-masing individu (berkaitan dengan kebutuhan penggunaan obat-obatan hormonal), rumah sakit tempat Anda menjalani prosedur, dan jumlah pemeriksaan tambahan yang dilakukan.

Anda bisa menghubungi rumah sakit pilihan Anda untuk mengetahui lebih lanjut biaya yang diperlukan untuk melakukan prosedur ini.

 

 

 

Referensi:

  • www.healthline.com. What to Expect from the Egg Freezing Process. 2022.
  • www.hopkinsmedicine.org. Freezing Eggs: Preserving Fertility for the Future.