Memasuki musim hujan, kewaspadaan terhadap demam berdarah jelas harus ditingkatkan. Mengetahui langkah pencegahan demam berdarah adalah kunci utama melindungi keluarga, mengingat nyamuk penyebabnya berkembang biak sangat pesat di musim ini.
Nyamuk Aedes aegypti sangat menyukai genangan air bersih sisa hujan. Tanpa disadari, area sekitar rumah yang nyaman justru bisa menjadi lokasi sempurna bagi mereka untuk bersarang dan menyebarkan penyakit.
Langkah Pencegahan Demam Berdarah di Musim Hujan

Peningkatan kasus demam berdarah selalu mengintai saat musim hujan tiba. Hal ini karena nyamuk Aedes aegypti mudah menemukan tempat berkembang biak. Beragam langkah pencegahan harus dilakukan secara konsisten untuk melindungi lingkungan dan keluarga.
1. Menerapkan Prinsip 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang)
Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi minimal seminggu sekali. Langkah ini penting untuk memotong siklus hidup nyamuk yang sangat cepat, bahkan telur bisa menetas hanya dalam dua hari.
Selanjutnya, menutup rapat wadah air agar nyamuk tidak bisa masuk. Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air hujan juga krusial agar tidak menjadi sarang baru bagi nyamuk Aedes aegypti.
2. Memasang Kawat Kasa pada Ventilasi dan Jendela
Kawat kasa berfungsi sebagai penghalang fisik yang efektif. Pemasangan ini mencegah nyamuk dewasa, terutama Aedes aegypti, masuk ke dalam rumah untuk mencari mangsa atau beristirahat di dalam ruangan.
Prioritaskan pemasangan kawat kasa pada lubang ventilasi dan jendela di area yang sering dibuka. Cara ini mengurangi kontak langsung antara penghuni rumah dengan nyamuk pembawa virus dengue dari luar.
3. Menggunakan Kelambu Saat Tidur
Memakai kelambu saat tidur masih menjadi metode perlindungan individu yang sangat dianjurkan. Ini adalah salah satu pencegahan demam berdarah yang paling aman, terutama untuk melindungi bayi dan anak kecil.
Nyamuk Aedes aegypti aktif di pagi dan sore hari, tetapi menggunakan kelambu memberi proteksi ekstra saat istirahat. Pastikan kelambu terpasang rapat tanpa celah agar nyamuk tidak bisa menyelinap masuk.
4. Pentingnya Menggunakan Lotion Anti Nyamuk
Lotion anti nyamuk bekerja dengan cara mengacaukan indra penciuman nyamuk. Kandungan seperti DEET atau Icaridin membuat tubuh tidak terdeteksi oleh nyamuk, sehingga gigitan pun dapat dihindari secara efektif.
Penggunaan sangat disarankan saat beraktivitas di luar rumah pada pagi atau sore hari, jam aktif nyamuk. Mengoleskan lotion pada area kulit yang terbuka memberikan lapisan perlindungan pribadi yang praktis.
5. Menjaga Kebersihan Saluran Air dan Talang
Saluran air atau talang di atap rumah yang tersumbat oleh daun kering sering terlewatkan. Padahal, area ini menciptakan genangan air tersembunyi yang sempurna bagi nyamuk untuk meletakkan telurnya.
Pembersihan rutin, terutama sebelum dan selama musim hujan, sangat penting. Pastikan air hujan dapat mengalir lancar tanpa hambatan, sehingga tidak ada air yang tergenang dan menjadi sarang nyamuk.
6. Memelihara Ikan Pemakan Jentik di Kolam
Menggunakan predator alami adalah cara pengendalian biologis yang ramah lingkungan. Ikan-ikan kecil tertentu dikenal sangat rakus melahap jentik nyamuk, sehingga populasi nyamuk bisa ditekan secara alami.
Jenis ikan seperti cupang, guppy, atau ikan cere bisa dipelihara di kolam atau bak penampungan air. Cara ini melengkapi pencegahan demam berdarah dengan membasmi larva sebelum sempat menjadi nyamuk dewasa.
7. Menanam Tumbuhan yang Tidak Disukai Nyamuk
Beberapa jenis tanaman mengeluarkan aroma khas yang sangat dibenci oleh nyamuk. Aroma atau minyak atsiri yang dilepaskannya berfungsi sebagai pengusir alami, membuat nyamuk enggan mendekati area tersebut.
Menanam serai wangi, lavender, zodia, atau rosemary di sekitar pekarangan atau dekat jendela bisa dicoba. Selain mempercantik halaman, tanaman ini memberikan fungsi ganda sebagai pelindung dari serangga.
8. Menghindari Kebiasaan Menggantung Pakaian Bekas Pakai
Pakaian kotor atau bekas pakai yang digantung di kamar sangat disukai nyamuk. Aroma keringat manusia pada pakaian menarik nyamuk untuk datang dan bersembunyi di area gelap dan lembap tersebut.
Sebaiknya, segera masukkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah cucian yang tertutup rapat. Jangan biarkan menumpuk atau tergantung di belakang pintu, karena ini memberi tempat istirahat ideal bagi nyamuk.
9. Manfaat Gotong Royong Membersihkan Lingkungan
Upaya pencegahan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu rumah saja. Gotong royong membersihkan lingkungan secara serentak memiliki dampak yang jauh lebih besar untuk memberantas sarang nyamuk di area luas.
Kegiatan kerja bakti membersihkan selokan, menyingkirkan sampah, dan mengelola barang bekas di lingkungan RT/RW adalah pencegahan demam berdarah kolektif. Ini memutus mata rantai penularan secara efektif.
10. Pemberian Bubuk Larvasida di Tempat yang Sulit Dikuras
Bubuk larvasida, seperti temephos atau abate, adalah bahan kimia yang dirancang khusus untuk membunuh jentik nyamuk. Penggunaannya sangat efektif untuk tempat penampungan air yang besar atau sulit dikuras.
Cukup taburkan bubuk larvasida sesuai takaran (misalnya 1 gram untuk 10 liter air) ke dalam toren air atau bak. Bahan ini akan membunuh jentik dan efektif melindungi air selama beberapa minggu.
Jika Ada Gejala Demam Berdarah Apa yang Harus Dilakukan?
Demam berdarah sering diawali gejala demam tinggi mendadak, nyeri otot parah, dan sakit kepala. Jika tanda-tanda ini muncul, penting untuk tidak panik dan segera melakukan beberapa langkah pertolongan pertama di rumah.
1. Pentingnya Istirahat Total (Bed Rest)
Tubuh memerlukan istirahat total untuk melawan infeksi virus dengue. Bed rest membantu memulihkan energi dan menurunkan risiko komplikasi. Aktivitas fisik berat harus dihindari agar proses penyembuhan berjalan optimal.
2. Memperbanyak Asupan Cairan Mencegah Dehidrasi
Konsumsi banyak cairan seperti air putih, jus buah, atau oralit sangat penting. DBD bisa menyebabkan dehidrasi parah. Ini adalah penanganan krusial selain pencegahan demam berdarah melalui pemberantasan sarang nyamuk.
3. Mengonsumsi Parasetamol untuk Meredakan Demam
Untuk mengatasi demam tinggi dan nyeri badan, parasetamol adalah satu-satunya obat yang disarankan. Selalu ikuti anjuran dosis pemakaian. Obat ini relatif aman untuk pasien demam berdarah yang rentan pendarahan.
4. Menghindari Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Hindari obat pereda nyeri golongan NSAID seperti ibuprofen atau aspirin. Konsumsi obat ini berisiko meningkatkan pendarahan, mengingat trombosit pasien DBD sedang turun drastis. Selalu periksa label obat.
5. Memantau Tanda-Tanda Peringatan (Fase Kritis)
Fase kritis sering terjadi saat demam turun. Waspadai gejala sakit perut hebat, muntah terus-menerus, atau pendarahan gusi. Memahami ini sama pentingnya dengan pencegahan demam berdarah di lingkungan.
6. Segera Mencari Pertolongan Medis
Jika salah satu tanda peringatan fase kritis muncul, jangan tunda ke dokter. Pertolongan medis sesegera mungkin di fasilitas kesehatan sangat vital untuk menghindari perburukan kondisi atau syok yang berbahaya.
Cegah Gejala Demam Berdarah Lebih Maksimal dengan Produksi Unggulan di Medicastore
Mencegah DBD memang penting. Selain 3M Plus, memakai proteksi ekstra seperti lotion anti nyamuk dan menjaga imunitas tubuh sangat krusial agar terhindar dari gejala parah saat musim hujan.
Medicastore punya semua yang dibutuhkan. Mulai dari lotion anti nyamuk, suplemen peningkat daya tahan tubuh, hingga vitamin. Semuanya bisa dipesan online dan diantar langsung ke rumah dengan praktis.
Jangan tunggu sakit, siapkan perlindungan sekarang. Untuk pencegahan demam berdarah yang maksimal, temukan semua produknya di Medicastore. Kunjungi website atau download aplikasinya untuk info kesehatan dan pemesanan.
Referensi: