Terhindar dari Keracunan Makanan Saat Melakukan Barbecue

Saat liburan & berkumpul bersama keluarga atau teman, acara barbecue atau dikenal dengan nama bakar-bakaran sering dilakukan dengan tujuan untuk menjalin kebersamaan.  Daging, ayam, ikan atau jagung biasanya menjadi pilihan favorit untuk dibakar. Tetapi tahukah anda bahwa acara barbecue atau bakar-bakaran tersebut bisa menimbulkan bahaya kesehatan yang tidak disadari ? diantaranya adalah kasus keracunan makanan akibat mengkonsumsi daging yang tidak dimasak hingga matang. Supaya bisa terhindar dari keracunan makanan saat mengadakan acara barbecue atau bakar-bakaran tersebut bisa dilihat pada artikel dibawah ini, yang medicastore.com ambil dari nhs.uk.

 

Keracunan makanan

Kasus keracunan makanan biasanya tidak terlalu berat & dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Tetapi terkadang kasus keracunan makanan bisa jadi membahayakan bahkan mematikan, sehinga sangat penting untuk menyikapi setiap kasus keracunan makanan dengan serius. Anak-anak, orang lanjut usia & orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan untuk mengalami kasus keracunan makanan.

Cara teraman untuk menghindari terjadinya kasus keracunan makanan saat acara barbecue adalah dengan terlebih dahulu memasak makanan tersebut hingga matang dengan menggunakan oven, sehingga proses membakar makanan di alat pembakar hanya untuk menambah rasanya saja. Demikian saran dari the Food Standards Agency (FSA) di Inggris. Hal ini sangat disarankan terutama bila memasak dalam jumlah yang banyak. Bila tetap hanya ingin memasak makanan tersebut di alat pembakar barbecue, maka ada 2 faktor resiko yang dapat menjadi penyebab terjadinya keracunan makanan, yaitu :

  • Daging tidak dimasak dengan sempurna
  • Terjadi penyebaran kuman dari makanan yang belum dimasak ke makanan yang sudah matang

Hal ini karena,  makanan yang masih mentah atau daging yang tidak matang sempurna masih dapat mengandung kuman, yang dapat menjadi penyebab timbulnya kasus keracunan makanan. Kuman-kuman tersebut antara lain : salmonella, E.coli dan campylobacter dapat menyebar melalui tangan ke makanan yang sudah siap untuk disantap. Meskipun demikian kuman-kuman tersebut dapat mati dengan cara memasak daging tersebut hingga panas sekali.

 

Cara tepat memasak daging saat acara barbecue

Saat kita hendak membakar daging, baik itu ikan, ayam ataupun daging merah maka pastikan hal-hal berikut dibawah ini untuk menghindari terjadinya keracunan makanan :

  • Arang yang digunakan telah terlihat merah membara dengan lapisan pada permukaan yang berwarna abu-abu, sebelum mulai membakar daging. Hal ini menjadi penanda bahwa arang yang digunakan telah cukup panas.
  • Bila menggunakan daging beku, maka pastikan daging sudah mencair sepenuhnya sebelum mulai membakarnya.
  • Bolak-balik daging secara teratur & pindahkan posisinya di sekeliling tempat pembakaran supaya daging matang dengan sempurna.

 

Tanda-tanda bahwa daging siap untuk dimakan, bila terlihat seperti berikut ini :

  1. Bagian tengah daging sudah panas sekali
  2. Tidak terlihat ada bagian daging yang berwarna merah muda
  3. Sari daging yang keluar saat proses pembakaran berwarna jernih

Hanya karena daging sudah terlihat gosong dibagian luar, maka berpikiran bahwa  bagian dalamnya pun sudah matang sempurna. Potong daging di bagian yang paling tebal & pastikan bahwa tidak ada bagian daging yang masih berwarna merah muda di bagian dalamnya.

Beberapa jenis daging seperti misalnya daging steik & iga sapi atau domba, daapt disajikan setengah masak (tidak masak dibagian tengah) asalkan bagian luar dari daging tersebut telah dimasak dengan tepat. Hal ini bisa membunuh bakteri yang mungkin terdapat dibagian luar daging. Akan tetapi, untuk jenis makanan yang berasal dari daging cincang seperti  misalnya sosis & burger, maka produk tersebut harus dimasak hingga matang seluruhnya.

 

Mengelola daging mentah

Kuman yang terdapat pada daging mentah dapat dengan mudah berpindah tempat melalui tangan ke benda lain yang disentuh, termasuk makanan yang sudah matang & siap dimakan sehingga menyebabkan terjadinya kasus keracunan makanan. Hal ini disebut juga dengan kontaminasi silang. Kontaminasi silang dapat terjadi jika daging mentah menyentuh apapun (termasuk piring, alat makan, penjepit & alas memotong) yang kemudian juga bersentuhan dengan makanan yang sudah matang.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang supaya terhindar dari kasus keracunan makanan :

  • Selalu cuci tangan setelah menyentuh daging mentah
  • Gunakan peralatan yang terpisah (piring, alat penjepit, wadah penyimpanan) untuk daging yang sudah matang & daging yang masih mentah
  • Jangan pernah meletakkan makanan yang sudah matang dalam satu piring dengan makanan yang masih mentah
  • Simpan daging yang masih mentah dalam wadah yang letaknya berjauhan dengan makanan yang sudah siap disantap, seperti misalnya roti & salad
  • Jangan letakkan daging yang masih mentah bersebelahan dengan daging yang hampir matang atau sudah matang di alat pembakar
  • Jangan oleskan saus pada daging yang sudah matang, bila saus tersebut telah digunakan untuk mengolesi daging yang belum matang

 

Agar makanan tetap terjaga kesegarannya

Selain cara-cara tersebut diatas, penting juga untuk menjaga kesegaran makanan supaya terhindar dari kasus keracunan makanan akibat kuman yang berkembang biak. Oleh karena itu, pastikan makanan-makanan berikut ini disimpan dalam lemari pendingin sebelum siap disajikan :

  • salad

  • saus untuk cocolan

  • susu, krim & yoghurt

  • makanan penutup & cake

  • roti lapis / sandwiches

  • ham atau daging masak lainnya

  • nasi yang sudah dimasak, termasuk juga salad nasi

Jangan diamkan makanan di luar lemari pendingin lebih dari beberapa jam & juga jangan diamkan makanan dibawah sinar matahari.

 

Gejala keracunan makanan

Gejala keracunan makanan biasanya mulai terlihat 1-3 hari setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Akan tetapi, tergantung dari jenis keracunan makanan yang dialami, gejala keracunan makanan tersebut bisa juga terlihat 1 jam atau beberapa minggu setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Gejala yang paling sering terlihat adalah :

  • Mual
  • Muntah
  • Diare

Selain itu, gejala keracunan makanan lain yang bisa timbul adalah :

  • Kram perut
  • Nyeri perut
  • Hilangnya nafsu makan
  • Demam (suhu tubuh > 38 °C)
  • Nyeri pada otot
  • Menggigil

Bila makanan yang menjadi penyebab terjadinya keracunan makanan terkontaminasi oleh bakteri atau bahan kimia, maka gejala utamanya adalah muntah. Dalam hal ini, muntah dapat terjadi 15 menit hingga 6 jam kemudian setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut.

Sebagian besar penderita yang mengalami kasus keracunan makanan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 12-48 jam kemudian tanpa perlu penanganan medis. Akan tetapi bila mengalami gejala seperti yang tertera dibawah ini, maka sebaiknya penderita keracunan makanan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Gejalanya yaitu :

  • Muntah yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Tubuh tidak mampu untuk menahan cairan lebih dari 1 hari
  • Diare yang berlangsung lebih dari 3 hari
  • Adanya darah ketika muntah
  • Adanya darah didalam feses
  • Kejang
  • Adanya perubahan pada kesadaran, seperti misalnya kebingungan
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Bicara menjadi cadel
  • Adanya tanda-tanda dehidrasi yang berat, seperti misalnya : mulut kering, mata cekung & ketidak mampuan untuk mengeluarkan air seni atau buang air kecil hanya sedikit dengan warna yang gelap & berbau tajam.

 

Mengatasi keracunan makanan

Pada sebagian besar kasus keracunan makanan dapat ditangani sendiri dirumah tanpa memerlukan pertolongan medis. Yang paling penting adalah menjaga kondisi tubuh supaya tidak mengalami dehidrasi, karena dapat memperburuk kondisi tubuh & memperlambat proses penyembuhan.

Dehidrasi merupakan resiko yang harus dihindari karena tubuh bisa kehilangan cairan melalui muntah & diare. Sebaiknya minum air sebisa mungkin meskipun hanya seteguk, terutama setelah mengalami diare.

 

 

Garam oralit

Garam oralit atau dikenal juga dengan oral rehydration salts (ORS) direkomendasikan pada orang yang rentan terkenan efek dehidrasi, seperti misalnya ornag lanjut usia atau orang yang juga memiliki masalah kesehatan lain.

Garam oralit ini tersedia dalam bnetuk sachet yang praktis, tinggal dilarutkan dalam 1 gelas air & dapat menggantikan garam, glukosa & mineral penting lainnya yang hilang dari tubuh akibat dehidrasi.

Bila mengalami gangguan ginjal, maka ada beberapa jenis garam oralit yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatan tersebut. Sebaiknya konsultasikan dengan apoteker atau dokter untuk mendapatkan penggantinya.

 

Penanganan lain di rumah

Untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan & mempercepat penyembuhan, maka sebaiknya lakukan hal-hal berikut dibawah ini :

  1. Beristirahat
  2. Makan bila merasa sudah lebih baik (usus terkadang buth waktu untuk memulihkan diri & makanan bisa menyebabkan terjadinya diare)
  3. Konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti misalnya roti, biskuit, pisang & nasi hingga tubuh sudah lebih sehat
  4. Hindair mengkonsumsi kafein, makanan yang pedas & berlemak karena dapat memperburuk kondisi tubuh
  5. hindari juga rokok

 

Penanganan lanjutan

Bila tubuh mengalami gejala dehidrasi yang berat seperti misalnya mata cekung & tidak mampu untuk mengeluarkan air seni, maka sebaiknya langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tambahan, seperti misalnya pemberian cairan melalui infus.

Obat antibiotika juga bisa diresepkan oleh dokter, bila hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa kasus keracunan makanan tersebut disebabkan oleh kontaminasi bakteri, & gejala keracunan makanan yang dialami telah berlangsung > 3-4 hari. Biasanya akan diberikan obat antibiotika dalam bentuk tablet (oral), kecuali bila gejala keracunan makanan yang dialami sudah berat atau mengalami kesulitan untuk menelan makanan.

 

Sumber :

1. nhs.uk

 

1. Diapet Syrup

Description: http://medicastore.com/images/1000013175.1.png

 

Artikel Terkait :

  1. Serat, Penting untuk Pencernaan yang Sehat
  2. Jajan Sembarangan, Awas Infeksi Saluran Cerna & Diare
  3. Masalah Pencernaan yang Sering dialami oleh Anak

 

Informasi Penyakit Terkait :

  1. Mual & Muntah
  2. Nyeri Perut
  3. Perdarahan Saluran Pencernaan

 

Program Promosi Medicastore (berlaku mulai tgl 1-31 Agustus 2013) :