Membiasakan anak untuk menyikat gigi mungkin sudah sering dilakukan oleh orangtua, tetapi banyak orangtua yang masih bingung mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga gigi anak tetap sehat. Pertanyaan-pertanyaan seperti kapan sebaiknya memeriksakan gigi anak ke dokter gigi atau perlukah anak balita saya menggunakan benang pembersih gigi serta bagaimana saya tahu apakah anak saya memerlukan kawat gigi atau tidak, sering dilontarkan oleh para orangtua. Untuk mengetahui cara-cara apa yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menjaga gigi anak tetap sehat, bisa dibaca pada artikel berikut ini yang medicastore.com ambil dari kidshealth.org.
Kapan waktu yang tepat untuk memulai menjaga kesehatan gigi anak
Perawatan gigi yang tepat sudah bisa dilakukan bahkan sebelum gigi pertama bayi muncul. Yang perlu diingat adalah, hanya karena gigi tersebut belum terlihat tetapi bukan berarti giginya belum ada. Sebenarnya gigi pada bayi mulai terbentuk di kehamilan trimester kedua. Pada saat bayi lahir, bayi sudah mempunyai 20 gigi primer, dimana beberapa diantaranya bahkan telah terbentuk seutuhnya di dalam rahang.
Menggosokkan waslap basah ke gusi bayi setiap habis memberi makan bisa mencegah terjadinya penumpukan bakteri yang berbahaya. Begitu gigi bayi mulai tumbuh, maka sudah bisa dibersihkan dengan sikat gigi untuk anak yang lembut atau menggosoknya dengan menggunakan kain kassa setiap hendak tidur.
Masalah kerusakan pada gigi sudah dapat terjadi sejak masih bayi jika orangtua tidak mempraktekkan kebiasaan makan yang baik. Menidurkan bayi dengan botol minum, mungkin bisa menimbulkan kenyamanan untuk sementara, tetapi hal tersebut bisa membahayakan gigi anak. Karena ketika kandungan gula dari jus buah atau susu berada di gigi bayi dalam waktu beberapa jam, maka gula tersebut bisa mengikis lapisan enamel gigi dan menyebabkan gigi menjadi tidak rata dan berubah warna, atau yang biasa disebut dengan bottle mouth. Pada kasus yang lebih berat, akan menyebabkan gigi berlubang dan perlu untuk dicabut gigi depannya sampai tumbuh gigi tetapnya.
Orang tua perlu membikin jadwal rutin untuk makan dan minum anak setiap hari untuk menghindari anak menyedot botol minumnya sepanjang hari yang bisa membahayakan kesehatan gigi mereka.
Dokter gigi anak
Bila ingin membawa anak ke dokter gigi, sebaiknya bawa ke dokter gigi khusus anak. Dokter gigi anak telah dilatih untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan gigi anak. Dokter gigi anak juga bisa merekomendasikan dokter gigi spesialis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan anak, seperti misalnya spesialis orthodonti untuk memperbaiki overbite atau spesialis bedah mulut untuk mengatasi masalah rahang.
Tujuan utama dokter gigi anak adalah pencegahan (mengatasi masalah potensial sebelum terjadi) dan perawatan (dengan melakukan pemeriksaan rutin dan perawatan setiap hari untuk menjaga supaya gigi dan gusi tetap sehat).
Asosiasi Dokter gigi Amerika atau The American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk melakukan kunjungan pertama ke dokter gigi tepat setelah ulang tahun pertama si anak. Pada kunjungan ini, dokter akan menjelaskan cara menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang secara tepat serta melakukan pemeriksaan gigi bayi sendiri. Orangtua perlu untuk membersihkan gigi bayi dengan benang ketika bayi sudah memiliki 2 buah gigi yang saling bersentuhan
Kunjungan ke dokter gigi anak bisa membantu deteksi dini masalah kesehatan gigi pada anak. Selain itu, hal tersebut juga membantu anak untuk terbiasa ke dokter gigi, sehingga mereka tidak takut ke dokter gigi saat lebih besar nanti.
Mencegah gigi berlubang
Ketika semua gigi primer anak sudah muncul (biasanya pada usia 2,5 tahun), maka dokter gigi mulai menggunakan pasta gigi dengan fluoride. Fluoride berguna untuk menguatkan enamel gigi serta membantu mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi yang paling sering terjadi pada anak-anak, yaitu gigi berlubang (karies gigi). Gigi berlubang terjadi ketika bakteri dan makanan yang tertinggal di gigi sehabis makan tidak dibersihkan. Asam yang terbentuk di gigi akan melunakkan lapisan enamel hingga terbentuk sebuah lubang. Penggunaan fluoride secara teratur akan membantu menguatkan lapisan enamel, sehingga membuat asam lebih sulit untuk merusak lapisan tersebut.
Jika air yang dikonsumsi tidak mengandung fluoride atau menggunakan air yang di purifikasi, maka bisa dibantu dengan suplemen yang mengandung fluoride. Sebagian besar pasta gigi sudah mengandung fluoride tetapi pasta gigi saja tidak cukup untuk melindungi gigi anak. Walaupun demikian perlu diingat bahwa kelebihan fluoride juga bisa menyebabkan terjadinya perbedaan warna pada gigi. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gigi untuk mengetahui apakah perlu diberi suplemen dengan fluoride atau tidak.
Warna gigi yang berbeda juga bisa terjadi pada penggunaan antibiotika dalam waktu lama dan pada beberapa obat-obatan anak yang mengandung gula dalam jumlah cukup banyak. Orangtua harus mendorong anak untuk menyikat giginya setelah minum obat, terutama jika obat tersebut diberikan dalam waktu yang lama.
Dengan menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari dan juga rutin membersihkan gigi dengan benang gig (flossing) dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut. Anak-anak, bahkan sejak usia 2-3 tahun juga sudah mulai bisa untuk menggunakan sikat gigi, selama mereka tetap diawasi. Anak-anak juga sebaiknya tidak menelan pasta gigi dalam jumlah yang banyak, pasta gigi sebesar biji jagung sudah cukup untuk digunakan pada balita. Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak meludahkan kembali pasta giginya tersebut saat menyikat gigi dan bukannya menelannya.
Ketika gigi permanen anak mulai tumbuh, dokter gigi juga bisa membantu mencegah terjadinya kerusakan pada gigi dengan cara mengoleskan lapisan tipis resin pada bagian gigi belakang di mana sebagian besar proses mengunyah terjadi. Hal ini dikenal juga sebagai penyegelan. Lapisan pelindung ini akan menjaga supaya bakteri tidak menetap di bagian sela-sela gigi yang sulit untuk dijangkau oleh sikat gigi. Meskipun demikian hal ini bukan berarti membuat anak menjadi bebas untuk mengkonsumsi makanan manis tanpa terkontrol atau tidak membersihkan giginya setiap hari. Orang tua perlu untuk selalu mengajarkan anak kebiasaan membersihkan gigi yang baik.
Jika gigi anak bermasalah
Jika orangtua rentan mengalami masalah kerusakan pada gigi dan penyakit gusi, maka anak juga berisiko tinggi untuk mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, terkadang dengan membersihkan gigi secara rutin pun tidak bisa mencegah terjadinya gigi berlubang. Segera konsultasi ke dokter bila anak mengeluhkan mengalami sakit pada gigi, yang merupakan tanda adanya lubang pada gigi sehingga perlu untuk dilakukan perawatan.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini, maka makin banyak pilihan bahan untuk penambal gigi. Perak masih menjadi bahan penambal pilihan di gigi permanen. Selain itu bahan penambal lainnya seperti misalnya resin komposit juga mulai populer. Bahan resin tersebut melekat kuat ke gigi sehingga tambalannya tidak mencuat keluar dan juga bisa digunakan untuk membentuk gigi yang rusak akibat cedera atau akibat bibir sumbing. Resin yang menyerupai warna gigi juga terlihat lebih menarik.
Tetapi jika terjadi gigi patah atau kerusakan gigi yang berat atau malformasi dari gigi bayi, maka dokter gigi akan mempertimbangkan untuk menggunakan mahkota gigi (crown) yang terbuat dari baja tahan karat. Crown akan menjaga gigi dan juga mencegah terjadinya kerusakan gigi yang lebih banyak.
Saat anak semakin besar, maka cara menggigit dan juga kekuatan gigi mereka dapat menjadi masalah. Perawatan orthodonti sudah dapat dilakukan sejak dini sekarang, bahkan sejak anak berusia 7 tahun. Hal ini karena banyak dokter anak menyadari bahwa merubah bentuk gigi anak sejak usia dini akan menjadi lebih mudah dan lebih efektif untuk dilakukan. Gigi anak yang lebih kecil dapat diposisikan dengan orthodonti yang lebih sedikit, sehingga mencegah timbulnya masalah orthondonti di kemudian hari.
Pada sebagian besar kasus yang jarang terjadi, dimana prosedur gigi yang rumit perlu dilakukan, maka dokter gigi akan menyarankan untuk dilakukan anestesi secara umum. Orang tua harus memastikan bahwa prosedur tersebut dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter bedah mulut yang terlatih sebelum menyetujui hal tersebut.
Saat anak sudah semakin besar, konsultasi rutin ke dokter gigi setiap 1 atau 3 bulan atau bahkan 1 tahun sekali (tergantung dari rekomendasi dokter) serta membatasi konsumsi makanan yang manis dan menyikat gigi secara teratur dapat bermanfaat untuk menjaga gigi anak supaya tetap sehat.
Jangan khawatir untuk berkonsultasi ke dokter gigi. Dengan melakukan pemeriksaan gigi anak sedini mungkin dan melaksanakan perawatan kebersihan gigi yang baik merupakan cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan pada gigi dan juga menghemat biaya prosedur perawatan gigi yang mahal nantinya.
Sumber:
- kidshealth.org
Informasi Produk Terkait :
1. MAM Teaching Toothbrush