Terapi Akupuntur dalam Olahraga

Peran Akupuntur dalam Olahraga

Akupuntur adalah metode pengobatan yang berasal dari negeri Cina, sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Para cina kuno percaya bahwa kesehatan individu ditentukan oleh saluran energi, yang dikenal sebagai Qi yang mengalir di bawah kulit. Jika aliran Qi terganggu maka kita dapat mengembangkan penyakit. Tujuan memasukkan jarum adalah untuk mengembalikan aliran energi.

Perkembangan akupuntur dewasa ini lebih banyak pada pembuktian ilmiahnya. Dalam beberapa tahun terakhir lebih, akupuntur barat atau medis telah dikembangkan dan digunakan oleh dokter dan ahli fisioterapi, dengan praktiknya lebih didasarkan pada kondisi medis. Hal ini diyakini akan efektif karena pelepasan rasa sakit membunuh zat seperti endorphin dan teori gerbang-sakit yang menyatakan bahwa rangsangan di satu daerah tubuh akan menggantikan sensasi rasa sakit di tempat lain.

Akupunktur

Sumber: www.sportscentrephysio.com

Beberapa cabang ilmu akupuntur yaitu akupuntur analgesia (akupuntur untuk nyeri), akupuntur pediatri (akupuntur pada anak), akupuntur kecantikan (estetika) dan akupuntur untuk olahraga (sport acupuncture). Akupuntur bisa memainkan peran yang penting dibidang olahraga, baik untuk mengatasi cedera olahraga maupun untuk meningkatkan prestasi dengan menjaga stamina para atlit.

Manfaat Terapi Akupuntur pada Olahragawan

1. Menghilangkan Nyeri

Dibidang olahraga, akupuntur terutama dipakai untuk menghilangkan nyeri. Tusukan jarum merangsang metabolisme sel otot di area cedera sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan. Manfaat besar akupuntur pada olahragawan adalah meningkatkan prestasi atlet. Akupuntur dapat menstimulasi susunan syaraf pusat untuk mengeluarkan zat kimia tertentu ke otot yang mengubah persepsi seseorang terhadap nyeri atau zat-zat seperti hormon yang dapat meregulasi tubuh sendiri.

2. Memperbaiki Jaringan Akibat Kelelahan Fisik/Cedera

Akupuntur olah raga adalah terapi yang menggunakan teknik akupuntur untuk mengobati atlet yang mengalami kelelahan fisik atau cedera pada bagian tubuhnya. Terapi ini telah terbukti kegunaannya untuk menjaga fisik dan mempercepat penyembuhan dari cedera agar dapat mengikuti jadwal pertandingan yang ketat.

3. Memulihkan Tenaga

Akupuntur olahraga dapat memulihkan tenaga dengan cepat karena membuat fase tidur yang dalam. Pada fase ini terjadi relaksasi otot yang maksimal, sehingga otot yang masih kontraksi, akibat penumpukan asam laktat hasil dari metabolisme anaerobik dan stres akibat suasana pertandingan, dapat segera kembali prima.”

4. Meningkatkan Sirkulasi Peredaran Darah

Akupuntur juga dapat meningkatkan sirkulasi ke jaringan yang trauma, merangsang penyembuhan dan menurunkan substansi penyebab nyeri tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih relaks.

5. Meningkatkan Stamina

Selain untuk cedera olahraga, akupuntur juga dapat meningkatkan stamina para atlet sehingga dapat menggantikan peran dopping yang jelas-jelas merugikan.

Efek akupuntur pada peningkatan stamina terjadi melalui efek vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler, sehingga terjadi vaskularisasi otot yang menyebabkan otot bermetabolisme lebih baik sehingga dapat memperpanjang waktu latihan

Sementara tusukan jarum pada otot-otot tertentu (tergantung jenis olahraganya) sebelum bertanding berfungsi sebagai doping alami, tidak akan terdeteksi oleh pemeriksaan doping. Tusukan jarum saat bertanding maupun saat jeda akan menghilangkan kelelahan dan mengembalikan kesegaran sehingga pada saat akan bertanding lagi, kondisinya prima.

Terapi Akupuntur pada Cedera

Pada cedera akibat pertandingan, sasaran terapi dari akupuntur ini lebih kearah neuromuskular, dengan menggunakan metode akupuntur oblique, yaitu posisi jarum tidak tegak lurus tetapi oblique, tidak menggunakan titik-titik akupuntur tradisional dan jarum tidak ditinggal lama.

Berikut masalah yang sering dihadapi pada gangguan neuromuskular pada olahragawan:

  • Nyeri kepala (sakit kepala, migran)

  • Nyeri leher (vertigo, kaku otot leher, tidak bisa menegok)

  • Nyeri punggung (back pain, low back pain)

  • Nyeri bahu (frozen shoulder)

  • Nyeri lengan (tennis elbow, golf elbow)

  • Nyeri telapak tangan (trigger finger, dequervain syndrome, carpal tunnel syndrome)

  • Nyeri paha (hamstring strain)

  • Nyeri lutut (jumper’s knee, quadriceps tendon injury)

  • Nyeri betis (kram betis)

  • Nyeri pergelangan kaki (Achilles tendonitis, Achilles sprain)

  • Nyeri telapak kaki (plantar faciitis)

Nyeri otot hamstring

Hamstring Strain

Sumber: www.google.com

Teknik akupuntur oblique, khususnya digunakan untuk kasus yang berhubungan dengan neuromuskular (otot, tendon, ligamen dan saraf).

Terapi akupuntur ini telah dikenal diberbagai negara karena efek hasil terapi yang lebih cepat dibandingkan terapi akupuntur tradisional pada kasus cedera neuromuskular. Pada kasus ini banyak terjadi pada atlet yang banyak menggunakan kemampuan muskular dalam mencapai prestasinya dalam bidang olahraga. Kasus cedera pada atlet sering terjadi dan memerlukan pemulihan yang cepat untuk bisa kembali bertanding sehingga akupuntur ini sering disebut akupuntur olahraga (Sports Acupuncture).

Derajat Kemiringan posisi Jarum akupunktur, Oblique

 mce_style=

Derajat Kemiringan Posisi Jarum, Oblique <45°>

Sumber: http://med-vetacupuncture.org

Pada cedera neuromuskular dapat terjadi sobekan pada otot, tendon, ligamen dan saraf. Pembengkakan jaringan ini akibat pecahnya pembuluh darah, menimbulkan rasa nyeri dan panas, selain itu gerakan anggota tubuh yang terbatas karena otot mengalami kontraksi. Hal ini yang menyebabkan seorang mengeluh tak berdaya hingga kadang kadang memerlukan alat bantu untuk menopang bagian tubuh yang mengalami cedera.

Terapi ini menggunakan jarum untuk merangsang proprioseptif (ujung saraf sensorik) pada gangguan neuromuskular. Reseptor neuromuskular terdapat pada otot, tendon dan ligamen. Apabila reseptor itu disentuh oleh jarum akupuntur pada organ yang cedera maka refleks kejutan terjadi pada berkas otot itu dan terjadi proses relaksasi spontan pada organ neuromuskular tersebut artinya cedera yang mengalami kontraksi, dapat menjadi relaks kembali. Respon rangsangan proprioseptif pada neuromuskular ini bekerja spontan sehingga cedera yang ditandai dengan nyeri, bengkak, kemerahan, panas dan kemampuan gerak yang terbatas (proses peradangan) pada tempat yang sakit tersebut akan mereda sehingga keluhan penderita langsung terasa berkurang.

 

 

Referensi:

  • www.acupuncture.org.uk
  • www.sportsmedicineacupuncture.com
  • http://www.sportscentrephysio.com/acupuncture-and-trigger-point-dry-needling/

Save