Minggu-minggu kemarin sempat beredar info lewat media sosial mengenai fenomena Equinox yaitu saat dimana matahari melintasi khatulistiwa sehingga durasi siang dan malam hampir relatif sama di seluruh bagian bumi. Dalam pesan hoax yang beredar disebutkan bahwa fenomena Equinox tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu udara hingga 40 derajat Celcius di beberapa wilayah Asia termasuk Indonesia yang beresiko terjadinya serangan udara panas (heat wave). Meskipun isu tersebut sudah dibantah oleh BMKG, tetapi tidak ada salahnya juga kita mengenal lebih dekat mengenai serangan udara panas beserta masalah-masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan. Berikut artikelnya yang medicastore ambil dari berbagai sumber.
sumber: nbcwashington.com
Serangan Gelombang Udara Panas (heat wave)
Gelombang udara panas (heat wave) adalah periode berkepanjangan udara panas yang biasanya disertai dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Peningkatan suhu udara tersebut diukur berdasarkan suhu udara umum di wilayah tersebut pada musim itu. Oleh karena itu suhu udara yang bisa jadi tergolong normal di wilayah yang hangat bisa termasuk jadi gelombang udara panas di wilayah yang sejuk, apabila diluar batas normal pola iklim di wilayah itu. Gelombang panas yang parah bisa menyebabkan terjadinya kegagalan panen, masalah kesehatan hingga kematian akibat hipertermia serta pemadaman listrik akibat penggunaan AC yang berlebih.
Cara Tubuh Mengatur Suhu Tubuh
Ketika otak menerima signal peringatan suhu dari tubuh, maka otak akan mengirim signal ke berbagai organ dan sistem tubuh untuk memperlambat atau meningkatkan produksi panas. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan oleh organ tubuh supaya suhu tubuh tetap stabil.
1. Bila tubuh perlu mendinginkan diri:
- Berkeringat: berkeringat adalah metode pertama tubuh untuk mengontrol suhu tubuh. Keringat akan mendinginkan kulit ketika menguap dan hal ini membantu menurunkan suhu dalam tubuh.
- Vasodilatasi: Sistem syaraf pusat dapat memerintahkan pembuluh darah yang berada di bawah permukaan kulit untuk melebar atau terbuka, sehingga meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit. Hal ini bisa membuat tubuh melepaskan panas melalui radiasi.
2. Bila tubuh perlu menghangatkan diri:
- Berhenti berkeringat: Sistem syaraf akan menurunkan produksi keringat untuk menjaga kehangatan tubuh.
- Vasokonstriksi: sistem syaraf pusat akam memberi signal pada pembuluh darah untuk mengecil, hal ini akan menurunkan aliran darah dibawah kulit dan mengurangi hilangnya panas tubuh.
- Termogenesis: Otot, organ tubuh dan otak dapat memproduksi panas ketika suhu tubuh menurun. Proses ini disebut dengan thermogenesis. Otot merupakan yang secara khusus efektif pada termogenesis, otot dapat memproduksi sejumlah panas dalam jumlah cepat. Menggigil adalah salah satu cara otot untuk menghasilkan panas.
- Hormonal thermogenesis: Tubuh dapat mengaktifkan kelenjar tiroid bila kita merasa terlalu dingin. Proses tersebut akan melepaskan hormon yang berfungsi untuk meningkatkan metabolisme. Metabolisme yang meningkat akan meningkatkan energi yang diproduksi oleh tubuh dan jumlah panas yang dihasilkan tubuh.
Gangguan Kesehatan Akibat Udara Panas
sumber: maine.gov
Masalah kesehatan akibat udara panas bisa beragam, mulai dari yang ringan seperti ruam di kulit (biang keringat) hingga Heat Stroke. Berikut penjelasannya:
1. Biang keringat (Heat Rash)
Ruam dan kemerahan pada kulit atau yang umum disebut biang keringat adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh keringat yang tidak menguap dari kulit. Biang keringat adalah masalah yang umum bila beraktivitas di lingkungan yang panas. Bila mengalami hal tersebut, usahakan untuk beraktivitas di lingkungan yang lebih sejuk dan jaga supaya kulit tetap kering.
2. Kram (Heat Cramp)
Kram terjadi akibat hilangnya garam dan cairan tubuh saat berkeringat. Rendahnya kadar garam pada otot menyebabkan terjadinya kram yang menyakitkan. Otot yang sering digunakan saat beraktivitas seperti otot tangan dan kaki biasanya yang paling terpengaruh oleh kram. Kram sendiri bisa terjadi saat beraktifitas atau setelah beraktifitas. Bila mengalami kram, usahakan berisitirahat di tempat yang teduh, kemudian minum banyak air atau minuman dingin.
3. Kelelahan (Heat Exhaustion)
Kelelahan adalah reaksi tubuh akibat hilangnya cairan dan garam tubuh akibat berkeringat terlalu banyak. Gejalanya seperti sakit kepala, mual, pusing, lemah, gelisah, haus dan banyak berkeringat. Penanganan untuk mengatasi kelelahan akibat udara panas adalah istirahat ditempat yang sejuk, minum banyak air atau minuman dingin serta kompres dengan air dingin atau ice pack. Bila gejala yang dirasakan tidak juga membaik dalam waktu 1 jam setelah penanganan pertama, maka sebaiknya dibawa ke klinik/dokter untuk penanganan lebih lanjut.
4. Heat Stroke
Heat stroke adalah masalah kesehatan paling serius dari serangan udara panas, hal ini terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu untuk mengatur suhu tubuh. Keringat akan berhenti sehingga tubuh tidak lagi bisa mengeluarkan panas tubuh yang berlebih. Gejalanya termasuk keringat yang berlebihan atau kulit yang kering, kemerahan dan panas; suhu tubuh yang sangat tinggi; kebingungan; hilangnya kesadaran dan kejang. Heat stroke adalah kondisi medis yang darurat dan dapat mengakibatkan terjadinya kematian. Bila menemui orang yang mengalami gejala tersebut, harus secepatnya dibawa ke rumah sakit. Penanganan sementara yang dapat dilakukan antara lain: istirahat di tempat yang sejuk, kendurkan pakaian dan lepas pakaian bagian luar, kipasi orang tersebut dan letakkan ice pack di bagian ketiak, basahi orang tersebut dengan air dingin serta kompres dengan air dingin/ice pack bila memungkinkan.
Sumber:
1. en.wikipedia.org
2. healthline.com
3. osha.gov