5 Alasan Membaca Bisa Meningkatkan Kesehatan

Bagi banyak orang, membaca buku membawa kesenangan tersendiri. Membaca bisa membuat pembacanya serasa berada di dunia lain, memberikan tempat pelarian dari stres di kehidupan sehari-hari, setidaknya untuk waktu tertentu. Tetapi menariknya, para peneliti menemukan bahwa membaca buku juga bisa memberikan manfaat nyata terhadap kesehatan & kesejahteraan. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada artikel dibawah ini yang medicastore ambil dari medicalnewstoday.com.

sumber : Beaverton City Library, OR

Pada bulan Agustus, Medical News Today melaporkan tentang penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal sains & kedokteran, yang menyatakan bahwa membaca buku bisa memperpanjang usia hidup. Dilakukan oleh para peneliti dari Yale University School of Public Health, penelitian tersebut memperlihatkan bahwa orang dewasa yang membaca buku > 3,5 jam per-minggu, 23% lebih besar mempunyai kemungkinan untuk meninggal > 12 tahun lagi, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak membaca buku.

Meskipun para peneliti tidak bisa menunjukkan mekanisme apa yang membuat membaca buku bisa memperpanjang usia, mereka menunjuk penelitan lain yang telah dilakukan sebelumnya, yang menemukan bahwa membaca bisa meningkatkan hubungan antara sel otak, sehingga bisa menurunkan resiko penyakit neurodegenerative yang bisa memperpendek usia.

Melihat bahwa > 75% orang Amerika dewasa membaca setidaknya 1 buku per-tahun, maka semua hasil yang menunjukkan adanya manfaat kesehatan akan diterima dengan baik. Bila kalian masih termasuk diantara 25% orang yang merasa bahwa membaca merupakan hal yang berat, maka mungkin dengan melihat manfaat-manfaat dari membaca dibawah ini bisa mempertimbangkan untuk lebih memilih membaca daripada menonton TV.

1. Membaca bisa mengurangi stres

Stres dipercaya berkontribusi terhadap 60% penyakit pada manusia. Stres bisa meningkatkan resiko stroke sebesar 50% & penyakit jantung sebesar 40%. Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk menghilangkan stres seutuhnya, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres & mencegahnya menjadi masalah kesehatan yang mematikan, salah satunya dengan cara membaca.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 oleh Universitas Sussex di Inggris, membaca bisa mengurangi kadar stres hingga sebanyak 68%, lebih besar bahkan dari mendengarkan musik atau berjalan.

Peneliti pendamping dalam penelitian tersebut, Dr. David Lewis, seorang psikologi syaraf di Mindlab International, Sussex serta para peneliti lainnya menemukan bahwa partisipan yang terlibat dalam kegiatan membaca selama 6 menit (baik koran ataupun buku) mengalami detak jantung yang lebih rendah & pengurangan ketegangan otot. Menurut Dr. Lewis, “Tidak masalah buku jenis apa yang dibaca, dengan terhanyut dalam buku yang dibaca membuat kita bisa melepaskan diri dari stres & kekhawatiran yang terjadi setiap hari”. Hal ini bukan hanya sebagai cara untuk melarikan diri tetapi juga terlibat aktif dalam imaginasi, karena tulisan dalam buku akan merangsang kreatifitas & membuat pembacanya memasuki kondisi kesadaran lain.

2. Membaca bisa memperlambat penurunan kognitif

Dengan bertambahnya usia maka fungsi otak juga akan menurun & tugas kognitif yang sebelumnya mudah untuk dilakukan, seperti misalnya mengingat nama atau nomor, akan menjadi lebih sulit.

Tetapi menurut sejumlah penelitian, membaca bisa memperlambat atau mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif. Bahkan membaca bisa membantu mencegah bentuk kerusakan kognitif yang berat seperti misalnya pada penyakit Alzheimer.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Rush University Medical Center di Chicago & telah dipublikasikan di jurnal neurologi, menemukan bahwa membaca & aktifitas yang merangsang mental lainnya bisa memperlambat dementia.

3. Membaca juga bisa meningkatkan waktu tidur

Smartphone saat ini telah menjadi teman tidur. Apa salahnya untuk memeriksa facebook sebentar sebelum tidur , bukan ?. Ternyata berdasarkan penelitian, hal tersebut malah bisa menimbulkan masalah terhadap waktu tidur kita.

Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal kedokteran & social sains menemukan bahwa menggunakan smartphone sebelum tidur bisa menyebabkan durasi tidur yang lebih pendek & kualitas tidur yang lebih buruk. Hal ini terutama karena cahaya yang dipancarkan oleh alat tersebut bisa mengurangi produksi melatonin di otak, melatonin sendiri adalah hormon yang memerintahkan kita untuk tidur.

Oleh karena itu membaca buku merupakan pilihan yang lebih baik daripada menggunakan smartphone sebagai ritual sebelum tidur.

4. Membaca bisa meningkatkan kemampuan sosial

Beberapa orang ada yang melihat bahwa buku merupakan salah satu cara untuk melarikan diri dari dunia nyata & orang-orang didalamnya, tetapi penelitan menunjukkan bahwa bila berkaitan dengan kemampuan sosial, maka membaca buku bisa membantu hal tersebut.

Penelitian tahun 2013 yang telah dipublikasikan di jurnal sains menemukan bahwa individu yang membaca karya fiksi mempunyai “teori otak” yang lebih baik. Yang dimaksud dengan “teori otak” adalah kemampuan untuk memahami bahwa orang lain bisa jadi memiliki keyakinan, hasrat & pikiran yang berbeda dengan dirinya.

Lebih lanjut lagi untuk menguatkan kaitan antara membaca dengan meningkatkan kemampuan social, adalah penelitan yang dilaporkan oleh MNT menemukan bahwa individu yang membaca karya fiksi memperoleh hasil yang lebih tinggi untuk tes empati dibandingkan mereka yang membaca karya non fiksi.

5. Membaca bisa meningkatkan intelengensia

 “Semakin banyak yang dibaca maka semakin banyak hal yang akan kita ketahui. Semakin banyak yang dipelajari, maka akan semakin banyak tempat yang kita kunjungi”, demikian menurut Dr. Seuss, yaitu seorang pengarang & juga illustrator Amerika.

Penelitian menunjukkan bahwa membaca dapat meningkatkan kosakata seseorang, yang juga telah dikaitkan dengan inteligensia yang lebih besar. Tambah lagi, terlihat bahwa semakin kuat kemampuan membaca sejak dini seseorang, maka orang tersebut akan menjadi semakin pintar nantinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 & telah dipublikasikan di jurnal perkembangan anak, menemukan bahwa anak-anak dengan kemampuan membaca yang lebih baik saat berusia 7 tahun mempunyai hasil tes IQ yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang mempunyai kemampuan membaca yang kurang baik.

Sumber :

1. medicalnewstoday.com