(Sumber gambar: health.clevelandclinic.org)
Banyak ibu yang mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan. Meskipun terkadang mengkhawatirkan karena rambut yang rontok sangat banyak, kerontokan rambut setelah melahirkan adalah hal yang normal, bersifat sementara dan tidak berkaitan dengan menyusui.
Normalnya, sekitar 85-95% rambut berada dalam fase pertumbuhan di suatu waktu, akan tetapi perubahan hormon selama kehamilan dapat menstimulasi peningkatan persentase rambut pada fase pertumbuhan. Sebagai hasilnya, banyak wanita hamil merasakan rambutnya menebal. Setelah melahirkan dan terjadi perubahan hormon, sejumlah besar rambut (lebih dari normal) masuk ke fase istirahat. Karena fase istirahat diikuti dengan kerontokan (dan pertumbuhan kembali), ibu yang baru melahirkan akan mengalami kerontokan rambut lebih banyak dari biasanya. Kerontokan rambut dapat lebih banyak bila rambut tumbuh banyak saat hamil, atau ibu memiliki rambut panjang. Sebagian besar kerontokan rambut akan kembali ke siklus pertumbuhan antara 6 hingga 12 bulan setelah melahirkan
Pengaruh Hormon pada Rambut
Hormon merupakan alasan utama pada perubahan rambut selama kehamilan dan kerontokan rambut setelah melahirkan.
Normalnya, rambut akan rontok setiap hari dalam jumlah kecil. Selama hamil, jumlah rambut yang rontok berkurang karena tingginya hormon estrogen yang mencegah kerontokan rambut seperti biasanya. Setelah bayi lahir dan kadar hormon menurun, rambut yang tidak rontok selama hamil akan rontok bersamaan dalam jumlah besar. Akan tetapi sebenarnya jumlah rambut yang rontok tersebut tidak lebih banyak dibandingkan dengan rambut yang rontok selama sembilan bulan kehamilan. Rambut hanya tampak rontok dalam jumlah besar karena kerontokan terjadi sekaligus.
Bagaimana Cara Menangani Kerontokan Rambut?
Sayangnya tidak ada satu cara yang terbukti dapat mencegah atau memperlambat kerontokan rambut setelah melahirkan. Namun bila kerontokan rambut membuat Anda khawatir, ada beberapa cara yang dapat membuat rambut Anda tampak lebat dan sehat.
- Hindari menata rambut
Mengeringkan rambut dengan hair dryer atau menggunakan alat pengeriting rambut dapat membuat rambut tampak lebih tipis. Biarkan rambut kering alami dan hindari menata rambut menggunakan pemanas. Menyisir rambut dengan kuat juga dapat menyebabkan rambut rontok dalam jumlah besar, oleh karena itu, sisir rambut dengan lembut cukup satu kali sehari.
- Konsumsi makanan penuh gizi
Termasuk berbagai buah, sayur dan protein sehat. Makanan yang disarankan untuk memperbaiki kesehatan rambut misalnya sayuran daun berwarna hijau tua (untuk zat besi dan vitamin C), ubi dan wortel (untuk beta karoten), telur (untuk vitamin D), dan ikan (untuk omega 3 dan magnesium).
- Konsumsi vitamin
Vitamin tidak boleh menggantikan makanan bergizi, terutama ketika Anda baru saja melahirkan, tetapi vitamin dapat menjadi sumber gizi tambahan bila makanan yang dikonsumsi tidak seimbang. Seringkali vitamin yang dikonsumsi semasa kehamilan tetap direkomendasikan untuk dikonsumsi meskipun bayi telah lahir, terutama bila ibu menyusui.
- Gunakan shampoo yang dapat mengembangkan rambut
Efek yang didapatkan dari penggunaan shampoo ini adalah rambut akan terlihat lebat.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Bila kerontokan rambut sangat hebat sehingga ada area yang tampak botak, konsultasikan masalah kerontokan rambut dengan dokter Anda. Terkadang, kerontokan rambut adalah tanda dari masalah pasca melahirkan lainnya, misalnya hipotiroid atau anemia defisiensi besi.
Selain itu, bila rambut Anda masih rontok dalam jumlah besar ketika anak sudah berusia satu tahun, Anda juga dapat mengkonsultasikannya dengan dokter.
Referensi:
- - https://kellymom.com/bf/concerns/mother/hairloss/
- - https://www.healthline.com/health/parenting/postpartum-hair-loss
- - https://www.verywellfamily.com/causes-of-postpartum-hair-loss-and-what-to-do-4111113