Glibenclamide atau glyburide dapat membantu Anda untuk mengendalikan kadar gula darah yang tinggi bagi penderita diabetes melitus. Biasanya penyakit ini lebih sering dialami oleh orang dewasa.
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi ketika kadar gula darah melebihi nilai normal akibat resistensi insulin. Berikut ini akan kami paparkan lebih dalam tentang obat ini dan bagaimana cara kerjanya.
Tentang Glibenclamide dan Cara Kerjanya
Glibenclamide adalah salah satu obat yang digunakan pada pasien diabetes melitus tipe 2. Kondisi diabetes tersebut menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemia.
Fungsi dari obat ini dapat membantu untuk mengontrol kadar gula darah tubuh Anda agar berada dalam batas yang normal. Selain itu, glibenclamide bekerja dengan merangsang produksi insulin dari sel penghasil insulin yang ada di pankreas.
Menggunakan obat ini juga bisa membantu Anda mengurangi pengeluaran glukosa dari hati, dan meningkatkan sensitivitas insulin pada target perifer tubuh.
Dengan mengontrol kadar gula darah, Anda bisa menurunkan risiko berbagai penyakit lainnya. Seperti kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, fungsi seksual, serangan jantung, atau stroke.
Anda dapat menyimpan obat ini pada tempat yang sejuk dan kering, serta menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
Obat ini bisa dikonsumsi bersamaan dengan makanan, ketika sarapan, atau ketika makan berat pertama pada hari itu. Usahakan untuk mengkonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya.
Glibenclamide akan diserap pada saluran pencernaan sekitar 2 hingga 4 jam setelah dikonsumsi. Kadar insulin dalam darah akan mulai meningkat sejak 15 hingga 60 menit setelah obat ini dikonsumsi.
Dosis Penggunaan Glibenclamide
Meskipun banyak penderita diabetes biasa dialami oleh orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga bisa menjadi pasiennya. Dosis Glibenclamide bisa disesuaikan dengan usia dan kondisi medis penderita.
Sebelum mengkonsumsi obat ini, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, obat ini termasuk kedalam golongan obat keras, sehingga membutuhkan resep dokter untuk penggunaannya.
Bagi orang dewasa biasanya, pada dosis awal diberikan 2.5 – 5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari, disesuaikan dari kondisi medis pasien.
Untuk dosis yang lebih dari 10 mg per hari, Glibenclamide dapat dikonsumsi 2 kali sehari. Pemberian obat Glibenclamide dikhususkan bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Berikut ini adalah kontraindikasi dari Glibenclamide yang perlu Anda perhatikan.
Kontraindikasi
- Pasien penderita diabetes melitus selain tipe 2
- Pasien dengan penurunan fungsi ginjal
- Pasien dengan penurunan fungsi hati
- Pasien dengan kondisi infeksi berat
- Wanita hamil dan menyusui
- Bagi lansia usia 70 tahun keatas, harus atas resep dari dokter
Setiap obat tentunya memiliki efek samping. Berikut ini adalah efek samping dari penggunaan Glibenclamide, yaitu:
Efek samping yang mungkin timbul setelah Anda mengkonsumsi Glibenclamide yaitu:
- Mual
- Berat badan meningkat
- Adanya rasa terbakar di bagian dada
- Perut terasa penuh
- Gatal
- Nyeri otot
- Penglihatan kabur
- Muntah
- Gangguan pencernaan
- Perubahan pada warna gigi
Setiap orang memiliki efek samping yang berbeda-beda. Namun yang harus Anda perhatikan, jika mengonsumsi obat penurun gula darah dapat menyebabkan gula darah menjadi terlalu rendah, khususnya jika tidak diimbangin dengan asupan makanan yang cukup.
Gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) ditandai dengan tubuh yang gemetar, rasa lapar, pusing, kesemutan pada bagian tangan atau kaki, penglihatan yang kabur, keringat berlebih, atau denyut jantung yang lebih cepat.
Jika sedang mengalami hipoglikemia, Anda dapat mengonsumsi makanan berat atau makanan ringan yang tinggi gula. Kemudian dapat berkonsultasi ke dokter, sehingga dokter dapat menurunkan dosis atau membantu menyusun pola makan yang seimbang dan bergizi.
Setelah Anda mengonsumsi obat Glibenclamide, dan muncul reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sakit perut
- Infeksi, yang ditandai dengan sakit tenggorokan tidak kunjung membaik atau demam
- Mata dan kulit menguning
- Urine berwarna gelap
- Rasa lelah berlebihan
- Bengkak pada tangan atau kaki
- Kejang
Anda diharuskan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami efek samping serius tersebut. Jika Glibenclamide digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, dapat menimbulkan beberapa risiko. Risiko tersebut kami jelaskan dalam pembahasan dibawah ini.
Interaksi Penggunaan Glibenclamide dengan Obat Lain
Inilah interaksi yang bisa ditimbulkan jika mengkonsumsinya dengan obat lain.
- Peningkatan atau penurunan efek antikoagulan dari warfarin, atau peningkatan efek penurunan gula darah dari Glibenclamide jika kedua obat digunakan dalam waktu bersamaan.
- Penurunan efektivitas Glibenklamid dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan bersamaan dengan barbiturat, rifampicin, chlorpromazine, kortikosteroid, furosemide, thiazide, estrogen, progesteron, pil KB, atau hormon tiroid sintetis.
- Jika digunakan bersamaan dengan miconazole, fluconazole, chloramphenicol, ciprofloxacin, cotrimoxazole, sulfonamide, tetracycline, anticoagulant, antidepresan trisiklik, allopurinol, probenecid, testosterone, ACE inhibitor, penghambat beta, atau anabolic steroid dapat meningkatkan terjadinya resiko hipoglikemia.
Jangan lupa hubungi dokter jika Anda sedang mengkonsumsi obat lain selain Glibenclamide. Selain itu, penggunaan suplemen, obat herbal, atau obat yang Anda beli tanpa resep dokter dapat Anda infokan kepada dokter.
Anda dapat mengkonsumsi obat ini sesuai dengan arahan dokter. Selain itu, Anda juga bisa membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan.
Selain itu, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait penambahan atau pengurangan dosisnya. Sebab, Anda tidak bisa menambah atau mengurangi dosis dengan sendirinya.
Glibenclamide biasa diminum satu kali sehari, namun bagi pasien yang membutuhkan dosis lebih tinggi dapat mengonsumsi dua kali sehari. Usahakan untuk mengkonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya agar lebih efektif.
Jika Anda lupa untuk mengonsumsi di pagi hari, Anda bisa mengkonsumsinya pada jam makan berikutnya. Namun untuk keesokan harinya, tetap gunakan waktu awal konsumsi obat.
Ketika ingin berolahraga atau melakukan aktivitas berat, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, dengan berolahraga dapat berpengaruh pada kadar gula darah.
Saat mengkonsumsi Glibenclamide, Anda juga diharuskan untuk menjalani pola hidup yang sehat. Bagi penderita diabetes, pengobatan harus dilakukan secara rutin. Jadi Anda harus mematuhi jadwal kontrol yang telah ditentukan oleh dokter.
Anda bisa memberitahukan dokter jika sedang berada dalam kondisi sakit, sedang mengalami infeksi atau cedera, bahkan stress. Sebab kondisi tersebut dapat berpengaruh menurunkan efektivitas glibenclamide dalam menurunkan gula darah.
Dapatkan Glibenclamide Hanya di Apotek Medicastore
Kami sebagai apotik online terpercaya melayani berbagai pemesanan obat, alat kesehatan, suplemen kesehatan, dan berbagai kebutuhan kesehatan lain yang Anda perlukan. Melalui website kami, Medicastore Anda dapat mencari segala kebutuhan, baik itu obat terbatas, obat bebas, hingga obat keras.
Jadi, karena Glibenclamide merupakan obat keras, Anda dapat membelinya disini dengan mencantumkan resep dari dokter. Obat ini tersedia dalam kemasan tablet dan box, namun Anda harus menghubungi kami terlebih dahulu untuk ketersediaan produk.
Harga yang kami tawarkan juga bersaing, dan kurir apotek yang memberikan pelayanan pengiriman profesional dan terpercaya. Jika Anda mencari Glibenclamide, dapat menghubungi nomor WhatsApp kami +62858 9036 6881 terlebih dahulu, atau langsung kunjungi laman website kami ini Medicastore untuk mendapatkan informasi lainnya!