Kosmetik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Akan tetapi tanpa kita sadari, banyak bahan-bahan kimia yang kita masukkan ke dalam tubuh melalui kosmetik.
Bahan-bahan kimia tersebut misalnya iritan kulit, zat yang dapat mengganggu hormon, dan zat yang bersifat karsinogen.
Banyak dari kita yang mulai mencari kosmetik dengan bahan yang lebih alami dan non toksik.
Sayangnya hal ini tidak mudah karena belum banyak produk yang benar-benar alami, dan beberapa produk yang disebut alami mungkin masih menggunakan bahan-bahan kimia.
Oleh karena itu selalu perhatikan label sebuah produk yang akan Anda gunakan. Karena menghindari setiap bahan kosmetik berbahaya sangat sulit dilakukan.
Bahan Kosmetik Berbahaya
Ada berbagai jenis zat dalam kosmetik, berikut ini 10 diantara bahan kosmetik berbahaya yang harus Anda hindari:
- Paraben.
Paraben adalah bahan pengawet yang paling sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Paraben mengandung zat yang dapat meniru hormon estrogen yang berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker payudara.
Paraben Termasuk dalam Bahan Kosmetik Berbahaya
Sumber gambar: news.berkeley.edu
Paraben biasanya ditemukan dalam kosmetik, sabun mandi, deodorant, shampoo dan pembersih muka.
Paraben juga ditemukan di dalam makanan dan produk farmasi.
- Pewarna sintetis.
Pewarna sintetis berasal dari minyak bumi, batu bara atau aspal.
Pewarna sintetis dicurigai sebagai zat yang karsinogen, dapat mengiritasi kulit dan berkaitan dengan ADHD pada anak.
- Fragrance (Pengharum).
Beberapa produk hanya menuliskan kata fragrance atau pengharum di kemasannya. Istilah ini digunakan untuk melindungi ‘formula rahasia’ dari sebuah produk.
Pengharum dapat menjadi zat yang paling berbahaya dari sebuah produk.
Campuran pengharum dikaitkan dengan alergi, dermatitis, masalah pernapasan dan efek potensial pada sistem reproduksi.
Zat ini banyak ditemukan dalam parfum, cologne, conditioner, shampoo, sabun mandi dan pelembab.
- Phthalate.
Zat ini merupakan kumpulan dari ratusan produk untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelembutan dari plastik.
Phthalates utama dalam kosmetik dan produk perawatan adalah dibutyl phthalate dalam cat kuku, diethyl phthalate dalam parfum dan lotion, dan dimethyl phthalate dalam spray rambut.
Zat ini diketahui sebagai pengganggu fungsi endokrin dan berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara, pertumbuhan payudara terlalu awal pada anak perempuan, dan gangguan reproduktif pada pria dan wanita.
Sayangnya, zat ini tidak dituliskan dalam bahan-bahan sebuah produk, karena biasanya zat ini ditambahkan ke dalam fragrance atau pengharum.
Zat ini bisa ditemukan dalam deodorant, parfum/cologne, spray rambut, dan pelembab.
- Triclosan.
Tricolson digunakan sebagai bahan antimikroba, akan tetapi zat ini dapat mengganggu fungsi endokrin, terutama hormon tiroid dan hormon reproduksi, dan zat yang dapat mengiritasi kulit.
Para ahli menyebutkan kekhawatiran mengenai kontribusi triclosan untuk menyebabkan bakteri resisten terhadap antibiotik.
Triclosan dapat ditemukan dalam pasta gigi, sabun antibakteri dan deodorant.
- Sodium lauryl sulfate (SLS)/Sodium laureth sulfate (SLES).
SLS atau SLES merupakan surfaktan. Zat ini ditemukan di lebih dari 90% produk perawatan dan pembersih (yang menghasilkan busa).
Zat ini dapat memecah larutan minyak yang dikeluarkan tubuh sehingga dapat dibilas dengan air.
SLS Termasuk Bahan Kosmetik Berbahaya
Sumber gambar: ummnatural.wordpress.com
Surfaktan dikombinasikan dengan berbagai zat tambahan seperti pewarna, parfum, dan garam dalam produk seperti foundation, sabun cair, shampoo dan lotion.
SLS diketahui dapat mengiritasi kulit, paru-paru dan mata. SLS juga berpotensi dapat berinteraksi dan berkombinasi dengan bahan kimia lain kemudian membentuk zat nitrosamine yang merupakan karsinogen (penyebab kanker).
Kombinasi ini dapat menyebabkan masalah pada ginjal dan kerusakan pernapasan.
Selain ditemukan dalam produk-produk pembersih, zat ini dapat ditemukan di maskara dan perawatan kulit berjerawat.
- Formaldehid
Zat ini banyak digunakan dalam produk kosmetik untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri.
Zat ini diketahui dapat menyebabkan alergi kulit dan dapat berbahaya bagi sistem imun atau kekebalan tubuh dan merupakan karsinogen (penyebab kanker).
Formaldehid dapat ditemukan dalam cat kuku, sabun mandi, conditioner, shampoo, cleanser, eye shadow, dan produk perawatan kuku.
- Toluene
Zat ini merupakan turunan dari minyak bumi atau batu bara. Dalam sebuah produk dapat ditulis sebagai benzene, toluol, henylmethane, atau methylbenzene.
Toluene adalah pelarut potensial yang dapat melarutkan cat. Zat ini dapat mempengaruhi sistem pernapasan, menyebabkan mual dan mengiritasi kulit. Toluene juga dikaitkan dengan toksisitas sistem imun.
Ibu hamil harus menghindari paparan toluene karena dapat menyebabkan kerusakan perkembangan janin.
Toluene dapat ditemukan dalam cat kuku, perawatan kuku dan produk cat rambut/bleaching.
- Propylene glycol.
Propylene glycol adalah alkohol organik yang sering digunakan sebagai conditioning kulit.
Zat ini dapat mengiritasi kulit dan dikaitkan dengan dermatitis dan ruam gatal pada kulit, reaksi ini dapat muncul ketika kulit terkena zat ini meskipun hanya dalam kadar 2%.
Selain dalam produk kosmetik, propylene glycol dapat ditemukan dalam pelembab, tabir surya, shampoo, conditioner dan spray rambut.
- Bahan kimia tabir surya.
Diantaranya benzophenone, PABA, avobenzone, homosalate dan ethoxycinnmate. Bahan kimia ini dapat mengganggu sistem endokrin (hormon) dan diyakini dapat diserap dengan mudah oleh tubuh.
Bahan-bahan tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan selular dan kanker.
Bahan-bahan Kimia yang Dilarang
Berdasarkan FDA (badan pengawasan obat dan makanan di Amerika), beberapa bahan berikut ini merupakan bahan kosmetik berbahaya yang penggunaannya dilarang:
- bithionol
- chlorofluorocarbon propellants
- chloroform
- halogenated salicylanilides, di-, tri-, metabromsalan dan tetrachlorosalicylanilide
- methylene chloride
- vinyl chloride
- zirconium-containing complexes
- bahan dari ternak yang dilarang
Selain bahan-bahan di atas, berikut ini beberapa bahan yang penggunaannya harus dibatasi:
- hexachlorophene
- mercury
- tabir surya dalam kosmetik
Kemasan Kosmetik
Selain memperhatikan bahan kosmetik berbahaya, kemasan kosmetik yang Anda gunakan juga harus diperhatikan.
Selain Mencermati Bahan Kosmetik Berbahaya, Kemasan juga Harus Diperhatikan
Sumber gambar: theskincareedit.com
Kemasan berbentuk pot dapat terkontaminasi bakteri karena bukaannya yang lebar. Pilih produk dengan kemasan yang tidak dapat dengan mudah dimasuki udara. Produk dengan sistem pompa satu katup dapat mencegah udara masuk ke dalam kemasan.
Menghindari semua bahan kosmetik berbahaya mungkin sulit dilakukan, akan tetapi Anda dapat membatasi jumlahnya dengan cara memilih produk yang akan digunakan dengan bijak.
Bekali diri Anda dengan informasi yang tepat mengenai bahan kosmetik berbahaya dan teliti sebelum membeli sebuah produk untuk digunakan.
Jangan hanya mementingkan penampilan tetapi mengabaikan kesehatan Anda.
Referensi:
- https://sixtyandme.com/the-best-makeup-products-brands-for-mature-skin/ (Gambar cover)
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care-cosmetics
- https://www.huffpost.com/entry/dangerous-beauty-products_b_4168587?