Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan menggunakan istilah kurang darah, atau darah rendah.
Sebenarnya samakah maksud dari kedua istilah tersebut? Bila tidak, apa bedanya?
Definisi Kurang Darah dan Darah Rendah
Kurang darah, dalam istilah medis disebut dengan anemia. Darah apa yang kurang pada anemia?
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Seseorang yang mengalami anemia dapat merasa lelah dan lemas.
Ada berbagai jenis kurang darah atau anemia, menurut penyebabnya.
Bagaimana dengan darah rendah? Darah rendah dalam istilah medis disebut dengan hipotensi (tekanan darah rendah).
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan penderitanya merasa pusing dan ingin pingsan. Pada kasus yang berat, tekanan darah yang rendah dapat membahayakan nyawa.
Kapan tekanan darah disebut rendah? Tekanan darah disebut rendah apabila kurang dari 90/60 mmHg.
Gejala Kurang Darah dan Darah Rendah
Gejala kurang darah atau anemia, berbeda-beda bergantung pada penyebabnya. Bila anemia disebabkan karena penyakit kronis, gejala penyakit dapat menutupi anemia.
Gejala kurang darah atau anemia diantaranya:
- Rasa lelah
- Lemah
- Kulit pucat atau kekuningan
- Denyut jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki dingin
- Sakit kepala
Sedangkan gejala tekanan darah rendah antara lain:
- Pusing atau seperti melayang
- Pingsan
- Mata kabur
- Mual
- Sulit konsentrasi
- Rasa lelah
Penyebab Kurang Darah dan Darah Rendah
Anemia atau kurang darah terjadi karena tidak cukup darah merah dalam tubuh yang disebabkan karena:
- Tubuh tidak memproduksi cukup sel darah merah
- Ada perdarahan
- Tubuh merusak sel darah merah
Dalam tubuh ada tiga jenis sel darah; sel darah putih (untuk melawan infeksi), trombosit (untuk membantu pembekuan darah) dan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Beberapa jenis anemia karena penyebabnya:
- Anemia defisiensi besi. Jenis anemia atau kurang darah yang paling sering. Terjadi karena kekurangan zat besi dalam tubuh, misalnya karena kehilangan darah (menstruasi, kanker, ulkus atau perdarahan lambung akibat pemakaian obat pereda nyeri).
- Anemia defisiensi vitamin. Selain zat besi, tubuh memerlukan asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Bila tubuh kekurangan zat-zat ini dan zat nutrisi penting lainnya, produksi sel darah akan menurun.
- Anemia aplastik. Disebabkan oleh penyakit infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan terhadap bahan kimia beracun.
- Anemia hemolitik. Pada anemia hemolitik, sel darah merah dihancurkan lebih cepat dibandingkan produksinya. Penghancuran sel darah merah meningkat akibat berbagai penyakit darah.
- Anemia sel sabit. Penyakit anemia ini bersifat diturunkan.
- Anemia karena peradangan. Berbagai penyakit seperti kanker, rheumatoid arthritis, HIV/AIDS, penyakit ginjal, Crohn, dan penyakit radang akut atau kronis lainnya, dapat menyebabkan gangguan produksi sel darah merah.
- Anemia yang berkaitan dengan penyakit sumsum tulang, misalnya leukemia, myelofibrosis.
Tekanan darah dapat bervariasi sepanjang hari, bergantung pada posisi tubuh, irama napas, tingkat stress, kondisi fisik, obat yang digunakan, makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Tekanan darah biasanya rendah di malam hari dan meningkat tajam saat bangun tidur.
Beberapa penyebab tekanan darah rendah misalnya:
- Hamil
- Masalah jantung
- Masalah endokrin (misalnya penyakit paratiroid, penyakit Addison, hipoglikemia, dan pada beberapa kasus diabetes dapat mencetuskan tekanan darah rendah)
- Dehidrasi
- Kehilangan darah
- Infeksi berat (septikemia)
- Reaksi alergi berat (anafilaksis)
- Kurang nutrisi
- Obat-obatan (golongan diuretik, alpha blocker, beta blocker, obat Parkinson, obat anti depresi, obat disfungsi ereksi terutama bila dikonsumsi dengan obat jantung nitrogliserin).
Pengobatan Kurang Darah dan Darah Rendah
Kurang darah atau anemia diobati sesuai dengan penyebabnya:
- Anemia defisiensi besi: pengobatan dengan menggunakan suplemen zat besi dan mengubah diet yang dikonsumsi.
- Anemia defisiensi vitamin: pengobatan dengan suplemen asam folat dan vitamin C dan meningkatkan nutrisi tersebut dalam makanan yang dikonsumsi.
- Anemia aplastik: penanganan anemia aplastic yaitu dengan transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah.
- Anemia hemolitik: pengobatan dengan menghindari obat yang dicurigai menjadi penyebabnya, mengobati infeksi dan mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun yang mungkin menyerang sel darah merah.
- Anemia sel sabit: pengobatan dapat termasuk penggunaan oksigen, pereda nyeri dan cairan intravena untuk mengurangi nyeri dan mencegah komplikasi. Dokter mungkin juga merekomendasikan transfusi, suplementasi asam folat dan antibiotik.
- Anemia penyakit kronis: tidak ada pengobatan spesifik untuk kurang darah karena penyakit kronis. Penyakit yang mendasari harus diatasi terlebih dahulu.
- Anemia berkaitan dengan penyakit sumsum tulang: pengobatan kurang darah akibat penyakit sumsum tulang diantaranya obat-obatan, kemoterapi, atau transplantasi sumsum tulang.
Tekanan darah yang rendah diatasi sesuai dengan penyebabnya:
- Apabila tekanan darah rendah akibat obat-obatan yang dikonsumsi, obat perlu diganti atau disesuaikan dosisnya.
- Menggunakan stoking untuk memperbaiki sirkulasi dan meningkatkan tekanan darah.
Bila penyebab tekanan darah rendah tidak diketahui, penanganan ditujukan pada peningkatan tekanan darah dan mengurangi gejala-gejala yang ada.
- Konsumsi garam lebih banyak. Akan tetapi pada orang tua dan yang memiliki masalah jantung, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
- Minum lebih banyak air. Cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, yang penting dalam penanganan hipotensi atau tekanan darah rendah.
- Obat-obatan. Dokter akan memberikan obat untuk mengatasi tekanan darah rendah yang terjadi ketika Anda berdiri (hipotensi ortostatik).
Pencegahan Kurang Darah dan Darah Rendah
Beberapa jenis anemia atau kurang darah tidak dapat dicegah, tetapi anemia akibat kekurangan zat besi dan vitamin dapat dihindari dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung za-zat nutrisi sebagai berikut:
- Zat besi, yang banyak ditemukan dalam daging, hati, kuning telur, polong-polongan, sayur daun hijau tua, dan buah-buahan kering. wanita memerlukan zat besi sebanyak 18 mg per hari dan pria memerlukan 8 mg per hari
- Folat, banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur daun hijau, kacang polong, kacang tanah, roti, sereal, pasta dan beras yang ditambahkan folat. Rata-rata orang memerlukan folat sebanyak 100–250 mcg per hari. Ibu hamil memerlukan sekitar 600 mcg per hari.
- Vitamin B12, yang banyak terdapat di daging, produk susu, dan sereal dan produk kacang kedelai yang difortifikasi. Kebutuhan vitamin B12 sebagian besar orang berusia 14 tahun ke atas adalah 2,4 mcg, ibu hamil memerlukan 2,6 mcg per hari dan ibu menyusui memerlukan 2,8 mcg per hari.
- Vitamin C, banyak ditemukan dalam buah jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon dan stroberi. Vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Mencegah atau mengurangi gejala tekanan darah yang rendah dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Minum banyak air
- Perhatikan posisi tubuh. Apabila Anda merasa pusing atau seperti ingin jatuh ketika berdiri setelah duduk atau berbaring, jangan tiba-tiba berubah posisi, lakukan perubahan posisi dengan perlahan. Jangan duduk dengan kaki disilangkan. Jangan duduk atau berdiri terlalu lama.
- Untuk mencegah tekanan darah turun setelah makan, konsumsi makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari dan batasi makanan yang mengandung karbohidrat.
- Rajin berolahraga. Lakukan olahraga yang dapat meningkatkan denyut jantung 30 – 60 menit sehari, dan latihan tahanan dua atau tiga kali seminggu. Hindari berolahraga di cuaca yang panas dan lembab.
Referensi:
- https://www.healthline.com/health/how-to-increase-red-blood-cells
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20355465
- https://www.nhs.uk/conditions/low-blood-pressure-hypotension/
- https://www.shyamolbangla.com (Cover)