Voltaren Tablet: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Voltaren merupakan obat yang memiliki manfaat untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan. Obat ini tersedia dalam 5 varian produk, yaitu Voltaren tablet, Voltaren gel, Voltaren suppositoria, Voltaren suntik, dan Voltaren balsem pereda nyeri dengan herbal.

Voltaren adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang memiliki kandungan bahan aktif diclofenac sodium. Kandungan tersebut ada pada Voltaren dengan cara kerjanya yaitu mengurangi produksi prostaglandin atau zat yang menyebabkan rasa nyeri dan peradangan pada tubuh ketika mengalami luka maupun cedera.

Manfaat Voltaren Tablet

voltaren tablet, obat anti nyeri dan inflamasi

Tubuh Anda memiliki banyak reseptor yang dapat mengirimkan sinyal pada bagian tubuh lain untuk menandakan bahwa tubuh merasakan sesuatu. Misalnya rasa lapar, rasa kantuk, hingga saat tubuh mengalami luka yang ditandai rasa sakit dan peradangan.

Terdapat enzim yang bekerja untuk mengirimkan sinyal rasa sakit yaitu enzim siklooksigenase atau COX. Enzim ini membantu pembentukan prostaglandin yang dapat mengirimkan rasa sakit saat tubuh terluka.

Voltaren bentuk tablet dapat dijadikan solusi untuk menghambat enzim COX sehingga Anda tidak terlalu merasakan rasa sakit. Obat ini bisa mengobati rasa sakit nyeri dan peradangan, seperti nyeri haid, nyeri otot, nyeri pasca operasi, salah urat maupun memar, mengurangi nyeri dan pembengkakan serta peradangan lainnya.

Dosis dan Aturan Pakai Obat Voltaren Tablet

Karena Voltaren tablet termasuk dalam golongan obat keras, maka penggunaannya harus berdasarkan petunjuk dokter. Ada berbagai jenis  Voltaren tablet  yaitu :

  • Voltaren tablet
  • Voltaren SR
  • Voltaren Retard

Masing-masing tablet memiliki dosis dan aturan pakai yang berbeda. Oleh karena itu penting untuk sellau mengikuti aturan dosis yang diberikan oleh dokter. Aturan penggunaannya secara umum pada kasus yang ringan adalah 75 mg sampai 100 mg per hari dan dosis maksimalnya adalah 150 mg per hari.

Perhatikan aturan pakainya pada kemasan obat, yaitu diminum sesudah makan dan harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter.

Efek Samping dan Bahaya dari Voltaren Tablet

Adapun beberapa efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi obat ini yaitu muncul sakit perut, kembung mual atau muntah. Anda juga bisa merasakan diare atau konstipasi. Selain itu, efek samping lainnya adalah timbulnya rasa kantuk, pusing atau sakit kepala.

Efek samping obat ini juga bisa menimbulkan rasa gatal, hidung tersumbat, keringat berlebih, tekanan darah menjadi meningkat, dan menimbulkan rasa nyeri atau pembengkakan pada tangan ataupun kaki.

Apabila Anda merasakan efek samping tersebut, segera periksakan diri ke dokter, terlebih jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  1. Gangguan Jantung

Gangguan jantung ini bisa ditandai dengan adanya pembengkakan di bagian tubuh tertentu, mengalami kenaikan berat badan dengan cepat, hingga terjadinya sesak napas.

  1. Gangguan Ginjal

Voltaren tablet bisa menimbulkan efek samping serius gangguan ginjal yang ditandai dengan jarang berkemih, nyeri atau sulit berkemih, timbulnya pembengkakan pada tangan atau kaki, rasa lemas, dan sulit bernapas.

  1. Gangguan Hati

Gangguan hati ini bisa ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada perut kanan atas, merasakan lelah pada tubuh, dan urine menjadi berwarna gelap atau penyakit kuning.

  1. Perdarahan di Saluran Pencernaan

Efek samping serius dari Voltaren tablet juga bisa menyebabkan perdarahan di saluran pencernaan yang ditandai dengan tinja berdarah dan jika Anda muntah maka akan berwarna gelap seperti kopi.

Interaksi Voltaren Tablet dengan Obat Lain

Voltaren tablet dapat menimbulkan beberapa efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan diclofenac sodium di dalam Voltaren dikonsumsi dengan obat lainnya. Beberapa efek interaksinya adalah sebagai berikut:

  1. Peningkatan Kadar Voltaren Dalam Darah

Interaksi Voltaren tablet dengan obat lain dapat memberikan efek peningkatan kadar Voltaren dalam darah jika digunakan dengan inhibitor CYP2C9, seperti amiodarone, miconazole, atau gemfibrozil.

  1. Peningkatan Kadar Lithium, Digoxin, Methotrexate, atau Fenitoin dalam darah

Kadar lithium, digoxin, methotrexate, atau fenitoin, dalam darah akan meningkat apabila Anda mengonsumsi Voltaren dengan obat lain.

  1. Penurunan Efek Antihipertensi

Efek interaksi lain dari penggunaan Voltaren dengan obat lain adalah terjadinya penurunan efek antihipertensi dari obat penghambat beta atau penghambat ACE.

  1. Peningkatan Kadar Kalium Dalam Darah

Kadar kalium dalam darah akan meningkat jika Voltaren ini digunakan dengan diuretik hemat kalium, ciclosporin, tacrolimus, atau trimethoprim.

  1. Peningkatan Risiko Perdarahan

Risiko terjadinya perdarahan akan meningkat, termasuk perdarahan di saluran pencernaan jika Voltaren digunakan bersamaan dengan OAINS lainnya, obat antikoagulan, kortikosteroid, atau antidepresan SSRI.

  1. Peningkatan Risiko Kejang

Risiko terjadinya kejang juga akan meningkat jika obat Voltaren digunakan secara bersamaan dengan antibiotik quinolone.

Peringatan Sebelum Menggunakan Voltaren

Apabila Anda memutuskan akan mengonsumsi obat Voltaren melalui konsultasi dokter, ada baiknya untuk perhatikan hal-hal berikut ini sebelum mengkonsumsinya:

  1. Beritahu Dokter Riwayat Alergi yang Dimiliki

Anda perlu menceritakan mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Voltaren ini tidak boleh diberikan kepada Anda yang memiliki alergi terhadap obat ini ataupun diclofenac.

  1. Beritahu Dokter Jika Baru Menjalani atau Berencana untuk Operasi Bypass Jantung

Jika Anda baru saja menjalani atau akan menjalani operasi bypass jantung, segera beritahu dokter. Hal ini dikarenakan obat Voltaren tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan kondisi tersebut.

  1. Beritahu Dokter Jika Menderita Penyakit Serius

Jika Anda menderita penyakit asma, penyakit jantung, hipertensi, edema, stroke, diabetes, tukak lambung, penyakit hati, kolitis ulseratif ataupun penyakit ginjal, Anda harus segera memberitahu dokter.

  1. Beritahu Dokter Jika Sedang Hamil

Segera beritahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, ataupun sedang merencanakan kehamilan. Obat Voltaren sebaiknya tidak digunakan oleh ibu-ibu hamil terutama pada kehamilan trimester ketiga.

  1. Beritahu Dokter Jika Sedang Menggunakan Produk Herbal Tertentu

Apabila Anda sedang menggunakan obat, suplemen ataupun produk herbal tertentu, Anda juga perlu memberitahu dokter mengenai hal tersebut.

  1. Peringatan untuk Ibu Hamil

Bagi Anda yang sedang hamil trimester 1-2, maka masuk ke dalam kategori C dimana terdapat studi yang dilakukan kepada binatang percobaan dengan memperlihatkan efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita yang sedang hamil.

Lalu bagi Anda yang sedang hamil pada trimester 3, maka masuk ke dalam trimester 3 dimana telah ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia.

Voltaren dapat terserap ke dalam ASI apabila Anda sedang menyusui dan jangan gunakan obat ini tanpa konsultasi terlebih dahulu dari dokter buat Anda yang sedang hamil.

Cara Menggunakan Obat Voltaren yang Benar

Sebelum Anda mengkonsumsi obat ini, sebaiknya ikuti petunjuk dokter dan membaca instruksi yang ada pada kemasan obat.

Voltaren tablet dapat dikonsumsi setelah Anda makan. Telan obat tersebut secara utuh dengan bantuan air putih atau bantuan lainnya yang bisa digunakan untuk mengkonsumsinya. Tapi jangan dihancurkan, dikunyah, ataupun dibelah.

Sebaiknya Anda juga tidak berbaring setidaknya 10 menit setelah mengkonsumsi obat ini. Simpan obat di tempat yang kering, pada suhu ruangan, dan tentunya terhindar dari cahaya matahari. Jauhkan obat Voltaren dari jangkauan anak-anak Anda.

Dapatkan Voltaren tablet di Medicastore sebagai apotik online yang terpercaya. Hubungi customer service Medicastore melalui email [email protected], Whatsapp +62-85890366881 ataupun telepon di nomor (021) 29323456.