Penyebab Kaki Mati Rasa dan Kesemutan

Kaki mati rasa atau kebas, dapat bersifat sementara atau disebabkan karena penyakit kronis yang gejalanya sudah lama dirasakan.

Penyebab sementara bisa hanya karena posisi duduk yang menekan saraf atau mengurangi aliran darah. Kebas atau kesemutan karena aliran darah yang buruk seringkali disertai dengan kram ketika berjalan dan perubahan warna kulit kaki (pucat saat kaki diangkat/dinaikkan dan kemerahan saat diturunkan).

Ketika berdiri dan aliran darah kembali, kaki dapat mengalami kebas atau mati rasa. Sebelum aliran darah dan sensasi kembali normal, dapat muncul gejala kesemutan atau nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.

Gejala kaki kebas atau mati rasa dan kesemutan dapat menjadi progresif, yang bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius. Bila gejala sering dirasakan atau Anda telah lama mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Penyebab Kaki Mati Rasa dan Kesemutan

Seringkali kaki kebas dan kesemutan terjadi hanya karena postur tubuh yang buruk, akan tetapi rasa kebas dan kesemutan yang kronis hampir selalu tanda adanya penyakit atau kondisi lain.

  1. Postur

Postur yang dapat menyebabkan kaki dan tungkai bawah kebas atau kesemutan misalnya:

  • Duduk bersila dalam waktu lama
  • Duduk berlutut terlalu lama
  • Menggunakan celana, kaos kaki atau sepatu yang terlalu sempit
  1. Cedera

Cedera pada torso, tulang belakang, panggul, tungkai bawah dan pergelangan kaki dapat menekan saraf dan menyebabkan kaki dan tungkai kebas dan kesemutan.

  1. Diabetes

Sebagian pasien diabetes mengalami satu jenis kerusakan saraf yang disebut dengan diabetik neuropati. Kondisi ini dapat menyebabkan kebas, kesemutan dan nyeri di kaki, dan tungkai pada kondisi berat.

  1. Masalah punggung bawah dan sciatica

Masalah pada punggung bawah seperti misalnya pecahnya atau herniasi diskus spinal dapat menekan saraf yang menuju tungkai bawah sehingga ada gejala kebas atau gangguan sensorik.

Sciatica adalah iritasi saraf sciatic yang terbentang dari punggung bawah ke tungkai bawah. bila saraf ini mengalami iritasi atau terkompresi (tertekan), penderitanya dapat merasakan gejala tungkai bawah atau kaki kebas (mati rasa) atau kesemutan.

  1. Tarsal Tunnel Syndrome

Tarsal tunnel adalah rongga sempit di dalam pergelangan kaki.

Tarsal tunnel syndrome terjadi ketika saraf yang membentang di belakang tungkai bawah dan sepanjang sisi dalam pergelangan kaki menuju kaki tertekan, terhimpit atau mengalami kerusakan.

Penderita tarsal tunnel syndrome akan merasakan gejala kaki kebas, seperti terbakar, kesemutan dan nyeri tajam di pergelangan kaki, tumit dan kaki.

  1. Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer menyebabkan pembuluh darah arteri perifer di tungkai, lengan dan lambung menyempit sehingga aliran darah berkurang.

Tungkai bawah adalah salah satu bagian tubuh yang paling terkena dampak dari penyakit ini.

Sebagian besar penderita mengalami gejala nyeri dan kram tungkai dan panggul ketika berjalan atau naik tangga, sebagian lainnya juga merasakan gejala kaki kebas dan lemah.

  1. Tumor atau pertumbuhan tidak normal lainnya

Tumor, kista, abses atau pertumbuhan jinak lain dapat menekan otak, saraf tulang belakang, atau bagian dari tungkai dan kaki. Penekanan ini dapat menyebabkan aliran darah ke tungkai dan kaki tersumbat sehingga muncul gejala kebas.

  1. Alkohol

Racun dalam alkohol dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berkaitan dengan rasa kebas terutama di kaki.

  1. Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan tubuh nyeri. Beberapa pasien dengan fibromyalgia juga mengalami gejala kebas dan kesemutan di tangan dan kaki.

Hampir semua pasien fibromyalgia mengalami gejala lebih dari satu bagian tubuh setidaknya selama 3 bulan.

Bila gejala kaki kebas tidak disertai dengan gejala lain atau tidak dirasakan dalam waktu lama, kemungkinan penyebabnya bukanlah fibromyalgia.

  1. Multiple sclerosis (MS)

Pasien dengan penyakit ini mengalami kerusakan saraf sensorik yang dapat menyebabkan rasa kebas di sebagian kecil area tubuh atau pada tungkai.

  1. Stroke

Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang dapat mempengaruhi otak memproses sinyal saraf.

Gejala Kaki Mati Rasa dan Kesemutan

Selain kebas dan kesemutan, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertai, misalnya:

  • seperti ditusuk-tusuk
  • seperti terbakar
  • gatal
  • sensasi merayap di kulit
  • kaki lemah/lemas

Gejala-gejala tersebut dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab dari kaki kebas dan kesemutan.

Pengobatan Kaki Mati Rasa dan Kesemutan

Penanganan untuk kaki kebas dan kesemutan bergantung pada penyebabnya.

Akan tetapi, apapun penyebabnya, bila kaki mengalami mati rasa dan kesemutan, risiko jatuh akan meningkat, sehingga terapi fisik dapat membantu mengurangi risiko jatuh.

  1. Obat-obatan

Untuk keluhan kaki mati rasa yang berlangsung lama, obat-obatan yang digunakan antara lain:

  • Antidepresan.
  • Kortikosteroid. Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan kebas yang berkaitan dengan kondisi seperti MS.
  • Gabapentin dan pregabalin. Obat-obatan ini menghambat atau mengubah sinyal saraf yang membantu mengurangi kebas akibat kondisi seperti fibromyalgia, MS dan diabetik neuropati.
  1. Penanganan di rumah

Penanganan di rumah yang dapat membantu meredakan mati rasa yang tidak nyaman misalnya:

  • Istirahat. Berbagai kondisi penyebab kaki mati rasa, misalnya penekanan saraf, dapat membaik dengan istirahat.
  • Kompres es. Es dapat membantu mengurangi pembengkakan yang dapat menekan saraf. Gunakan kompres dingin selama 15 menit beberapa kali sehari.
  • Kompres hangat. Kompres hangat terkadang dapat mengendurkan otot yang kaku, nyeri dan tegang yang dapat menekan saraf dan menyebabkan kebas. Akan tetapi hindari mengompres terlalu panas karena dapat memperburuk peradangan, nyeri dan kebas.
  • Pijat. Memijat tungkai dan kaki dapat memperbaiki aliran darah dan mengurangi gejala.
  • Olahraga. Kurang olahraga dapat menyebabkan jantung dan pembuluh darah lemah sehingga kemampuan memompa darah ke tungkai bawah menurun. Lakukan olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan atau nyeri kronis, seperti misalnya yoga, Pilates dan tai chi.
  • Penggunaan alat bantu. Braces dan alas kaki khusus dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf yang disebabkan oleh kondisi seperti cedera, tarsal tunnel syndrome, atau flat feet.
  • Tidur cukup. Beberapa kondisi berkaitan dengan tungkai dan kaki kebas diketahui memburuk ketika kurang tidur.
  • Makan makanan bergizi seimbang. Malnutrisi, terutama defisiensi vitamin B dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan timbulnya gejala mati rasa.
  • Mengurangi atau berhenti mengkonsumsi alkohol. Alkohol mengandung toksin yang dapat merusak saraf dan biasanya membuat gejala nyeri kronis dan kondisi radang memburuk dan bahkan dapat membuat gejala kambuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter bila yang Anda rasakan:

  • Tidak berkaitan dengan kebiasaan postur atau gaya hidup
  • Berlangsung lama
  • Disertai dengan gejala kronis lain
  • Disertai dengan perubahan warna, bentuk atau suhu tungkai dan kaki yang permanen atau berlangsung lama

Rasa kebas pada kaki yang terjadi tiba-tiba dan disertai dengan gejala lain, misalnya sulit bernapas, adalah gejala yang mengkhawatirkan.

Segera periksakan diri ke dokter bila gejala mati rasa disertai dengan:

  • Kebingungan
  • Sulit bicara
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Sakit kepala berat
  • Hilang kendali buang air kecil atau buang air besar
  • Terjadi dalam waktu beberapa menit atau jam
  • Terjadi setelah cedera kepala

 

 

 

Referensi:

  • https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/what-causes-my-feet-to-suddenly-become-numb
  • https://www.healthline.com/health/numbness-of-foot
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321560#_noHeaderPrefixedContent