Kanker serviks merupakan berada pada urutan ketiga berdasarkan data penyakit ganas paling umum yang menyerang wanita di seluruh dunia. Penyakit ini juga masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan di negara-negara berkembang.
Oleh sebab itu, Anda perlu mewaspadai gejala-gejala awal penyakit ini, yang terkadang sering diabaikan. Maka dari itu, Medicastore akan membahas mengenai penyakit kanker serviks, termasuk gejala, faktor resiko, hingga pengobatan yang mungkin dijalani. Mari simak informasi berikut ini!
Apa Itu Kanker Serviks dan Apa Penyebabnya?
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah tumor ganas yang terjadi pada leher rahim, yang merupakan bagian paling bawah pada rahim (uterus). Tumor ganas ini dapat dicegah dengan melakukan pemindaian ginekologi PAP smear dan vaksin HPV.
Diagnosis paling umum yang dapat ditegakkan pada pasien adalah hasil tes Papanicolaou (Pap) smear yang tidak normal, serta adanya infeksi human papillomavirus (HPV). Setelah pap smear, dokter dapat melakukan tes lainnya seperti tes kolposkopi dan biopsi.
Penyakit ini biasanya terjadi karena infeksi human papillomavirus (HPV) khususnya pada sebagian besar wanita yang aktif secara seksual. Sekitar 95% penyakit serviks terjadi karena infeksi virus tersebut.
Meski merupakan penyebab utama, namun sebenarnya, infeksi virus ini bukan merupakan faktor tunggal penyebab kanker serviks. Ada berbagai faktor lain yang terlibat dalam proses karsinogenesis sehingga menyebabkan kanker. Faktor-faktor tersebut yaitu :
- Pasien yang memiliki kekebalan tubuh buruk seperti, status gizi buruk, gangguan kekebalan, dan infeksi virus HIV. Infeksi HIV dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker serviks sebesar 5 kali lipat, karena adanya gangguan respons imun terhadap infeksi HPV
- Pasien yang aktif secara seksual. Termasuk pasien yang melakukan hubungan seksual sejak usia dini, jumlah pasangan seksual yang banyak atau bergantiganti pasangan, berhubungan seks dengan laki-laki yang suka berganti pasangan, serta wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama lebih dari 5 tahun.
- Riwayat penyakit menular seksual
- Faktor gaya hidup seperti merokok, makanan kurang bergizi, serta kurangnya konsumsi vitamin
- Kurangnya akses terhadap pemeriksaan sitologi rutin sehingga tidak pernah melakukan tes.
Itulah beberapa penyebab terjadinya kanker leher rahim. Jika Anda merupakan wanita yang khususnya aktif secara seksual, serta memiliki salah satu atau lebih faktor resiko di atas, Anda perlu mewaspadai gejala-gejala awal yang terkadang tidak disadari.
Gejala Awal Kanker Leher Rahim yang Sering Diabaikan
Gejala kanker leher rahim jarang dirasakan saat awal diderita, sehingga penyakit ini sering kali baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, mari simak gejala-gejala kanker leher rahim di bawah ini :
Gejala utama dari penyakit ini adalah terjadinya perdarahan vagina yang ekstrim pada saat menstruasi. Misalnya keluarnya darah dengan volume yang sangat banyak dibandingkan biasanya, maupun pendarahan setelah menopause.
Tak hanya saat menstruasi, pendarahan berlebihan yang terjadi pada saat berhubungan seksual juga bisa menjadi salah satu gejala kanker leher rahim.
Terdapat keputihan berat, nyeri atau rasa sakit yang berlebihan pada bagian vagina, tulang panggul, dan sekitarnya ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi salah satu gejalanya.
Gejala lainnya adalah terdapat keputihan dengan kondisi lendir yang tidak normal. Misalnya lendir yang sangat banyak, tekstur dan kekentalan yang berubah, warna berubah, berbau tidak sedap hingga dapat berbau busuk. Keputihan berat juga dapat disebabkan oleh penyakit seksual lain, sehingga Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Terjadi gangguan saat buang air kecil juga menjadi salah satu gejala kanker leher rahim. Gangguan tersebut dapat bervariasi. Misalnya disuria atau rasa nyeri saat buang air kecil, sulit menahan kencing, hingga frekuensi kencing yang banyak (sering buang air kecil).
Tak hanya itu, bisa pula terdapat darah pada urin saat sedang berkemih. Hal ini biasanya terjadi karena sel kanker di leher rahim sudah menyebar ke kandung kemih. Segera periksakan ke dokter jika mengalami hal ini, karena gejala di atas juga merupakan gejala infeksi saluran kemih.
Gejala kanker leher rahim berikutnya adalah tubuh penderitanya akan lebih mudah merasa lelah. Kondisi ini terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah akibat perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga terjadi kekurangan sel darah merah yang mengacu pada anemia.
Anemia ini memicu rasa lemah dan lelah. Rasa lelah ini juga berlangsung secara berkepanjangan dan dapat terjadi setiap saat. Rasa lelah juga tidak hilang meskipun telah cukup istirahat.
Gejala lain yang muncul adalah penurunan maupun hilangnya nafsu makan pada penderitanya. Sel kanker dapat membuat perubahan pada metabolisme tubuh, sehingga mempengaruhi pola dan nafsu makan. Hal ini juga berimbas pada penurunan drastis berat badan yang sering tidak diketahui penyebabnya.
Pada stadium lanjutan dimana kanker serviks sudah menyebar ke organ lain diluar rahim, maka dapat mempengaruhi organ lainnya, termasuk usus besar. Jika terjadi kerusakan pada usus besar, maka dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit parah.
Gejala lain dari stadium lanjutan penyakit ini adalah dapat mempengaruhi fungsi vagina sehingga mengalami kebocoran. Dapat terjadi kebocoran urine atau keluarnya feses (tinja) dari vagina. Hal ini disebabkan terbentuknya fistula (hubungan abnormal antara organ) diantara vagina dan saluran kemih atau anus.
itulah beberapa gejala kanker serviks yang dapat dialami baik sejak awal maupun saat stadium lanjutan. Jika Anda mengalami gejala telah disebutkan, segera periksakan diri ke dokter. Gejala-gejala tersebut di juga bisa disebabkan oleh penyakit lainnya, sehingga Anda tetap perlu segera memeriksakan gejala Anda ke dokter.
Selain itu, ada beberapa pencegahan yang dianjurkan dokter untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim ini. Terutama pada pasien dengan resiko tinggi. Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk mewaspadai kanker serviks!
- Melakukan pap smear untuk wanita yang sudah aktif berhubungan seksual setidaknya 3–5 tahun sekali atau ikuti anjuran dokter. Agar kanker bisa dideteksi lebih dini
- Vaksinasi HPV guna mencegah infeksi human papillomavirus (HPV) yang menjadi salah satu penyebab kanker serviks.
- Makan makanan bergizi dan kaya antioksidan
Terdapat pula rekomendasi skrining sesuai dengan kelompok usia tertentu, berdasarkan pedoman dari American Cancer Society (ACS), yaitu sebagai berikut:
- < 21 tahun: Tidak ada skrining yang direkomendasikan
- 2129 tahun : Sitologi (Pap smear) saja setiap 3 tahun sekali
- 3065 tahun: Vaksinasi Human papillomavirus (HPV) dan tes sitologi setiap 3-5 tahun sekali
- >65 tahun: Tidak ada skrining yang direkomendasikan jika skrining sebelumnya memberikan hasil negatif dan tidak dalam kategori pasien risiko tinggi
Itulah beberapa hal mengenai kanker serviks yang perlu Anda ketahui. Pengobatan kanker serviks dapat berbeda-beda tergantung pada stadium penyakitnya. Sehingga akan lebih baik jika penyakit ini dapat dideteksi sedini mungkin. Segeralah ke dokter jika menemukan satu atau lebih gejala yang telah kami sebutkan.
Jika ingin membeli produk kesehatan untuk kebutuhan Anda dan keluarga, maka apotik online Medicastore adalah jawabannya. Cukup kunjungi website utamanya sekarang dan dapatkan penghantaran obat di depan rumah Anda.
Semoga informasi dari Medicastore ini dapat bermanfaat bagi Anda, dan dapatkan informasi kesehatan lainnya di Medicastore!
Referensi :
- https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kanker-serviks-yang-perlu-anda-waspadai
- https://medicastore.com/
- https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
- https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview#a6
- https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview#a4
- https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/kenali-gejala-kanker-serviks-sejak-dini