Penyebab Rambut Berketombe yang Sering Terabaikan dan Cara Mengatasinya

Penyebab rambut berketombe seringkali luput dari perhatian, padahal masalah ini dapat mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele ternyata bisa menjadi biang keladi. Kondisi ini membuat rambut terlihat kusam dan menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.

 

Mengatasi masalah ketombe memerlukan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor pemicunya. Dengan mengenali penyebab utama, Anda dapat mengambil langkah-langkah efektif untuk mengurangi dan mencegah timbulnya ketombe. Mari kita bahas berbagai penyebab dan solusinya.

 

Penyebab Rambut Berketombe dan Cara Mengatasinya

 

Mengatasi ketombe pada rambut

 

Karena letaknya yang tersembunyi, kondisi kulit kepala seringkali luput dari perhatian. Termasuk saat lapisan terluarnya mengelupas dan memunculkan ketombe yang sangat gatal. Untuk mencegah atau mengatasi hal itu, ada baiknya mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

 

  1. Terlalu Sering Menyisir Rambut

 

Menyisir rambut memang penting untuk merapikan dan menjaga kebersihannya. Namun, tahukah Anda bahwa terlalu sering menyisir justru meningkatkan risiko rambut berketombe? Gesekan yang terjadi antara sisir dengan kulit kepala dapat menyebabkan iritasi dan memicu produksi minyak berlebih.

 

Kondisi kulit kepala yang iritasi dan berminyak merupakan lingkungan yang ideal bagi jamur penyebab ketombe untuk berkembang biak. Selain itu, menyisir rambut terlalu sering, terutama saat rambut masih basah, juga dapat menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut.

 

Untuk mencegah dan mengatasi hal ini, lakukan penyisiran rambut secukupnya dan pilih sisir dengan gigi yang jarang dan ujung tumpul. Pastikan juga rambut Anda dalam keadaan kering sebelum disisir.

 

  1. Penggunaan Hair Dryer dengan Suhu Terlalu Panas

 

Hair dryer memang praktis untuk mengeringkan rambut dengan cepat, terutama bagi Anda yang memiliki aktivitas padat. Akan tetapi, penggunaan hair dryer dengan suhu terlalu panas dapat menjadi penyebab rambut berketombe.

 

Paparan suhu panas dapat menghilangkan kelembaban alami kulit kepala, membuatnya menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Kulit kepala yang kering dapat memicu produksi minyak berlebih yang  dapat memperparah ketombe.

 

Agar tidak terus berketombe, gunakan hair dryer dengan suhu sedang. Selain itu, jaga jarak antara hair dryer dengan kulit kepala minimal 15 cm. Jika dirasa tidak perlu atau sedang santai, biarkan rambut kering dengan sendirinya.

 

  1. Tidur Kurang Berkualitas dan Stres

 

Kualitas tidur dan tingkat stres memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan kulit kepala. Tidur yang kurang berkualitas dan stres dapat melemahkan sistem imun tubuh. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk yang disebabkan oleh jamur Malassezia globosa, penyebab ketombe.

 

Selain itu, stres juga dapat memicu produksi kortisol. Hormon ini bisa meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala dan meningkatkan risiko ketombe untuk muncul.

 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga kualitas tidur dan mengelola stres dengan baik. Upayakan untuk tidur minimal 7-8 jam per hari. Terapkan juga teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga secara teratur untuk mengurangi stres.

 

  1. Paparan Sinar Matahari Berlebih

 

Berjemur di bawah sinar matahari memang bermanfaat untuk mendapatkan vitamin D. Namun, paparan sinar matahari berlebih, terutama pada siang hari, justru dapat menjadi penyebab rambut berketombe. Radiasi ultraviolet dari sinar matahari dapat merusak kulit kepala dan rambut, membuatnya kering dan rentan terhadap iritasi. 

 

Untuk mengatasi permasalahan ini, batasi paparan sinar matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Gunakan topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.

 

  1. Perubahan Hormonal

 

Perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause dapat memengaruhi produksi minyak di kulit kepala. Fluktuasi hormonal juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat kulit kepala mudah iritasi.

 

Jika Anda mengalami ketombe yang berkaitan dengan perubahan hormonal, konsultasikan dengan dokter atau dermatolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Terkena Dermatitis Seboroik atau Jamur Malassezia globosa

 

Dermatitis seboroik adalah kondisi peradangan kulit kronis yang umum terjadi, ditandai dengan kulit kemerahan, bersisik, dan gatal. Salah satu area yang sering terkena dermatitis seboroik adalah kulit kepala, yang dapat menjadi penyebab rambut berketombe.

 

Kondisi ini diperparah oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia globosa yang hidup secara alami di kulit kepala. Pada dermatitis seboroik, jamur ini dapat memicu peradangan dan meningkatkan pergantian sel kulit kepala, mengakibatkan pengelupasan berlebih dalam bentuk ketombe.

 

Penanganan dermatitis seboroik dan ketombe memerlukan perawatan yang tepat, seperti penggunaan sampo antiketombe yang mengandung ketoconazole, selenium sulfide, atau zinc pyrithione.

 

  1. Keramas Terlalu Sering atau Jarang

 

Keramas terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami kulit kepala dan memicu iritasi. Di sisi lain, keramas terlalu jarang dapat menyebabkan penumpukan minyak, sel kulit mati, dan kotoran di kulit kepala.

 

Idealnya, frekuensi keramas disesuaikan dengan jenis rambut dan aktivitas. Jika Anda memiliki rambut berminyak, keramas setiap hari atau dua hari sekali mungkin diperlukan. Namun, jika memiliki rambut kering, keramas dua atau tiga kali seminggu sudah cukup.

 

  1. Penggunaan Produk Perawatan Rambut yang Tidak Cocok

 

Pemilihan produk perawatan rambut yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit kepala. Penggunaan produk yang tidak cocok dengan jenis rambut atau kulit kepala Anda dapat menjadi penyebab rambut berketombe.

 

Beberapa bahan kimia dalam produk perawatan rambut, seperti sulfat, paraben, dan pewangi dapat menyebabkan iritasi & alergi pada kulit kepala, yang memicu produksi minyak berlebih serta ketombe.

 

Pilihlah produk perawatan rambut yang bebas dari bahan-bahan yang berpotensi mengiritasi dan sesuaikan dengan jenis rambut. Jika Anda memiliki kulit kepala sensitif, pertimbangkan untuk menggunakan produk yang diformulasikan khusus untuk kulit kepala sensitif.

 

  1. Pola Makan yang Buruk

 

Pola makan dan nutrisi yang buruk tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga pada kesehatan kulit kepala dan rambut. Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin B, zinc, dan asam lemak esensial, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kesehatan kulit kepala, meningkatkan risiko terjadinya ketombe.

 

Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan juga dapat memicu peradangan. Kondisi ini bisa meningkatkan produksi minyak di kulit kepala yang memperparah ketombe.

 

Untuk mengatasi penyebab rambut berketombe ini, konsumsilah makanan sehat yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.

 

Pilih Produk Perawatan Anti Ketombe yang Tepat

 

Setelah mengidentifikasi berbagai faktor etiologi penyebab rambut ketombe, langkah selanjutnya adalah pemilihan produk perawatan yang tepat. Jangan asal pilih merek karena bisa saja memperburuk kondisi kulit kepala.

 

Apotek Medicastore menyediakan beragam produk untuk mengatasi ketombe termasuk shampo, kondisioner, dan tonik yang dirancang khusus untuk menghilangkan ketombe. Produk-produk ini berasal dari brand ternama dengan standar mutu yang terjamin (sudah BPOM).

 

Melalui platform digital Medicastore (website dan aplikasi mobile), Anda dapat mengakses informasi detail mengenai tiap produk, termasuk komposisi aktif, indikasi, kontraindikasi, dan cara aplikasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit kepala dan riwayat alergi.

 

Apotek Medicastore mengutamakan kenyamanan dengan menyediakan alur pemesanan yang user-friendly. Kami juga menawarkan berbagai opsi pembayaran non-tunai dan layanan pengiriman ke seluruh Indonesia. So, segera pesan produk perawatan yang  mampu mengatasi penyebab rambut berketombe Anda sekarang!

 

Referensi:

  1. https://www.henryford.com/blog/2016/11/5-causes-dandruff-treat
  2. https://www.healthline.com/health/dandruff-itchy-scalp
  3. https://columbiaskinclinic.com/medical-dermatology/6-causes-of-dandruff-and-how-to-treat-them/
  4. https://www.clearhaircare.com/id/perawatan-kulit-kepala/4-jenis-dan-penyebab-ketombe-yang-perlu-diperhatikan.html
  5. https://www.clearhaircare.com/id/perawatan-kulit-kepala/penyebab-rambut-rontok-dan-ketombe.html