GERD merupakan penyakit yang lumrah dan sering terjadi saat ini. Terjadinya penyakit ini sering dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang sehat.
Keluhan GERD yang timbul dapat bervariasi pada setiap orang, contohnya keluhan GERD yang dirasakan adalah seperti adanya rasa terbakar diarea dada, nyeri ulu hati, mual/muntah, atau mungkin keluhan lainnya.
Selain bulan Puasa, biasanya keluhan GERD ini dapat teratasi dengan baik karena adanya pola makan dan mengonsumsi obat jika terdapat pada waktu yang tepat.
Tetapi, saat bulan puasa pada beberapa penderita yang telah memiliki riwayat GERD, terkadang keluhan GERD dengan ditandai naik asam lambung dapat dialami.
Jangan khawatir, agar keluhan gerd aman saat berpuasa , bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Apa itu Penyakit GERD ?
GERD merupakan penyakit yang berasal dari singkatan refluks gastroesofagus, dimana ditandainya dengan naiknya asam lambung ke esofagus. Kondisi ini dianggap kronis jika dialami setidaknya dua kali dalam seminggu selama beberapa minggu.
Naiknya asam lambung ini kekerongkongan dapat terjadi akibat adanya kelemahan otot sphincter yang masuk ke dalam lambung. Normalnya, makanan atau zat-zat didalam lambung tidak dapat naik ke kerongkongan karena di tahan oleh sphincter esofagus.
Sphincter esofagus merupakan otot yang berbentuk seperti cincin yang berfungsi sebagai katup pada lambung, untuk melindungi esofagus (kerongkongan) dari zat-zat yang berada dilambung dan mencegah makanan yang sedang di proses untuk kembali naik kembali ke kerongkongan.
Banyak hal yang dapat memicu terjadinya kelemahan otot sphincter ini salah satunya adalah gaya hidup yang kurang sehat.
Apa saja Keluhan GERD yang dapat Dirasakan ?
Keluhan GERD yang dapat dirasakan umumnya, meliputi :
- Terasa asam dipangkal lidah. Anda mungkin merasakan adanya sesuatu yang asam, makanan atau cairan yang kembali lagi masuk ke dalam tenggorokkan setelah makan, kondisi ini disebut dengan regurgutasi
- Perasaan terbakar di daerah dada. Adanya asam kerongkongan dapat merusak sel yang melapisi kerongkongan, sehingga memicu adanya timbulnya perasaan tak nyaman pada dada.
- Nyeri dada Non-Cardiac. Beberapa penderita mungkin merasakan nyeri di sekiar kerongkongan yang tidak terasa seperti terbakar. Adanya nyeri pada kerongkongan memicu saraf yang sama dengan nyeri yang berhubungan dengan jantung, sehingga mungkin akan terasa nyeri dada yang sering dianggap penyakit jantung.
- Mual. Naiknya asam lambung ke atas tentunya dapat memicu rasa mual atau berkurangnya nafsu makan. Meskipun Anda mungkin sudah makan beberapa saat yang lalu, mungkin terasa seperti masih ada makanan yang harus dicerna.
- Sakit tenggorokan. Jika asam lambung naik ke tenggorokan Anda, maka akan terasa sakit. Mungkin terasa seperti ada benjolan di tenggorokan Anda, atau seperti sulit menelan. Refluks ke tenggorokan Anda sering terjadi pada malam hari.
- Gejala mirip asma. GERD dapat memicu gejala seperti asma, seperti batuk kronis, napas berbunyo dan sesak napas. Jika partikel asam masuk ke saluran napas, maka dapat menyebabkan saluran napas menyempit.
Keluhan GERD dapat memburuk, saat :
- Dimalam hari atau saat berbaring pada posisi yang datar
- Setelah mengonsumsi makanan dalam porsi yang besar atau berminyak
- Setelah membungkuk
- Setelah merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol
Apa Saja Kiat-Kiat Gerd Aman saat Berpuasa yang Dapat dilakukan ?
Berpuasa selama bulan Ramadhan dapat menjadi tantangan tersendiri terutama pada penderita dengan keluhan GERD .
Namun, mereka dengan memiliki keluhan GERD ini masih tetap dapat menjalankan ibadah dengan aman dan tetap masih bisa menjaga kesehatannya. Dilansair dari artikel para ahli kesehetan membagikan beberapa kiat-kiat agar keluhan GERD aman saat berpuasa , meliputi :
- Menghindari Makanan yang Mengandung Asam, Pedas, dan Berlemak
Alasan kenapa makan yang asam, pedas, dan berlemak ini dihindari adalah karena makanan tersebut dapat memicu keluhan GERD . Mengonsumsi makanan tersebut terutama saat sahur dapar membebani kondisi lambung sehingga biasanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut di pago hari.
Makanan pedas dan asam juga dapat memperburuk refluks asam lambung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan pedas, asam, dan berlemak sebisa mungkin selama bulan puasa.
- Segeralah Berbuka Puasa
Jika telah memasuki waktu berbuka puasa, segeralah untuk berbuka jangan ditunda, terutama bagi penderita asam lambung. Tidak dianjurkan untuk menunda berbuka puasa lebih dari 12 jam, karena dapat berisiko untuk meningkatkan asam lambung.
- Berbukalah dan Sahur dengan Makanan yang Baik dan Bersih
Saran dari ahli medis, tidak hanya dari pilihan makanan yang akan dikonsumsi, cara pengolahan juga harus dipertimbangkan. Para ahli merekomendasikan memilih makanan yang bersih seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein hewani tanpa lemak.
Cara pengolahan yang dianjurkan adalah seperti dikukus atau dipanggang daripada diolah dengan cara digoreng di minyak yang berlebihan.
Cobalah untuk mengonsumsi makanan berikut dengan cara pengolahan yang tepat, untuk mengurangi risiko peningkatan asam lambung dan keluhan GERD .
- Mengonsumsi Obat GERD Saat Sahur dan Berbuka Puasa
Salah satu kiat-kiat GERD aman saat berpuasa adalah mengonsumsi obat GERD yang telah dianjurkan oleh dokter saat sahur dan juga berbuka , atau mungkin waktu lain yang telah dianjurkan.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk mencegah keluhan GERD dan naiknya asam lambung saat berpuasa.
- Menghindari Makanan dan Minuman yang Mengandung Gas
Untuk mencegah terjadinya peningkatan asam lambung dan kambuhnya keluhan GERD saat puasa, hindarilah juga makanan atau minuman yang mengandung gas, seperti minuma kemasan bersoda, kol, nangka, kembang kol, kopi, ataupun teh.
- Makanlah secara Perlahan dan Tidak Tergesa-Gesa
Orang yang memiliki keluhan GERD juga harus memperhatikan kebiasaan makanan saat sahur dan juga berbuka. Disarankan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan berat terlebih dahulu, konsumsilah makan ringan terlebih dahulu untuk membatalkan puasa, seperti kurma, roti dan segelas air hangat.
- Menghindari Stres Berlebihan
Salah satu faktor pemicu tersering keluhan GERD adalah stress yang berlebihan.
Salah satu pemicu utama gejala GERD adalah stres. Stres membuat tubuh lebih sensitif terhadap sejumlah kecil asam di kerongkongan. Oleh karena itu, penderita refluks asam lambung harus berusaha menghindari stres dengan cara mengelola emosinya. Beberapa cara yang disarankan untuk menghindari stres termasuk beristirahat, berlatih teknik pernapasan, meditasi, atau berdoa.
- Hindari untuk Tidur Lansung Setelah Berbuka atau Sahur
Sangat tidak dianjurkan bagi yang mempunyai keluhan GERD untuk langsung tidur atau berbaring segera setelag sahur ataupun berbuka. Disarankan untuk menunggu sekitar 1-2 jam setelah sahur ataupun berbuka untuk tidur.
Tidur segera setelah makan dapat meningkatkan tekanan pada lambung sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang dapat memicu keluhan gerd , seperti mual/muntah, sakit tenggorokan, nyeri perut, atau kembung.
Selain itu juga aturlah posisi jika ingin tidur, posisikan diri saat tidur dengan setengah duduk atau meninggikan bantal sekitar 2-3 bantal untuk membantu mencegah terjadinya naiknya asam lambung ke kerongkongan.
- Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi
Jagalah tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Selain air putih, untuk mengonsumsi asupan cairan seperti jus buah terkadang disarankan, untuk beberapa kasus.
Respon tubuh setiap orang terkadang berbeda-beda, jadi pentingnya memperhatikan respon tubuh Anda. Jika keluhan gerd saat berpuasa dirasakan bertambah berat, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk saran medis lebih lanjut.