Tips Minum Obat di Bulan Puasa

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah salah satu hal yang menjadi kewajiban umat Islam yang sudah dewasa dan sehat jasmani rohaninya, kecuali Anda memiliki kondisi tertentu yang memperbolehkan Anda tidak berpuasa (seperti sedang sakit, dalam perjalan jauh, sedang hamil atau menyusui, atau sedang haid).

Ketika tubuh kita sehat dan bugar, puasa relatif mudah dilakukan. Lalu bagaimana bila kita memiliki kondisi kesehatan khusus (misalnya diabetes) sehingga harus minum obat dengan teratur?.

 

Menyesuaikan Dosis Obat selama Puasa

Islam adalah agama yang mudah, yang memprioritaskan kesejahteraan umat manusia. Begitu juga dengan puasa di bulan Ramadan, bagi orang-orang yang menderita penyakit dan bergantung pada ketepatan pengobatan, puasa tidak diwajibkan. Meskipun begitu, sebagian orang dengan kondisi tersebut tetap ingin berpuasa. Bila Anda ingin tetap berpuasa, sebaiknya keputusan diambil setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena kondisi setiap orang berbeda-beda.

Setiap obat memiliki dosis tersendiri dan dapat berbeda-beda pada setiap orang, yang bergantung pada banyak hal. Misalnya ada obat yang harus diminum 3 kali sehari (yang berarti setiap 8 jam), atau harus diminum malam hari sebelum tidur.

Ketika kita berpuasa dan mengalami pergeseran waktu makan, waktu minum obat juga ikut berubah. Penyesuaian waktu minum obat perlu Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, agar obat tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak memberikan efek yang tidak diharapkan.

Dokter mungkin akan memberikan obat yang hanya perlu diminum satu atau dua kali sehari. Jangan minum obat dalam waktu yang berdekatan (misalnya saat berbuka dan sebelum tidur malam) untuk memenuhi dosis (misalnya 3x sehari) karena bisa saja Anda kelebihan dosis dan menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Anda bisa menanyakan kepada dokter apakah tersedia obat dalam bentuk selain yang harus diminum, misalnya obat suntik. Sediaan obat selain dalam bentuk obat minum dianggap tidak membatalkan puasa (meskipun ada perbedaan pendapat, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan ahli agama).

minum obat di bulan puasa

Sumber gambar: pmc.ncbi.nlm.nih.gov

  • Bila Anda menderita migraine, perhatikan hal-hal yang bisa menyebabkan gejala kambuh (misalnya kepanasan, kurang cairan) dan hindari sebisa mungkin agar Anda tidak memerlukan obat saat sedang berpuasa.
  • Bila Anda menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, pastikan Anda cukup minum di waktu berbuka dan sahur, periksa tekanan darah dengan teratur beberapa kali sehari, dan perhatikan apakah ada tanda-tanda tekanan darah turun, misalnya pusing atau rasa melayang.
  • Bila Anda menderita diabetes, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah Anda bisa berpuasa, dan perlukah ada penggantian obat. Jangan berpuasa sebelum Anda konsultasi dengan dokter karena berisiko menyebabkan kadar gula turun sangat rendah yang dapat mengancam nyawa. Penderita diabetes tipe 2 bisa mendapatkan manfaat dari berpuasa asalkan dilakukan dengan cara yang tepat,  diantaranya berat badan turun, kontrol glikemik membaik, dan terhindari dari hipoglikemia berat.

Tips Minum Obat di Bulan Puasa

Berikut ini beberapa tips berkaitan dengan penyakit kronis dan minum obat di bulan puasa yang dapat Anda ikuti:

  1. Periksakan diri Anda sebelum mulai berpuasa, terutama bila Anda menderita penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit arteri koroner, atau penyakit ginjal untuk mengetahui apakah Anda aman berpuasa.
  2. Pastikan Anda memiliki obat rutin yang dapat mengatasi kondisi dengan baik, yang dosis dan cara minumnya tidak bertabrakan dengan waktu berpuasa.
  3. Persiapkan diri dan buat rencana mengenai penanganan komplikasi atau perburukan penyakit ketika nanti berpuasa, termasuk membicarakan dosis obat dengan dokter, dan rencana penanganan kegawatdaruratan dengan anggota keluarga di rumah.
  4. Untuk obat yang diminum 1–2 kali sehari:
    1. 1 X sehari = Anda dapat minum obat saat berbuka atau saat sahur.
    2. 2 X sehari = Obat yang digunakan dua kali sehari, disarankan untuk diminum pada saat sahur dan saat berbuka.
  5. Untuk obat yang harus diminum sebelum dan sesudah makan di bulan puasa:
    1. Sebelum Makan: Anda dapat minum 30 menit sebelum makan sahur atau makan malam setelah berbuka puasa.
    2. Sesudah Makan: Anda dapat minum obat 5–10 menit setelah makan besar.
  6. Jangan menghentikan atau mengurangi dosis obat sebelum Anda konsultasi dengan dokter.
  7. Ingatlah bahwa obat minum dan infus (yang mengandung nutrisi) dapat membatalkan puasa. Bila memungkinkan (dan sudah dikonsultasikan dengan dokter), minum obat saat berbuka dan sahur.
  8. Batasi konsumsi kafein atau makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi. Pastikan Anda cukup cairan terutama saat sahur. Perbanyak makanan sehat, hindari makanan berlemak tinggi dan makanan cepat saji.

 

 

 

Referensi:

  • pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5415064/. Managing medications during Ramadan fasting. 2017.
  • sema-sy.org. The Do’s and Don’ts of Taking Medications While Fasting. 2024.
  • upk.kemkes.go.id. Penggunaan Obat Pada Saat Puasa.