Vitamin Zat Besi untuk Anak ; Apakah Di Perlukan ?

Banyak jenis vitamin yang diperjualkan bebas untuk anak saat ini, mulai dari vitamin penambah nafsu makan, vitamin D, vitamin C, vitamin B, probiotik dan salah satunya adalah vitamin zat besi .

Konsumsi vitamin untuk anak ini tidaklah wajib, diperlukan telaah lebih lanjut apakah vitamin ini perlu dikonsumsi oleh anak.

Vitamin Zat besi untuk anak saat ni juga cukup familiar, tapi apakah ini benar diperlukan ? dan pada saat apa penyakit yang dapat terjadi jika kekurangan vitamin zat besi ?

Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan membaca artikel berikut dibawah ini.

Menimbulkan Kondisi Apakah jika Kekurangan Vitamin Zat Besi untuk Anak ?

Kondisi yang dapat ditimbulkan oleh kekurangan zat besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Zat besi ini sangat penting dalam pembentukan sel darah merah di dalam tubuh, karena zat besi membantu  membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Jika kadar didalam tubuh anak zat besi berkurang dapat menimbulkan gejala yang dikhawatirkan mengganggu tumbuh kembangnya.

Faktor Risiko Kekurangan Vitamin Zat Besi

Bayi

  • Kekurangan zat besi dari ibu saat hamil
  • Prematuritas dan/atau berat badan lahir rendah 
  • Kehamilan kembar
  • Pemberian ASI eksklusif setelah 6 bulan 
  • Terlambat atau tidak cukup memperkenalkan makanan yang mengandung zat besi
  • Mengonsumsi susu sapi yang berlebihan

Anak

  • Vegetarian
  • Gangguan pada saluran cerna, seperti Divertikulum Meckel, Penyakit Coeliac, Inflammatory Bowel Disease, Infeksi, atau riwayat melakukan pembedahan pada saluran cerna.
  • Kehilangan darah yang bersifat kronis

Remaja

  • Vegetarian
  • Perdarahan saat menstruasi cukup berat
  • Gangguan pada saluran cerna, seperti Divertikulum Meckel, Penyakit Coeliac, Inflammatory Bowel Disease, Infeksi, atau riwayat melakukan pembedahan pada saluran cerna.
  • Kehilangan darah yang bersifat kronis
  • pada atlit yang ekstrim

Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin Zat Besi untuk Anak

Setiap anak memiliki gejala anemia akibat kekurangan zat besi yang berbeda.  Beberapa gejala ada yang bersifat spesifik pada penyebab anemia tertentu, tetapi sebagian besar tidak spesifik. Anemia juga dapat merupakan gejala yang berhubungan dengan penyakit lain.

Gejala anemia yang paling sering dirasakan adalah meliputi :

  • Kulit, bibir, tangan, atau di bawah kelopak mata pucat
  • Peningkatan denyut jantung
  • Sesak napas, atau kesulitan bernapas
  • Kekurangan energi, atau mudah lelah
  • Pusing dirasakan terutama saat berdiri
  • Sakit kepala
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang lambat atau tertunda
  • Gangguan penyembuhan luka dan jaringan
  • Tangan dan kaki terasa dingin
  • Peradangan atau nyeri pada lidah
  • Kuku terlihat rapuh
  • Menginginkan konsumsi makanan yang tidak biasa atau aneh (pica), seperti es
  • Nafsu makan yang buruk, terutama pada bayi dan anak-anak dengan anemia defisiensi besi

Penting untuk dipahami bahwa beberapa gejala anemia dapat menyerupai gejala-gejala masalah medis lain yang lebih umum atau kelainan darah lainnya. Dikarenakan beberapa gejala ini juga dapat menunjukkan kondisi lain, dan karena anemia itu sendiri dapat menjadi gejala masalah medis lain, penting untuk memeriksakan anak Anda ke dokter untuk mengetahui penyebab anemia dan teratasi sesuai dengan penyebabnya.

Penyebab Kekurangan Vitamin Zat Besi untuk Anak

Kekurangan vitamin zat besi untuk anak dapat disebabkan oleh :

  • Pola makan yang rendah mengandung zat besi : Hanya 1 mg zat besi yang diserap untuk setiap 10 hingga 20 mg makanan kaya zat besi yang dicerna.
  • Perubahan tubuh : Adanya perubahan tubuh, seperti percepatan pertumbuhan yang cepat pada bayi dan remaja, membutuhkan peningkatan produksi zat besi dan sel darah merah.
  • Gangguan saluran cerna : Kelainan pada saluran pencernaan dapat membatasi penyerapan zat besi. Kesulitan menyerap zat besi biasa juga terjadi setelah beberapa operasi saluran cerna.
  • Kehilangan darah : Kehilangan darah, seperti perdarahan pada saluran cerna atau cedera, dapat menurunkan jumlah zat besi dalam tubuh anak.
  • Penyebab genetik : Kondisi  ini jarang terjadi, anak-anak dengan dilahirkan dengan anemia defisiensi besi yang tahan terhadap besi (IRIDA), yang disebabkan oleh mutasi gen yang menyebabkan kekurangan zat besi.

Bagaimana Mengatasi Kekurangan Vitamin Zat Besi untuk Anak ?

Mengatasi kekurangan vitamin za besi untuk anak bergantung dari penyebab spesifiknya.

Konsultasilah hal ini dengan dokter agar anak mendapatkan pengobatan yag tepat, tetapi biasa hal berikut ini yang disarankan, meliputi :

  • Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral
  • Perubahan pola makan anak
  • Pengobatan dan/atau penghentian obat yang menyebabkan kekurangan zat besi
  • Pengobatan kelainan yang mendasari
  • Dilakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat limpa (jika terkait dengan anemia hemolitik tertentu)
  • Transfusi darah, jika diperlukan (untuk menggantikan kehilangan darah yang signifikan)
  • Antibiotik (sesuai kebutuhan, jika penyebabnya infeksi)

Pengobatan yang akan dipilih akan disesuaikan dengan penyebab yang  mendasari pada setiap anak, maka dari itu sebaiknya jika mempunyai keluhan seperti gejala kekurangan vitamin zat besi segeralah konsultasikan diri ke dokter terdekat.

Kapan Vitamin Zat Besi untuk Anak Diberikan ?

Terkadang tidak semua anak membutuhkan vitamin zat besi , vitamin akan diberikan atau disarankan jika memiliki indikasi tertentu dengan tujuan sebagai tindakan pencegahan ataupun terapi.

Biasanya vitamin ini akan disarankan jika memiliki indikasi, seperti :

  1. Anak yang terlahir premature atau memiliki berat badan bayinya rendah, anak yang terlahir premature biasanya membutuhkan suplementasi zat besi karena cadangan zat besi yang lebih rendah saat lahir dan kebutuhan zat besi yang meningkat.
  2. Bayi dan anak kecil (6-23 bulan). Suplementasi zat besi direkomendasikan di daerah dengan prevalensi anemia yang tinggi (40% atau lebih tinggi) pada kelompok usia ini, menurut WHO.
  3. Anak usia sekolah (5 tahun ke atas).  Sama halnya dengan anak-anak yang lebih muda, suplementasi dianjurkan di daerah dengan prevalensi anemia yang tinggi (40% atau lebih tinggi).
  4. Anak-anak dengan diagnosis kekurangan zat besi atau anemia. Berapapun usianya, jika seorang anak didiagnosis kekurangan zat besi atau anemia, suplementasi diperlukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
  5. Anak-anak dengan peningkatan kebutuhan zat besi. Kondisi seperti malabsorpsi, kondisi peradangan kronis, atau peningkatan kehilangan darah juga dapat meningkatkan kebutuhan anak akan zat besi, sehingga memerlukan suplementasi.
  6. Anak-anak dengan asupan zat besi rendah. Anak dengan pola makan rendah makanan kaya zat besi atau mereka yang mengonsumsi lebih banyak susu sapi (mengganggu penyerapan zat besi) sebelum usia satu tahun mungkin juga membutuhkan suplementasi zat besi.

Potensi Efek Samping Vitamin Zat Besi

Efek samping dapat terjadi jika mengonsumsi zat besi, pentingnya orang tua untuk menyadari perubahan pada buang air besar, biasanya vitamin ini dapat menimbulkan perubahan warna tinja menjadi kehitaman atau sulit buang air besar.

Konsultasi dengan tenaga medis terdekat sebelum mengonsumsi vitamin zat besi, apakah kondisi anak anda membutuhkan atau tidak.

 

 

Referensi :

  • https://www.childrenshospital.org/conditions/anemia
  • https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/0215/p270.html