Dr. Ari Fahrial Syam (FKUI-RSCM)
Drg. Seri Fahrial (Puskesmas Bendungan Hilir Jakarta Pusat)
18-09-2008

Kenapa Terjadi Bau Mulut Selama Berpuasa?


au mulut atau sering disebut halitosis kadang kala sering terjadi selama berpuasa. Apakah bau mulut harus selalu terjadi selama kita berpuasa? Hal ini sering menjadi pertanyaan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Sebenarnya bau mulut tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa. Secara normal apabila mulut kita kering karena air liur yang kurang atau akibat kita kurang melakukan aktifitas berkunyah akan menyebabkan bau mulut tidak segar.

Hal inilah yang terjadi apabila kita sedang berpuasa dimana selama 14 jam, dimana tidak ada makanan yang kita kunyah dan tidak ada air atau cairan yang kita minum. Tetapi sebenarnya bau mulut yang ditimbulkan selama kita berpuasa bukan merupakan bau mulut atau halitosis yang terjadi akibat kelainan suatu organ.

Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), dari saluran pernafasan atau saluran pencernaan. Sebagian besar sebenarnya penyebab bau mulut bersumber akibat kelainan pada rongga mulut.

Keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar.



Keadaan kelainan pada gigi menimbulkan bau mulut yang tidak sedap karena, antara lain:

  • Gigi berlubang Pada gigi berlubang terjadi penumpukan sisa makanan dalam lubang gigi tersebut, sehingga terjadi proses pembusukan sisa makanan oleh bakteri dan hal inilah yang menimbulkan bau busuk.
  • Sisa akar gigi Pada akar gigi sisa makanan juga dapat tertinggal akibat adanya permukaan akar gigi yang kasar sehingga sisa makanan yang tertinggal tersebut sulit dibersihkan.
  • Karang gigi Pada gigi yang mempunyai karang gigi pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga hal ini menyebabkan sisa makanan mudah menempel dan sulit dibersihkan dan lama kelamaan akan menyebabkan penebalan lapisan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap.
  • Peradangan pada gusi (gingivitis) Radang pada gusi terjadi karena adanya karang gigi yang menempel di gigi dan gusi dimana hal ini akan menyebabkan peradangan gusi. Gusi yang meradang tersebut akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
  • Penggunaan gigi palsu yang tidak benar Gigi palsu seharusnya dirawat seperti gigi asli sehingga harus selalu dibersihkan dari sisa-sisa makanan, jika gigi palsu tersebut tidak dibersihkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi seperti yang disebut di atas maka masalah seputar gigi dan rongga mulut yang ada harus diobati.

Biasanya jika selama berpuasa terjadi bau mulut akibat kelainan gigi, biasanya keadaan ini akan lebih dirasakan. Oleh karena itu selama berpuasa jika merasakan bau mulut yang berlebihan harus selalu berpikir kemungkinan adanya kelainan pada rongga mulut.



Selama berpuasa agar nilai ibadah berpuasa kita tetap terjaga maka kesehatan mulut harus selalu diperhatikan antara lain:


Memelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah setelah sahur dan setelah berbuka. Jangan menunda gosok gigi untuk tidur terlebih dahulu setelah kita sahur.
b.
Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi.
c.
Minum air putih sebanyak 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur.
d.
Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka, bangkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.
e.
Hindari untuk merokok. Dimana rokok memperburuk kebersihan mulut selain itu rokok sendiri menimbulkan aroma yang tidak sedap.
f.
Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa segera kontrol kepada dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
g.
Hindari makanan yang beraroma tajam antara lain bawang, petai, jengkol, dan durian.
h.
Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti coklat, es krim, biskuit dan kue basah lainya. Jika memang tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut segera berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama.

Bau mulut sebenarnya dapat diminimalkan selama kita berpuasa dengan tetap memperhatikan kebersihan mulut dan mengkonsumsi makanan, minuman dan buah-buahan yang baik untuk kebersihan mulut. Jika ada masalah dengan kesehatan mulut segera konsultasikan dengan dokter gigi sehingga keadaan bau mulut tidak berlanjut.

Artikel terkait: