Defisiensi Zat Besi Juga Bisa Terjadi Pada Anak-Anak
Bekti-medicastore.com
31-10-2012

Defisiensi Zat Besi Juga Bisa Terjadi Pada Anak-Anak

Defisiensi zat besi pada anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan anak & menjurus menjadi anemia. Untuk mengetahui apakah anak kita sudah cukup memperoleh asupan zat besi dari makanannya, penyebab defisiensi zat besi, cara mengenali gejala defisiensi zat besi serta cara untuk mencegahnya, maka dapat dilihat pada artikel dibawah ini yang medicastore.com ambil dari mayoclinic.com.

 

Kenapa zat besi penting untuk anak-anak ?

 


Sumber : ehow.com

 

Zat besi adalah nutrisi penting bagi pertumbuhan & perkembangan anak. Zat besi fungsinya adalah untuk membantu membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, & membantu otot untuk menyimpan & menggunakan oksigen. Jika asupan makanan anak kurang mengandung zat besi, maka ia dapat mengalami defisiensi zat besi. Defisiensi zat besi pada anak dapat terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tidak adanya cadangan zat besi hingga anemia, yaitu suatu kondisi dimana darah kekurangan sel darah merah yang sehat. Sel darah merah sendiri berfungsi untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh, menyediakan sumber tenaga & memberikan warna yang sehat pada kulit. Defisiensi zat besi yang tidak ditangani pada anak-anak dapat menyebabkan terlambatnya perkembangan mental & fisik dari anak, terutama pada bagian berbicara & berjalan.

 

Berapa banyak zat besi yang dibutuhkan anak ?

Bayi yang baru lahir mempunyai cadangan zat besi dalam tubuhnya, tetapi sejumlah tertentu tambahan zat besi tetap dibutuhkan untuk proses perkembangan & pertumbuhan anak.

Berikut adalah tabel kebutuhan zat besi berdasarkan usia anak

Rentang Usia Jumlah Asupan Zat Besi yang Direkomendasikan
Setiap Hari
7 - 12 bulan 11 milligrams
1 - 3 tahun 7 milligrams
4 - 8 tahun 10 milligrams
9 - 13 tahun 8 milligrams
14 - 18 tahun, anak perempuan 15 milligrams
14 - 18 tahun, anak laki-laki 11 milligrams

 

Apa faktor resiko dari defisiensi zat besi pada anak-anak ?

Bayi & anak-anak yang mempunyai resiko tinggi untuk mengalami defisiensi zat besi adalah :

 

  • Bayi yang dilahirkan prematur 3 minggu atau lebih dari perkiraan waktu lahirnya atau mempunyai berat badan saat lahir yang rendah.
  • Bayi yang mengkonsumsi susu sapi sebelum usia 1 tahun.
  • Bayi usia > 6 bulan yang diberi ASI tapi tidak diberikan makanan penunjang yang mengandung zat besi.
  • Bayi yang mengkonsumsi susu formula yang tidak difortifikasi dengan zat besi
  • Anak-anak usia 1-5 tahun yang mengkonsumsi susu sapi / susu kambing / susu kedelai > 710 ml sehari.
  • Anak-anak yang mempunyai kondisi kesehatan khusus, seperti mengalami infeksi kronis atau diet ketat.

 

Remaja putri juga mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mengalami defisiensi zat besi karena tubuh mereka kehilangan zat besi saat menstruasi.

 

Apa tanda & gejala dari defisiensi zat besi pada anak-anak ?

 


Sumber : dylenelepalim.wordpress.com

 

Jumlah zat besi yang terlalu sedikit dalam tubuh dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berfungsi. Tetapi sayangnya, sebagian besar tanda & gejala defisiensi zat besi pada anak tidak akan muncul hingga anemia karena defisiensi zat besi tersebut terjadi.

Berikut adalah tanda & gejala dari anemia karena defisiensi zat besi :

 

  • Fatigue atau kelemahan
  • Kulit yang pucat
  • Nafsu makan yang kurang
  • Nafas yang pendek
  • Rewel
  • Peradangan pada lidah
  • Kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh
  • Sering terkena infeksi
  • Detak jantung yang tidak beraturan
  • Mempunyai masalah tingkah laku
  • Keinginan untuk mengkonsumsi benda-benda yang tidak lazim seperti es batu, tanah atau tepung

 

Bagaimana cara mencegah defisiensi zat besi pada anak-anak ?

 


Sumber : enjoyhealthyeating.info

 

Untuk mencegah terjadinya defisiensi zat besi pada anak, maka caranya adalah dengan memperhatikan asupan makanannya, misalnya seperti berikut ini :

- Memberikan ASI atau susu formula yang telah difortifikasi dengan zat besi. Direkomendasikan untuk memberikan ASI hingga usia anak 1 tahun, hal ini karena zat besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh tubuh anak dibandingkan zat besi yang terdapat dalam susu formula. Bila tidak memungkinkan untuk memberikan ASI, maka disarankan untuk menggunakan susu formula yang telah difortifikasi dengan zat besi. Susu sapi murni bukan merupakan sumber zat besi yang baik bagi bayi & tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia < 1 tahun.

- Buat pola makan yang seimbang. Ketika mulai memberikan makanan padat pada bayi (biasanya pada usia 4-6 bulan), maka berikan makanan yang mengandung zat besi tambahan, misalnya seperti sereal bayi yang telah difortifikasi dengan zat besi. Pada anak-anak yang lebih besar, maka zat besi bisa diperoleh dari kuning telur, daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan serta sayuran yang berwarna hijau gelap. Hindari memberikan makanan yang tinggi kandungan kalorinya tapi rendah kandungan vitamin & mineralnya, misalnya seperti minuman bersoda & keripik kentang.

- Tingkatkan absorpsi zat besi. Vitamin C dapat membantu meningkatkan absorpsi / penyerapan dari zat besi. Meskipun jus jeruk tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak yang berusia < 1 tahun, tetapi kita dapat memberikan makanan lain yang juga kaya akan vitamin C seperti misalnya : melon, stroberi, aprikot, kiwi, brokoli, tomat & kentang.

- Berikan suplemen makanan yang mengandung zat besi. Bila bayi dilahirkan prematur atau dilahirkan dengan berat badan yang kurang atau diberikan ASI hingga usia 6 bulan lebih tapi tidak mengkonsumsi > 2 porsi makanan yang mengandung zat besi, seperti misalnya sereal bayi yang telah difortifikasi atau daging puree, maka sebaiknya konsultasi ke dokter untuk diberikan suplemen zat besi.

 

Perlukah anak saya melakukan skrining defisiensi zat besi ?

Defisiensi zat besi & anemia karena defisiensi zat besi biasanya didiagnosa melalui pemeriksaan darah. Beberapa ahli merekomendasikan semua bayi untuk menjalani skrining defisiensi zat besi pada usia 9 & 12 bulan serta diulangi 6 bulan kemudian. Tetapi ada juga ahli yang merekomendasikan untuk melakukan skrining defisiensi zat besi hanya pada bayi usia 6-12 bulan yang mempunyai resiko tinggi untuk mengalami anemia karena defisiensi zat besi. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak mengenai skrining ini, terutama bila ada kekhawatiran anak mengalami defisiensi zat besi.

Yang paling utama adalah bahwa defisiensi zat besi pada anak-anak sangat dapat untuk dicegah. Untuk memastikan pertumbuhan & perkembangan anak, maka sebaiknya perhatikan asupan makanan anak. Kemudian bila khawatir anak tidak cukup mendapatkan asupan zat besi dari makanannya, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter anak untuk melakukan skrining defisiensi zat besi & pemberian suplemen zat besi.

 

Sumber :

1. mayoclinic.com

 

Promo di medicastore.com

Diskon 30 % Glucometer GlucoDR sampai akhir November link

Diskon 30% Tensimeter Rossmax sampai akhir November

Diskon 30 % all Item Nutracare dan Buy 1 get 1 untuk Nutracare CoQ10

New Comer produk perawatan bayi Evian Baby Brumisateur diskon 24% sampai akhir November

Buy 1 get 1 untuk produk Cleanse & Rich C