Menginjak usia 6 bulan, inilah saat yang paling tepat untuk memperkenalkan makanan padat pendamping ASI (MPASI) pada si kecil. Di usia ini, sudah ada beberapa tanda-tanda kesiapan fisik dan psikologis si kecil yang harus dicermati oleh setiap ibu. Tanda kesiapan fisik untuk menerima MPASI diantaranya adalah telah berkurangnya atau hilangnya refleks menjulurkan lidah, kemampuan menghisap dan menelan makanan setengah padat, dapat memindahkan makanan dalam mulut dengan menggunakan lidah, dapat mempertahankan posisi kepala secara stabil dan tanpa bantuan, dapat diposisikan duduk dan mampu mempertahankan keseimbangan. Sedangkan tanda psikologis yang ditunjukkan diantaranya, si kecil menunjukkan ketertarikan terhadap makanan seperti membuka mulut, menunjukkan rasa lapar dengan berusaha menggapai makanan seperti mencondongkan badan ketika disodori makanan. Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala, menjauhkan badan atau dengan menutup mulut rapat-rapat. Bila tanda-tanda kesiapan tersebut sudah ada, mulai saat inilah bunda memiliki peranan yang penting dan dituntut untuk cemerlang dalam memperkenalkan, menyajikan dan memberikan makanan yang sehat sekaligus menyenangkan, bukan hanya senang untuk bunda saja tapi juga si kecil. Selain itu, bunda harus mengembangkan kreatifitas dan memanfaatkan 3S (Sabar, Sayang dan Senang) yang dimiliki agar mampu mengalihkan dan mengatasi dengan cerdik segala kerepotan dan semua problema yang dapat menghambat pemberian makan si buah hati. Sehingga waktu makan tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan asupan nutrisi agar balita tumbuh menjadi kuat, sehat dan cerdas namun juga menyenangkan. Bila suasana senang sudah tercipta, maka dengan mudah bunda dapat menggunakan waktu makan si kecil menjadi waktu memberikan edukasi dan stimulasi yang mampu mengoptimalkan tumbuh kembangnya. |
Menjadikan waktu makan adalah saat yang menyenangkan dan edukatif dikenal dalam konsep MEDUTAINTMENT yaitu Meals, Education dan Entertainment.
MEALS ? MAKANAN Melalui makanan, bunda memberikan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang si kecil. Berikut yang perlu bunda perhatikan: | ||
1. | Tahap pengenalan & Pemberian Makanan | |
Perkenalkan makanan baru pada si kecil dengan penuh kesabaran, dan agar pencernaan si kecil sehat ajaklah dia berlatih untuk mengunyah untuk menghasilkan enzim-enzim yang akan berperan membantu lambung mengolah makanan. Pemberian makan adalah proses belajar yang dilakukan secara perlahan lahan dan bertahap. Pada awalnya makan hanya terdiri dari satu jenis makanan, diberikan sekali sehari dan sedikit dinaikkan bertahap sampai mencapai porsi yang dianjurkan. Kemudian makanan diberikan dengan porsi kecil namun sering. Pengenalan makanan satu jenis dikenalkan selama selama 3-7 hari. Setelah perkenalan, pembagian waktu makan harus memperhatikan jarak antara waktu makan utama, makan selingan atau kudapan dan makan utama berikutnya. | ||
2. | Pemilihan jenis makanan sebagai sumber zat gizi | |
Pilihlah makanan dari bahan yang segar dan alami. Buah dan sayuran segar sangat penting bagi kesehatan dan merupakan sumber yang kaya akan vitamin dan mineral. Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan protein si kecil yang bisa diperoleh dari daging, ikan, ayam, telur, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Pemilihan jenis dan tekstur makanan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan pencernaan sikecil. Bunda dapat berkreasi dengan aneka warna dari makanan yang menunjukan kandungan zat yang berbeda. Semakin bervariasi warna-warni makanannya, semakin lengkap nutrisi yang diberikan. Untuk kondisi tertentu, makanan bayi siap saji dapat dipilih dengan memperhatikan zat yang penting untuk tumbuh kembang, bahan dan tekstur yang sesuai dengan system pencernaan, tanpa pengawet maupun zat pewarna buatan, belum kadarluarsa, higienis dan aman dikonsumsi si kecil. | ||
3. | Memberikan Serat Makanan & Cairan | |
Pilihlah sayuran yang kandungan seratnya tidak begitu tinggi dan tidak dalam keadaan mentah, karena perkembangan saluran pencernaan si kecil belum sempurna. Secara bertahap dan setelah saluran pencernaan sempurna, sayuran tinggi akan serat dapat diberikan untuk melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit atau susah buang air besar. Selain melalui air minum, kebutuhan tubuh si kecil akan cairan juga diberikan melalui makanan. Air sangat diperlukan untuk memperlancar transportasi nutrisi penting ke seluruh bagian tubuh dan ke otak. Jadi jangan sampai sikecil kekurangan air atau dehidrasi. | ||
4. | Kebersihan | |
Pastikan kebersihan bunda dalam mengolah, menyajikan dan memberikan makanan. Selain itu perhatikan juga kebersihan bahan makanan, peralatan masak dan perlengkapan makan serta minum yang digunakan. Sehingga si kecil tehindar dari bahaya kuman penyakit yang ada dalam makanan dan perlengkapan makanannya. | ||
EDUCATION ? PENDIDIKAN Ketika memberi makan, sebenarnya telah terjadi hubungan interaksi yang kuat antara ibu dan anak. Saat makan juga merupakan saatnya si kecil belajar, belajar mengenal rasa, mengunyah dan menelan makanan dengan baik, mengenal warna ? warni makanan, mengenali bentuk dari bahan makanan yang disajikan dan berbagai perlengkapan makanan. | ||
ENTERTAINMENT ? MENGHIBUR Saat anak belajar makan pertama kalinya dengan suasana gembira, maka ia akan selalu senang bila waktu makan tiba. Makan harus menjadi momentum entertainment bagi bunda atau si kecil. Bunda dapat menggunakan musik, lagu, cerita atau mainan, sehingga suasana tidak membosankan. |
Tiga kunci utama penerapan konsep medutainment, yaitu berikan dengan hati dan cara yang menyenangkan, hargai keinginan buah hati dan jangan memaksa dengan kasar.
Berbagai stimulasi untuk kecerdasan dan tumbuh kembang si kecil, dapat diberikan Bunda disaat pemberian makan sikecil. Untuk mengeksploitasinya Bunda harus selalu kreatif. Jadikan waktu makan si kecil sebagai momentum indah dan menyenangkan! Sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterikatan emosi antara bunda dengan buah hati (mother-infant bonding) sekaligus pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi dan merangsang perkembangan mental dan intelektualnya.
Nestle CERELAC MEDUTAINMENT ZONE Pada tanggal 21 Juli 2008 di Hotel Gran Melia Jakarta, Nestle CERELAC meluncurkan Medutainment Zone dan Buku ?Senangnya Hatiku, Waktu Makan Tiba? yang berisi sejumlah informasi dan tips bagi para ibu dalam menerapkan konsep medutainment, singkatan dari meals, education dan entertainment. Peluncuran kali ini dihadiri oleh Listi Chandra Dewi sebagai Nestle Cerelac Ibu Cemerlang 2007, Bapak Brata T. Hardjosubroto dan Ibu Mirna dari Nestle Indonesia, Erika Wasito sebagai Ahli Nutrisi serta Lely Tobing sebagai ahli stimulasi (Brain Integrated Gym) . Didalam Medutainment Zone juga akan turut hadir ahli nutrisi yang akan memberikan informasi seputar asupan nutrisi terbaik bagi anak usia enam hingga dua puluh empat bulan. Juga akan diselenggarakan Brain Integrated Gym (senam integrasi otak) untuk stimulasi perkembangan otak guna melatih perkembangan fisik, sensori dan motrik buah hati. |
Informasi penyakit & artikel terkait:
1. Alergi & Intoleransi Makanan
2. Masalah Pemberian Makan & Saluran Pencernaan
3. Penyakit seliak: ancaman besar yang masih tersembunyi
4. Alergi makanan dan autisme
5. Menangkal penyakit dengan pola makan sehat