Pemanis Buatan
vidya-medicastore
25-10-2019

Pemanis Buatan

(Sumber gambar: www.thenational.ae)

Sering kita dengar gula pengganti untuk penderita diabetes ataupun yang sedang berdiet. Pemanis buatan atau gula pengganti, dapat membuat penderita diabetes ataupun yang sedang diet dapat menikmati makanan dan minuman manis tanpa mempengaruhi kadar gula darah mereka. Ada berbagai jenis pemanis buatan, mari kita simak penjelasannya yang medicastore rangkum dari berbagai sumber.

Jenis Pemanis Buatan

Pemanis buatan terbagi menjadi dua jenis; yang memiliki nilai nutrisi, dan yang tidak memiliki nutrisi atau disebut dengan pemanis berkalori rendah.  

  1. Pemanis Bernutrisi

Ada berbagai jenis pemanis bernutrisi, tetapi semuanya mengandung karbohidrat dan kalori. Pemanis ini biasanya disebut dengan ‘gula’ atau ‘gula tambahan’, akan tetapi juga dapat dituliskan dalam komposisi makanan sebuah produk sebagai: glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, madu, sirup, dll.

Salah satu kelompok pemanis bernutrisi adalah polyols, yang merupakan gula alkohol, misalnya erythritol, isomalt, maltitol, mannitol, sorbitol, dan xylitol. Pemanis ini dapat secara alami terbentuk, atau ditambahkan. Polyols mengandung karbohidrat dan kalori, tetapi kalorinya dan efeknya terhadap kadar glukosa darah lebih sedikit dibandingkan dengan sukrosa (gula).

  1. Pemanis Buatan (Tidak Bernutrisi)

Pemanis buatan biasanya ditemukan dalam makanan atau minuman yang berlabel ‘bebas gula’ atau ‘diet’, minuman bersoda, jus buah, jeli, yogurt, permen karet, dll.

Jenis-jenis Pemanis Buatan  

  1. Stevia

Stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari tumbuhan Stevia rebaudiana. Stevia didapatkan dari ekstrak komponen kimia steviol glikosida dari daun. Stevia 300 kali lebih manis dibandingkan dengan sukrosa atau gula. Stevia memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh penderita diabetes. Pemanis ini bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah, tetapi seringkali lebih mahal dibandingkan dengan pengganti gula lainnya dan meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi. Beberapa orang mengaku merasa mual, kembung dan sakit perut setelah mengkonsumsi stevia.

  1. Tagatose

Tagatose adalah bentuk fruktosa yang kurang lebih 90% lebih manis dibandingkan sukrosa. Meskipun jarang, beberapa buah seperti apel, jeruk, dan nanas secara alami mengandung tagatose. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa tagatose memiliki indeks glikemik yang rendah dan mungkin dapat mendukung penanganan obesitas. Indeks glikemik adalah sistem peringkat yang mengukur kecepatan makanan meningkatkan kadar gula dalam darah. Akan tetapi, pengganti gula jenis ini lebih mahal dibandingkan jenis pengganti gula lainnya dan dapat sulit ditemukan di pasaran.

  1. Sucralose

Pemanis ini sekitar 600 kali lebih manis dibandingkan dengan gula, dan mengandung sedikit kalori. Sucralose merupakan salah satu pemanis buatan yang populer. Pemanis ini stabil dalam suhu panas, sehingga banyak digunakan untuk pembuatan kue atau roti bebas gula dan untuk menambah rasa manis pada minuman hangat.

  1. Aspartame

Aspartame sekitar 200 kali lebih manis dari gula. Aspartame banyak digunakan diberbagai produk makanan, termasuk minuman soda diet. Aspartame tidak aman digunakan untuk orang yang menderita kelainan genetik fenilketonuria.

  1. Acesulfame potassium (acesulfame-K) 

Acesulfame K (Ace-K) adalah pemanis buatan yang 200 kali lebih manis dibandingkan dengan gula.

  1. Saccharin

Saccharin adalah pemanis nol kalori yang 200 – 700 kali lebih manis dibandingkan gula.  

  1. Neotame

Neotame adalah pemanis buatan rendah kalori yang 7.000 – 13.000 kali lebih manis dibandingkan gula. Pemanis ini tahan suhu tinggi.

Benarkah Pemanis Buatan Tidak Baik untuk Penderita Diabetes? Mengapa?

Beberapa pemanis buatan disebut ‘bebas gula’ atau ‘ramah untuk penderita diabetes’, akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya pemanis buatan memiliki efek yang berlawanan.

Tubuh merespons pemanis buatan secara berbeda dibandingkan dengan gula biasa. Pemanis buatan dapat mengganggu rasa yang sudah dikenal oleh tubuh. Hal ini dapat membingungkan otak yang kemudian akan memberikan sinyal untuk makan lebih banyak, terutama makanan manis.

Pemanis Buatan Masih Dapat Meningkatkan Kadar Glukosa Darah

Satu penelitian di tahun 2016 memperlihatkan bahwa individu dengan berat badan normal yang mengkonsumsi lebih banyak pemanis buatan cenderung menderita diabetes dibandingkan dengan orang yang kelebihan berat badan ataupun obesitas.

Penelitian lain di tahun 2014 menunjukkan bahwa pemanis buatan, misalnya saccharin, dapat mengubat komposisi bakteri usus. Perubahan ini dapat menyebabkan intoleransi glukosa, yang merupakan awal dari sindrom metabolik dan diabetes pada orang dewasa.  

Jadi, mana yang terbaik?

Apakah Anda seorang penderita diabetes ataupun sedang menjalani diet rendah gula, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum Anda mengkonsumsi pemanis buatan.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/enjoy-food/carbohydrates-and-diabetes/sugar-sweeteners-and-diabetes
  • https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/diabetes-stevia#tagatose
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323469.php