Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Flu Burung

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Flu Burung

Flu Burung

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Flu burung didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 yang menyerang unggas (misalnya burung atau ayam) dan dapat menular ke manusia.

 


Penyebab Flu burung

Penyebab Flu Burung

Penyebabnya adalah virus influenza A subtipe H5N1.

Penularan dari unggas yang terinfeksi ke manusia terjadi lewat kontak air liur atau kotoran unggas. Kontak itu terjadi lewat sentuhan langsung atau juga melalui kendaraan yang mengangkut hewan-hewan itu. Juga termasuk kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, sepatu para peternak.

Unggas yang sudah dimasak tidak akan menularkan flu burung ke manusia sebab virus itu akan mati dengan pemanasan pada suhu lebih dari 80°C selama lebih dari satu menit.


Gejala Flu burung

Gejala Flu Burung

Gejala flu burung pada dasarnya sama dengan flu biasa. Gejala yang muncul berupa demam >38°C, batuk, pilek, nyeri otot dan sendi, sakit tenggorokan, sakit kepala, tidak nafsu makan, muntah, nyeri perut, diare, atau infeksi mata pada orang yang pernah kontak dengan hewan tersebut dalam 7 hari terakhir, terutama jika unggas tersebut menderita sakit atau mati. Jika keadaan memburuk, bisa terjadi sesak napas hebat dengan penurunan kadar oksigen dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena infeksi menyebar ke paru-paru dan menimbulkan peradangan.

Kejadian tahun 1997 di Hongkong juga menunjukkan gejala: demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, muntah, dan keluhan pusing. Namun, data dari Vietnam di tahun 2004 menunjukkan gejala berbeda. Pasien tidak mengeluh sakit tenggorokan atau pilek. Juga tak ada keluhan radang selaput mata. Separuh pasien justru menderita diare.


Diagnosis Flu burung

Diagnosis Flu Burung

Dugaan adanya flu burung didasarkan dari gejala-gejala yang ada, selain itu juga risiko yang dimiliki: Apakah yang bersangkutan bekerja di peternakan atau sesudah berkunjung ke pasar ayam dan lain-lain. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik untuk melihat langsung keadaan pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan juga rontgen dada untuk melihat ada tidaknya gambaran pneumonia.

Upaya menemukan virus flu burung dapat dilakukan dengan pemeriksaan serologi untuk menilai respon antigen-antibodi dan atau untuk mengisolasi virus itu sendiri. Seseorang dinyatakan mengidap flu burung setelah pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang positif untuk virus influenza A (H5) seperti tes antibodi spesifik pada serum.

Pemeriksaan darah juga dilakukan antara lain untuk analisis gas darah, sehingga diketahui berapa kadar oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) di darah penderita. Jika kadar oksigen rendah dan atau kadar karbondioksida tinggi, maka mungkin terjadi keadaan gawat napas. Dari data yang ada, sebagian besar pasien flu burung meninggal karena gawat napas akut ini.


Penanganan Flu burung

Pengobatan Flu Burung

Obat yang diberikan bersifat simptomatik , sesuai dengan gejala-gejala yang ada. Selain itu, bisa juga diberikan obat antivirus. Kalau keadaan pasien terus memburuk, kemungkinan perlu dipasang alat bantu napas (ventilator).

Semua penderita yang memenuhi kriteria flu burung harus dirawat di ruang isolasi. Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7 hari (masa penularan) karena ditakutkan adanya transmisi melalui udara. Selama masa perawatan, penderita diberikan oksigenisasi, hidrasi, terapi simptomatis untuk gejala flu, dan foto toraks ulang. Pada kasus sesak napas hebat, maka penderita bisa dimasukkan ke ruang perawatan intensif (ICU).


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Flu Burung

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, secara umum prinsip-prinsip kerja yang higienis, seperti:

  • Mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri, merupakan upaya yang harus dilakukan oleh mereka yang kontak dengan binatang, baik dalam keadaan mati maupun hidup. Selalu cuci tangan dengan sabun setiap kali bersentuhan dengan unggas.
  • Karena telur juga dapat tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah perlu dapat perhatian pula.
  • Daging unggas harus dimasak hingga mencapai suhu 80°C selama sedikitnya satu menit. Ketika kita menggoreng atau merebus ayam di dapur, tentu suhu dan lamanya memasak lebih dari itu. Artinya, sejauh ini bukti ilmiah yang ada mengatakan bahwa aman mengonsumsi ayam dan unggas lainnya asal telah dimasak dengan baik.
  • Pola hidup sehat. Secara umum pencegahan flu adalah menjaga daya tahan tubuh dengan makan seimbang dan bergizi, istirahat dan olahraga teratur. Jangan lupa sering mencuci tangan. Pasien influenza dianjurkan banyak istirahat, banyak minum dan makan bergizi.
  • Pisahkan unggas dari manusia. Jauhkan unggas dari lingkungan rumah untuk menghindari kemungkinan menularnya virus flu burung. 
  • Segera pergi ke sarana medis terdekat jika menemukan gejala flu burung sebelum 48 jam.
  • Laporkan ke petugas kesehatan jika ditemukan ada unggas yang sakit/mati mendadak di lingkungan Anda.

Khusus untuk pekerja peternakan dan pemotongan hewan ada beberapa anjuran WHO yang dapat dilakukan:

  • Semua orang yang kontak dengan binatang yang telah terinfeksi harus sering-sering mencuci tangan dengan sabun. Mereka yang langsung memegang dan membawa binatang yang sakit sebaiknya menggunakan disinfektan untuk membersihkan tangannya.
  • Mereka yang memegang, membunuh, dan membawa atau memindahkan unggas yang sakit dan atau mati karena flu burung harus melengkapi diri dengan baju pelindung, sarung tangan karet, masker, kacamata goggle, dan juga sepatu boot.

flu burung

Sumber gambar: www.sciencefocus.com

  • Ruangan kandang perlu selalu dibersihkan dengan prosedur yang baku dan memerhatikan faktor keamanan petugas.
  • Pekerja peternakan, pemotongan, dan keluarganya perlu diberi tahu untuk melaporkan ke petugas kesehatan bila mengidap gejala-gejala pernapasan, infeksi mata, dan gejala flu lainnya.
  • Dianjurkan juga agar petugas yang dicurigai punya potensi tertular ada dalam pengawasan petugas kesehatan secara ketat. Ada yang menganjurkan pemberian vaksin influenza, penyediaan obat antivirus, dan pengamatan perubahan secara serologi pada pekerja.

 

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • A, Tjandra Yoga. Bagian Pulmonologi & Kedokteran Respirasi FKUI dan RS Persahabatan. Jakarta. (melalui Kompas.com dan Detik.com)
  • Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Indonesia. Waspada Flu Burung. Jakarta. www.depkes.go.id

Diperbarui 14 September 2023