Informasi Penyakit

Kista Ovarium (Indung Telur)

dr. BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023
Kista Ovarium (Indung Telur)

Kista Ovarium (Indung Telur)

dr. BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023

Kista ovarium adalah kantong yang berisi cairan yang bersifat jinak pada ovarium. Kista indung telur sering terjadi.

Umumnya kista berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, dan tidak berbahaya, tetapi tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa bukan merupakan suatu keganasan.

Sebagian besar kista akan menghilang dalam beberapa bulan tanpa terapi. Terkadang kista ovarium atau indung telur bisa terpuntir dan pecah, yang dapat menyebabkan gejala serius.

Kista ovarium atau kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, bisa terjadi antara masa pubertas hingga menopause, termasuk selama kehamilan. Prognosisnya umumnya baik jika sudah dipastikan bukan kanker.

Jenis-jenis Kista Ovarium (Indung Telur)

Sebagian besar kista adalah kista fungsional, yang terbentuk sebagai respons tubuh terhadap siklus menstruasi. Kista yang lebih jarang dapat terbentuk tanpa berkaitan dengan siklus menstruasi.

Kista Fungsional

Kista fungsional adalah jenis kista yang paling sering dan tidak berhubungan dengan penyakit. Kista ini dapat menjadi tanda bahwa indung telur bekerja sebagaimana mestinya.

Kista fungsional akan mengecil, biasanya dalam waktu 60 hari, tanpa penanganan khusus.

  • kista folikular. Setiap bulan, kantung dalam indung telur yang disebut dengan folikel, akan melepaskan satu buah telur. Bila telur tidak dikeluarkan, akan terbentuk kista folikular. Folikel akan terisi cairan dan ukurannya bertambah besar.
  • kista korpus luteum. Setelah folikel melepaskan telur, akan terbentuk kelompok sel yang memproduksi hormon yang disebut dengan korpus luteum. Kista terbentuk ketika cairan terkumpul dalam korpus luteum dan bertambah besar.

Kista Lainnya

Kista lainnya juga bisa terbentuk tanpa berkaitan dengan siklus menstruasi. Kista-kista ini tidak selalu berbahaya, tetap iperlu dilakukan pemantauan untuk memastikan kista tidak menimbulkan komplikasi atau merupakan penyakit berbahaya.

  • Kistadenoma. Kista ini terbentuk di permukaan ovarium.
  • Kista dermoid (teratoma). Kista dermoid terdiri dari sel-sel yang menyusun semua jaringan di tubuh manusia, mulai dari kulit, rambut, gigi dan bahkan jaringan otak.
  • Endometrioma. Kista ini berisi jaringan endometrium, jaringan yang sama dengan jaringan yang "berdarah" setiap bulan saat menstruasi.
  • Kanker ovarium. Berbeda dengan kista-kista di atas, kista kanker ovarium adalah massa padat dari sel-sel kanker.

Penyebab Kista ovarium

Penyebab Kista Ovarium (Indung Telur)

Kebanyakan kista ovarium terbentuk saat siklus menstruasi normal. Kista ini dikenal sebagai kista fungsional. Kista jenis lainnya jarang terjadi.

Obat-obat fertilitas, yang digunakan untuk menginduksi ovulasi bisa meningkatkan risiko terjadinya kista setelah ovulasi.

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa nyeri, dan seringkali menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua atau tiga siklus menstruasi.

Faktor Risiko:

  • Ganguam Hormonal, umumnya terjadi pada pada orang yang mengonsumsi obat fertilitas untuk memperbaiki ovulasi
  • Kehamilan, pada kehamilan akan ada perubahan hormon yang dapat menyebabkan pembesaran pada ovarium
  • Endometriosis, jaringan endometrium pada endometriosis dapat menempel pada ovarium dan dapat membentuk kista
  • Infeksi pelvis yang berat, infeksi pelvis yang berat dapat menyebar ke ovarium, dan dapat membentuk kista
  • Riwayat kista ovarium sebelumnya

Gejala Kista ovarium

Gejala Kista Ovarium (Indung Telur)

Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala. Ketika gejala muncul, biasanya berupa nyeri atau gangguan menstruasi.

Kista ovarium menimbulkan gejala nyeri jika kista berukuran besar, pecah, timbul perdarahan, terganggunya suplai darah ke ovarium, trauma, atau terpuntir saluran telur (tuba falopi).

Gejala-gejala kista ovarium dapat berupa:

  • Kembung atau pembesaran perut
  • Rasa nyeri saat pergerakan usus
  • Nyeri pada panggul yang singkat sebelum atau sesudah mulai periode menstruasi
  • Nyeri panggul yang tumpul dan konstan
  • Nyeri panggul yang hebat dan tiba-tiba, seringkali disertai mual dan muntah, dapat merupakan tanda adanya ovarium terpuntir

 


Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke rumah sakit bila mengalami gejala berikut:

  • nyeri perut atau panggul yang tiba-tiba dan sangat berat
  • nyeri disertai dengan demam atau muntah
  • ada tanda-tanda syok, yaitu kulit dingin dan lembab, napas cepat, rasa melayang atau lemah

Diagnosis Kista ovarium

Diagnosis Kista Ovarium (Indung Telur)

Dugaan adanya kista ovarium didasarkan dari tanda dan gejala yang ada. Pemeriksaan fisik dapat memperkuat dugaan adanya kista. Untuk memastikan dan menentukan jenis kista, dapat dilakukan berbagai pemeriksaan antara lain:

  • Pemeriksaan USG
  • Laparoskopi. Dengan menggunakan sebuah alat yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut, ovarium dapat dilihat dan sekaligus dapat dilakukan pengangkatan kista.

Penanganan Kista ovarium

Pengobatan Kista Ovarium (Indung Telur)

Terapi yang diberikan tergantung dari usia penderita, jenis dan ukuran kista, serta gejala-gejala yang ada. Tindakan yang dapat dilakukan:

  • Observasi. Jika seseorang tidak memiliki gejala dan pemeriksaan USG menunjukkan adanya kista berisi cairan yang kecil, maka kista dapat dipantau terlebih dahulu dan diperiksa kembali setelah beberapa bulan untuk melihat apakah telah hilang dengan sendirinya atau tidak.
  • Pembedahan. Pembedahan bisa dilakukan jika kista indung telur berukuran besar, terus berkembang, dan tetap ada setelah dua sampai tiga siklus menstruasi. Kista yang menimbulkan  gejala juga dapat diangkat. Kedua indung telur dan rahim juga dapat ikut diangkat jika kista tersebut bersifat ganas, atau jika kista terbentuk setelah menopause.

laparoskopi kista ovarium

Operasi Pengambilan Kista Ovarium dengan Teknik Laparoskopi


Komplikasi Kista Ovarium (Indung Telur)

Komplikasi dari kista ovarium yang sering terjadi yaitu:

  • ruptur (pecah)
  • perdarahan
  • terpuntir

Sebagian besar kista ovarium yang pecah dan mengalami perdarahan terjadi secara fisiologis, tanpa komplikasi dengan gejala ringan hingga sedang. Pasien dengan tanda-tanda vital yang stabil dapat ditangani dengan pemantauan ketat. Terkadang pasien dapat mengalami kehilangan darah sehingga terjadi ketidakstabilan hemodinamik yang memerlukan perawatan di rumah sakit, pembedahan dan transfusi darah.

Komplikasi yang sering terjadi lainnya yaitu torsio ovarium, yaitu terputarnya pembuluh darah ovarium sebagian atau seluruhnya ke indung telur. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis dan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan pencitraan yang dikonfirmasi dengan laparoskopi diagnostik.

Pendekatan terapi konservatif dengan laparoskopi diagnostik dan detorsi indung telur dengan atau tanpa kisktektomi direkomendasikan untuk mempertahankan kesuburan.


Prognosis Kista Ovarium (Indung Telur)

Sebagian besar kista bersifat fungsional dan akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Pasien perlu pemeriksaan lanjutan (pemantauan) untuk  memastikan kista tidak bertambah besar.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan.

Kista yang menimbulkan gejala dan terus bertambah besar perlu pemantauan ketat.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kista Ovarium atau Kista Indung Telur

Meskipun belum ada cara yang pasti untuk mencegah pertumbuhan kista ovarium. Penting untuk memperhatikan apakah terdapat perubahan dalam siklus menstruasi bulanan, termasuk juga apakah terdapat perubahan pada gejala-gejala yang menyertainya. Jika terdapat perubahan, maka segeralah periksakan diri ke dokter.


Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Ovarian Cysts. 2023.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/9133-ovarian-cysts. 2022
  • N, Mikio A. Ovarian Cysts and Tumors. WebMD. 2012.
  • V, Linda J. Ovarian Cysts. Medline Plus. 2012.
  • www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560541/. 2023

(Diperbarui 14 September 2023)

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa