Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Sindroma Gawat Pernapasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome, ARDS), adalah suatu jenis kegagalan fungsi paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema paru).
Sindroma gawat pernapasan akut merupakan kedaruratan medis yang dapat terjadi pada orang yang sebelumnya mempunyai paru-paru yang normal.
Penyebab Sindroma gawat pernapasan akut
Penyebab Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Sindroma gawat pernapasan akut disebabkan oleh adanya rembesan cairan dari pembuluh-pembuluh darah ke dalam paru-paru. Penyebab yang paling sering terjadi:
- Sepsis, yaitu infeksi berat dan luas pada aliran darah
- Menghirup zat-zat berbahaya, misalnya asap konsentrasi tinggi atau uap kimia
- Pneumonia berat
- Cedera kepala atau dada, misalnya akibat kecelakaan atau terjatuh. Cedera bisa langsung menyebabkan kerusakan pada paru-paru atau mengenai bagian otak yang mengatur pernapasan.
Sindroma Gawat Pernapasan Akut juga bisa disebabkan oleh :
- Terhirupnya makanan ke dalam paru (aspirasi muntahan dari lambung)
- Luka bakar hebat
- Peradangan pankreas (pankreatitis)
- Hampir tenggelam
- Overdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin
- Tekanan darah yang sangat rendah (syok)
- Emboli paru
- Stroke yang membuat penderita tidak sadarkan diri
- Trauma hebat
- Transfusi darah (terutama dalam jumlah yang sangat banyak)
Gejala Sindroma gawat pernapasan akut
Gejala Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Sindroma gawat pernapasan akut biasanya terjadi dalam waktu 24-48 jam setelah kelainan dasarnya, tetapi bisa juga dalam waktu 4-5 hari kemudian. Awalnya penderita akan merasa sesak napas, bisanya pernapasan menjadi cepat dan dangkal. Karena rendahnya kadar oksigen di dalam darah, maka kulit akan terlihat pucat atau membiru, dan organ lain, seperti jantung, otak dan ginjal, akan mengalami gangguan fungsi.
Karena penderita kurang mampu melawan infeksi, maka bisa terjadi infeksi dalam perjalanan penyakitnya. Selain itu, gejala lain yang bisa ditemukan:
- cemas, merasa ajalnya hampir tiba
- tekanan darah rendah atau syok (tekanan darah rendah disertai kegagalan organ tubuh lainnya)
Diagnosis Sindroma gawat pernapasan akut
Diagnosis Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan :
- Rontgen dada
- Pemeriksaan darah, termasuk analisa gas darah
- Bronkoskopi
Penanganan Sindroma gawat pernapasan akut
Penanganan Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Penderita sindroma gawat pernapasan akut perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Terapi oksigen sangat penting untuk membantu memperbaiki kadar oksigen darah. Bila pemberian oksigen dengan sungkup muka tidak berhasil mengatasi masalah, maka perlu digunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Ventilator menyalurkan oksigen dengan menggunakan tekanan melalui selang yang dimasukkan ke dalam saluran napas besar (trakea); tekanan ini membantu memasukkan oksigen ke dalam darah. Tekanan yang diberikan dapat diatur untuk membantu saluran napas kecil dan alveoli tetap terbuka, serta untuk memastikan agar paru-paru tidak menerima oksigen yang berlebihan karena bisa merusak paru-paru dan memperberat sindroma ini.
Pengobatan suportif lainnya seperti pemberian cairan atau makanan intravena (melalui infus) juga penting karena dapat terjadi dehidrasi atau malnutrisi yang bisa menyebabkan berhentinya fungsi organ tubuh (keadaan yang disebut sebagai kegagalan organ multipel).
Prognosis Sindroma Gawat Pernapasan Akut
Dewasa ini, lebih banyak orang dengan sindroma gawat pernapasan akut yang dapat bertahan hidup dibandingkan masa lalu, karena adanya pengobatan yang lebih baik. Tetapi, angka harapan hidup bervariasi, tergantung dari usia, penyebab yang mendasari, penyakit lain yang menyertai, dan faktor-faktor lainnya.
Beberapa orang yang bertahan hidup bisa sembuh sempurna, tetapi ada juga yang terus mengalami gangguan paru dan masalah kesehatan lainnya.
Penderita yang menggunakan ventilator untuk waktu lama cenderung akan terbentuk jaringan parut di paru-paru. Jaringan parut ini mungkin akan membaik dalam waktu beberapa bulan setelah ventilator dilepas. Tetapi, jika terbentuk jaringan parut yang luas, maka fungsi paru bisa terganggu. Jaringan parut yang tidak terlalu luas juga bisa mengganggu fungsi paru saat terjadi beban yang berat pada paru-paru, misalnya saat beraktivitas atau sakit berat.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- - G, Brian K. H, Jesse B. Acute Respiratory Distress Syndrome. Merck Manual. 2008
- - Mayo Clinic. ARDS. 2011.
- - National Institute of Health. ARDS. 2010.