Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Rontgen Sinus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Rontgen Sinus

Rontgen Sinus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

(Sumber gambar: wikiradiography.net)

Sinus merupakan rongga-rongga berisi udara yang dilapisi oleh membran mukosa pada tulang-tulang wajah. Sinus terdiri dari sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus sfenoid, dan sinus maksilaris.

Pemeriksaan rontgen sinus merupakan pemeriksaan foto sinar-X untuk melihat rongga-rongga berisi udara pada tulang-tulang wajah.

Foto sinar-X menggunakan pancaran energi elektromagnetik yang tidak terlihat untuk menghasilkan gambaran tulang dan organ-organ tubuh bagian dalam pada kertas film khusus. Pada pemeriksaan rontgen sinus, sinar-X dipancarkan ke arah sinus dan ditangkap oleh kertas film, sehingga membentuk gambaran yang memungkinkan untuk melihat keadaan sinus.

Sinus biasanya terisi oleh udara, sehingga tampak hitam pada foto sinar-X. Adanya area yang berwarna putih mungkin menunjukkan adanya peradangan pada sinus (sinusitis), perdarahan, tumor, atau gangguan lainnya.

Foto sinar-X sinus bisa dilakukan karena beberapa alasan berikut ini:

  1. Untuk mendeteksi adanya kerusakan atau trauma pada sinus
  2. Untuk mendeteksi adanya gangguan pada sinus
  3. Untuk melihat adanya infeksi atau peradangan pada sinus
  4. Untuk mengkonfirmasi adanya tumor pada sinus, dan menentukan lokasi serta ukuran tumor
  5. Untuk mengevaluasi kondisi sinus pasca pembedahan

Keuntungan dari rontgen sinus adalah:

  1. pemeriksaan sederhana dan cepat
  2. tidak bersifat invasif
  3. harga realatif tidak mahal
  4. dapat memberikan informasi yang berguna

Namun, rontgen sinar-X hanya dapat menentukan adanya masalah yang ada, tidak dapat menentukan penyebab spesifik dari masalah yang terjadi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan:

  1. Informasikan ke dokter atau tenaga medis jika:
    • Terdapat riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya pernah rontgen atau CT scan. Risiko pemeriksaan berhubungan dengan akumulasi paparan radiasi yang didapat dari berbagai pemeriksaan atau pengobatan selama waktu tertentu.
    • Sedang hamil atau kemungkinan hamil, karena paparan radiasi bisa menyebabkan terjadinya cacat bawaan.
    • Memiliki mata buatan (prostetik), karena bisa menimbulkan gambaran yang membingungkan pada foto sinar-X.
  2. Pemeriksaan foto sinar-X sinus tidak membutuhkan puasa atau pemberian obat tertentu, dan bisa dilakukan tanpa perlu dirawat inap, kecuali merupakan bagian dari pemeriksaan pasien saat rawat inap.

Hal-hal yang terjadi pada saat pemeriksaan rontgen sinus:

  1. Dokter atau tenaga medis yang melakukan pemeriksaan akan menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. Utarakan pertanyaan, jika ada, mengenai prosedur yang akan dilakukan.
  2. Semua perhiasan atau benda yang mungkin bisa mengganggu pemeriksaan harus dilepas, misalnya gigi palsu
  3. Kepala ditempatkan di antara mesin sinar-X dengan kaset yang berisi kertas film khusus. Kepala akan diposisikan dan mungkin akan disangga agar tidak bergerak selama pemeriksaan.
  4. Bagian tubuh yang tidak difoto bisa ditutupi dengan pelindung (apron) untuk menghindari paparan sinar-X
  5. Petugas yang memeriksa akan meminta Anda untuk tidak bergerak dengan posisi tertentu selama beberapa saat, yaitu ketika paparan sinar-X diberikan. Hal ini penting untuk dilakukan, karena gerakan bisa mengaburkan gambar yang didapat, sehingga pemeriksaan mungkin perlu diulang untuk mendapatkan gambar yang jelas.
  6. Beberapa foto rontgen sinus bisa membutuhkan beberapa posisi yang berbeda.
  7. Pancaran sinar-X akan difokuskan pada area yang akan difoto
  8. Petugas yang memeriksa akan berada di belakang jendela pelindung saat gambar diambil

Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit. Pengaturan posisi saat difoto mungkin bisa menimbulkan sedikit rasa tidak enak atau nyeri, terutama pada kasus dimana terdapat cedera atau prosedur invasif sebelumnya, misalnya pembedahan.

Setelah pemeriksaan selesai, biasanya tidak ada penanganan khusus yang diberikan. Tetapi mungkin ada instruksi tambahan yang diberikan oleh dokter, tergantung dari kondisi masing-masing.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Johns Hopkins Medicine. Sinus X-Ray. www.hopkinsmedicine.org
  • R, Kathleen. Sinus X-Ray for Sinusitis. Web MD. 2010.
  • V, Linda J. Sinus X- Ray. Medline Plus. 2011.