Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Penyalahgunaan Obat dan Penggunaan Zat Terlarang

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023
Penyalahgunaan Obat dan Penggunaan Zat Terlarang

Penyalahgunaan Obat dan Penggunaan Zat Terlarang

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023

Penggunaan zat-zat terlarang pada anak remaja terjadi mulai dari coba-coba hingga ketergantungan. Dampak yang bisa terjadi juga bervariasi, mulai dari tidak ada sampai kondisi yang mengancam nyawa, tergantung dari zat-zat terlarang yang digunakan, kondisi, dan frekuensi pemakaiannya. Meskipun begitu, penggunaan yang tidak rutin pun bisa menyebabkan akibat yang sangat berbahaya, misalnya overdosis, kecelakaan kendaraan bermotor, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Meskipun sering terjadi coba-coba dan pemakaian yang tidak rutin, namun tetap bisa terjadi ketergantungan obat.

Alkohol

Alkohol adalah zat terlarang yang paling sering digunakan oleh para remaja. Sekitar 72% anak sekolah menengah ke atas dilaporkan pernah mencoba alkohol; meskipun hanya 55% yang mengaku pernah mabuk. Terkadang media dan lingkungan sekitar menggambarkan bahwa minum minuman beralkohol adalah tindakan yang bisa diterima atau bahkan dianggap gaya hidup modern. Peranan orang tua sangat penting untuk menjelaskan ke anak-anak mereka mengenai batasan-batasan dalam minum alkohol, menetapkan batasan yang tegas, dan memantau anak-anak mereka. Namun, anak remaja yang memiliki anggota keluarga yang suka minum minuman beralkohol secara berlebihan akan menganggap bahwa perilaku ini diperbolehkan. Sebagian remaja yang mencoba-coba untuk minum alkohol bisa berkembang menjadi penyalahguna atau ketergantungan. Ada berbagai faktor risiko untuk terjadinya kondisi ini, antara lain usia yang terlalu muda saat mulai minum alkohol dan genetik.

Tembakau

Sebagian besar orang dewasa mulai merokok sejak masa remaja. Anak-anak pun dewasa ini sudah mulai coba-coba merokok. Sedikitnya 20% anak-anak sekolah menengah bawah telah merokok secara teratur. Di Amerika, lebih dari 2000 orang mulai merokok setiap harinya. Dari perokok aktif baru ini, 31% berusia di bawah 16 tahun dan lebih dari 50% berusia di bawah 18 tahun. Jika anak remaja tidak mencoba untuk merokok sebelum usia 19 tahun, maka mereka cenderung untuk tidak menjadi perokok saat dewasa.

Ada berbagai faktor yang meningkatkan kecenderungan seorang remaja untuk merokok, misalnya:

  • Memiliki orang tua yang merokok
  • Teman sebaya atau idolanya (misalnya artis) merokok
  • Harga diri yang rendah
  • Ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah
  • Prestasi sekolah yang buruk
  • Perilaku yang berisiko, misalnya suka berkelahi, minum-minum alkohol atau menggunakan obat-obat terlarang

Orang tua bisa membantu mencegah anak remajanya agar tidak merokok dengan berbagai cara, antara lain:

  • Menjadi panutan yang baik, yaitu dengan tidak merokok
  • Mau berdiskusi tentang bahaya merokok
  • Mendorong anaknya yang telah merokok untuk berhenti merokok, termasuk dengan memberikan bantuan secara medis jika diperlukan

Zat-zat Terlarang Lainnya

Penggunaan zat-zat terlarang selain tembakau dan alkohol pada remaja masih tinggi. Sekitar 2% anak sekolah menengah atas pernah menggunakan steroid anabolik, yang biasanya lebih sering digunakan pada atlet. Ada berbagai efek samping dalam penyalahgunaan steroid anabolik pada remaja, antara lain penutupan lempeng pertumbuhan pada tulang, sehingga membuat pemakainya menjadi berperawakan pendek.

Terdapat peningkatan dalam penyalahgunaan obat-obat yang diresepkan, terutama obat-obat narkotik, obat penenang, dan obat psikoaktif. Obat-obat yang dijual bebas, seperti obat flu dan obat batuk, juga seringkali salahgunakan oleh anak-anak remaja untuk bisa merasa fly. Obat-obat ini banyak tersedia dan dijual bebas, sehingga dianggap aman untuk digunakan oleh remaja.

Perilaku-perilaku pada anak remaja yang harus mendapatkan perhatian:

  • Depresi atau mood yang berubah-ubah
  • Perubahan dalam berteman
  • Labil
  • Prestasi sekolah yang menurun
  • Kehilangan minat pada hobi-hobinya

Orang tua yang menemukan obat-obat terlarang atau perlengkapan untuk menggunakan obat-obat tersebut pada anaknya harus membicarakannya dengan baik dengan anak yang bersangkutan.

Pemeriksaan air kencing mungkin bisa memberikan hasil yang negatif pada remaja yang menggunakan obat-obat terlarang jika obat tersebut telah keluar dari tubuh sebelum pemeriksaan dilakukan atau jika obat yang digunakan tidak termasuk obat-obat standar yang diperiksa. Untuk itu, perlu dilakukan pertimbangan yang baik dalam menentukan pemeriksaan apa yang diperlukan. Orang tua perlu membuat keadaan yang baik dan tidak mengkonfrontasi anak sehingga anak bisa menceritakan dengan baik tentang apa yang dilakukannya dan zat-zat apa yang telah digunakan.

Jika seorang anak remaja memiliki gangguan pemakaian zat-zat terlarang, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Umumnya diberikan terapi perilaku yang juga digunakan untuk orang dewasa yang ketergantungan dengan zat-zat terlarang. Namun, terapi ini harus disesuaikan karena diperuntukkan untuk anak remaja.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

- L, Sharon. Drug and Substance Use and Abuse in Adolescents. Merck Manual. 2009.