Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Masalah Bayi Baru Lahir

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023
Masalah Bayi Baru Lahir

Masalah Bayi Baru Lahir

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023

Jika persalinan tidak berlangsung dengan normal, maka bayi yang baru lahir dapat mengalami masalah. Berbagai masalah yang dapat terjadi antara lain gawat janin, adanya posisi atau presentasi janin yang abnormal, atau bayi lambat untuk bernapas setelah dilahirkan. 


Penyebab Masalah bayi baru lahir

Penyebab Masalah Persalinan

Jika tidak ada kemajuan pada persalinan, kemajuan persalinan dinilai menggunakan 3P, yakni Power (tenaga), Passage (jalan lahir) dan Passanger (bayi).

1. Power (Tenaga)

Power adalah tenaga ibu mendorong bayi keluar. Jika tenaga ibu kuat, maka persalinan lancar. Sebaliknya, jika tenaga ibu tidak ada, maka akan sulit melahirkan.

2. Passage (Jalan Lahir)

Passage adalah kondisi jalan lahir yang terdiri dari mulut rahim dan juga ukuran panggul ibu. Apabila kondisi panggul ibu tidak baik, dan pembukaan tidak lengkap maka bisa mengalami distosia.

Distosia Bahu

Distosia bahu terjadi jika satu bahu janin tersangkut pada jalan lahir. Janin berada pada posisi normal (kepala lebih dulu) untuk persalinan, tetapi bahu janin terjepit di antara tulang pubis wanita saat kepala keluar. Akibatnya, kepala tertarik kembali ke bukaan vagina. Bayi tidak dapat bernapas karena dada dan tali pusar terjepit jalan lahir. Akibatnya, kadar oksigen di dalam darah bayi menjadi berkurang.

Distosia bahu lebih sering terjadi pada janin yang berukuran besar, terutama jika proses persalinan sulit dan lama. Distosia bahu juga lebih sering terjadi pada wanita yang obesitas, memiliki diabetes, atau memiliki riwayat melahirkan bahi dengan distosia bahu.

3. Passanger (Bayi)

Passanger adalah bayi. Dalam persalinan, ukuran bayi sangat penting untuk diperhatikan. Ukuran bayi yang besar (di atas 4 kg) bisa menyebabkan ibu mengalami distosia saat keluarnya kepala dan macet saat melahirkan bahu. Batas atas berat bayi saat dilahirkan adalah 3,5 kg atau 3.500 gram.

Jadi, kalau 3P ini baik, dan didukung dengan tenaga ibu ada untuk mengejan, kondisi panggul ibu adekuat, dan ukuran bayinya 2500-3500 g maka persalinan biasanya akan berjalan lancer dan mudah dilahirkan.

Kehamilan Kembar

Kehamilan dengan adanya lebih dari satu janin pada rahim. Ada beberapa hal yang membuat seorang wanita lebih mungkin mengalami kehamilan kembar:

  • Menggunakan teknik reproduksi dibantu (ART-Assisted Reproductive Technique)
  • Memiliki riwayat kehamilan kembar sebelumnya
  • Usia lebih tua

Kehamilan kembar membuat rahim sangat teregang, sehingga rahim cenderung untuk berkontraksi sebelum kehamilan mencapai usia cukup bulan. Akibatnya, biasanya bayi-bayi yang dikandung dilahirkan prematur dan kecil. Pada beberapa kasus, rahim yang sangat teregang tidak dapat berkontraksi dengan baik setelah melahirkan, sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan.

Posisi dan presentasi janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi.

Kehamilan kembar juga meningkatkan risiko terjadinya masalah pada ibu, misalnya pre-eklampsia, diabetes gestasional, perdarahan hebat pasca melahirkan, kebutuhkan untuk dilakukan operasi cesar, dan persalinan prematur.

Saat hamil, pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk memastikan jumlah janin dalam kandungan.

Karena berbagai masalah dapat terjadi pada persalinan kembar, maka dokter harus mempertimbangkan dengan baik apakah persalinan dapat dilakukan melalui vagina atau harus melalui operasi cesar. Jika bayi yang akan lahir pertama berada pada posisi yang abnormal (bukan kepala lebih dulu), maka dilakukan operasi cesar. Adakalanya, bayi kembar yang pertama dilahirkan secara normal, tetapi operasi cesar lebih aman untuk bayi kembar kedua. Untuk kembar tiga atau lebih, biasanya dilakukan operasi cesar.

Kondisi lain yang berhubungan dengan 3P

  • Malposisi dan Malpresentasi

Persalinan normal terjadi ketika bagian kepala janin terletak di bagian bawah panggul. Kelainan posisi atau malposisi dapat menyebabkan distosia contohnya karena janin letak lintang yang dapat terjadi pada bayi besar, terlilit tali pusat, dan kelainan panggul.

Ada beberapa presentasi abnormal pada janin:

  • Presentasi Sungsang, dimana bagian paling rendah janin adalah bokong, sehingga bokong tampak lebih dulu saat dilahirkan. Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan presentasi bokong. Karena risiko cedera dan kematian pada bayi, maka operasi cesar lebih dipilih untuk janin dengan presentasi sungsang.
  • Presentasi Lain. Pada presentasi wajah, leher janin mendangak sehingga saat dilahirkan bagian wajah keluar lebih dulu. Biasanya, janin tidak tetap berada pada presentasi wajah atau dahi, tetapi seringkali berubah presentasi menjadi yang seharusnya. Tetap jika tidak, maka persalinan dapat dibantu dengan menggunakan forsep, ekstraktor vakum, atau operasi cesar. Adakalanya, janin berada pada posisi mendatar (transversal) dari jalan lahir, sehingga bahu lahir lebih dulu. Pada kasus ini, juga perlu dilakukan operasi cesar.

 

  • Prolaps Tali Pusat

Tali pusat yang mendahului bayi keluar melalui vagina. Ketika tali pusat keluar lebih dulu dari jalan lahir, tubuh janin dapat menekan tali pusat sehingga menghentikan suplai darah janin.

  • Lilitan Tali Pusat

Tali pusat yang melilit, melingkari leher janin. Sebelum bayi dilahirkan, terkadang adanya lilitan tali pusat bisa dideteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi. Dokter secara rutin akan memeriksa lilitan tali pusat hingga bayi dilahirkan. Jika memungkinkan, tali pusat bisa dilepaskan keluar kepala bayi. Terkadang, jika tali pusat sangat erat melingkari leher bayi, tali pusat kemudian dijepit dan dipotong sebelum bahu dilahirkan.

  • Diabetes Gestasional

Ibu yang mengalami diabetes gestasional bisa memiliki bayi yang berukuran besar atau makrosomi. Bayi makrosomi biasanya memiliki bobot di atas 4 kg. Kalau makrosomi maka dianjurkan operasi karena bisa mengalami distosia bahu.

  • Usia terlalu muda dan tua

Usia terlalu muda bisa menjadi penyebab persalinan menjadi sulit. Apabila usia ibu belum terlalu matang, belum siap juga bisa menyebabkan distosia. Begitu juga saat usia ibu hamil semakin tua, maka kemungkinan tenaga semakin menurun, dan otot dasar panggulnya kendur, dibandingkan ibu yang melahirkan di usia muda (matang).


Gejala Masalah bayi baru lahir

Gejala akibat Masalah Persalinan

  • Gawat janin 

Mengarah pada tanda-tanda sebelum atau saat bayi dilahirkan yang menunjukkan bahwa janin dalam keadaan yang tidak baik. Gawat janin biasanya terjadi akibat janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Gawat janin dapat terjadi ketika kehamilan sudah terlalu lama (post matur) atau jika terjadi komplikasi pada kehamilan atau persalinan.

Biasanya gawat janin ditentukan dari pola detak jantung janin yang abnormal. Sepanjang proses persalinan, detak jantung janin terus dimonitor. Selain itu, jika cairan ketuban tampak berwarna hijau setelah selaput ketuban pecah, maka janin mungkin juga berada dalam bahaya (meskipun tidak selalu). Perubahan warna ini disebabkan oleh kotoran janin yang pertama (mekonium). Terkadang bayi menghirup mekoniumnya sebelum persalinan atau saat dilahirkan, menyebabkan bayi mengalami kesulitan untuk bernapas segera setelah dilahirkan.

  • Gangguan napas pada bayi

Pada kasus yang jarang, bayi tidak mulai bernapas saat lahir, meskipun tidak ada masalah yang terdeteksi sebelum dilahirkan. Untuk itu, bayi membutuhkan resusitasi yang dilakukan oleh dokter ahli.

  • Permasalahan pada Ibu

Jika ibu mengalam kelelahan akibat proses persalinan yang adanya gangguan pantau tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu.


Diagnosis Masalah bayi baru lahir

Diagnosis Masalah pada Janin atau Bayi saat Persalinan

Masalah atau gangguan pada kehamilan akan terlihat pada saat antenatal care atau pemeriksaan sebelum persalinan melalui USG atau Pemeriksaan Dalam Vagina (VT).

Sebaiknya rencana persalinan dibuat sebelumnya untuk menghindari risiko komplikasi yang terjadi pasca persalinan.

Kemajuan persalinan dipantau melalui partograf untuk menilai tindakan yang tepat untuk persalinan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • M, Julie S. Abnormal Position and Presentation of The Fetus. Merck Manual. 2013.
  • M, Julie S. Fetal Distress. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • M, Julie S. Multiple Births. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • M, Julie S. Nuchal Cord. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • M, Julie S. Prolapsed Umbilical Cord. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • M, Julie S. Shoulder Dystocia. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

Diperbarui 12 September 2023