Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Stroke Hemoragik

VIDYA HARTIANSYAH
17 Januari 2024
Stroke Hemoragik

Stroke Hemoragik

VIDYA HARTIANSYAH
17 Januari 2024

Stroke hemoragik merupakan perdarahan yang terjadi pada otak. Stroke hemoragik terjadi sekitar 13% dari kasus stroke.

Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah otak pecah, darah dapat menumpuk dan menekan jaringan otak di sekitarnya sehingga menimbulkan gejala yang bervariasi.

Dua jenis stroke hemoragik, yaitu perdarahan intraserebral (di dalam otak) atau perdarahan subarachnoid (antara lapisan dalam dan luar jaringan yang menutupi otak).


Penyebab Stroke hemoragik

Penyebab Stroke Hemoragik

Perdarahan intraserebral paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang kronis. Kondisi lain yang dapat menyebabkan stroke hemoragik diantaranya:

  • Aneurisma otak (penonjolan pembuluh darah yang tidak normal).
  • Tumor otak (baik primer maupun metastasis).
  • Kondisi lain yang menyebabkan lemahnya pembuluh darah di otak, misalnya penyakit moyamoya atau angiopati amiloid serebri.
  • Obat-obat pengencer darah.
  • Cedera kepala.
  • Stroke iskemih yang mengalami perdarahan sekunder.

Gejala Stroke hemoragik

Gejala Stroke Hemoragik

Gejala stroke hemoragik dapat berupa:

  • sakit kepala (tiba-tiba dan sangat berat)
  • sensitif terhadap cahaya, cahaya terang dapat menyebabkan sakit kepala berat
  • pusing atau vertigo
  • mual muntah
  • kejang
  • pingsan
  • koma
  • sulit atau tidak mampu bicara, atau bicara cadel
  • kelemahan, tidak bisa bergerak, atau tidak bisa merasa di satu sisi
  • leher kaku

Pada perdarahan subarachnoid yang disebabkan oleh aneurisma, sebelum aneurisma pecah, biasanya tidak ada gejala, kecuali jika aneurisma tersebut menekan saraf atau terdapat perdarahan kecil sebelum terjadi perdarahan yang lebih hebat.

Pecahnya aneurisma biasanya menimbulkan sakit kepala hebat dan seringkali diikuti dengan hilangnya kesadaran. Sebagian penderita meninggal sebelum sampai dibawa ke rumah sakit. Beberapa penderita tetap tidak sadar atau koma. Sebagian penderita ada yang sadar, tetapi merasa linglung, mengantuk, dan gelisah.


Kapan Harus ke Dokter?

Seseorang yang mengalami gejala stroke hemoragik memerlukan penanganan segera di rumah sakit. Apabila penanganan dilakukan lebih cepat, sel-sel otak yang rusak akan lebih sedikit.


Diagnosis Stroke hemoragik

Diagnosis Stroke Hemoragik

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Selain itu, dilakukan pemeriksaan radiologis, seperti CT scan atau MRI, untuk memastikan diagnosis.

pemeriksaan scan stroke hemoragik

Pemeriksaan Pencitraan untuk Mendiagnosis Stroke Hemoragik

Sumber gambar: www.semanticscholar.org


Penanganan Stroke hemoragik

Pengobatan Stroke Hemoragik

Penderita dengan perdarahan subarachnoid harus segera dirawat di rumah sakit dan harus istirahat total. Tekanan darah dijaga untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut dan menjaga aliran darah ke area otak yang mengalami kerusakan.

Pada penderita perdarahan dengan aneurisma, tindakan pembedahan dilakukan untuk menyumbat perdarahan dan memperkuat dinding pembuluh darah yang lemah, sehingga mengurangi risiko untuk terjadinya perdarahan yang fatal. Prosedur ini sulit, sehingga baik dilakukan ataupun tidak, risiko terjadinya kematian sama-sama tinggi, terutama pada penderita perdarahan yang dalam keadaan penurunan kesadaran atau koma.


Komplikasi Stroke Hemoragik

Komplikasi dari stroke hemoragik diantaranya:

  • bekuan darah
  • pembengkakan otak
  • kejang
  • ganggugan ingatan
  • masalah penglihatan dan pendengaran
  • luka akibat berbaring lama
  • depresi
  • risiko pneumonia

Prognosis Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik biasanya terjadi dengan cepat yang menyebabkan gejala yang berat. Gejala dapat memburuk dengan cepat sehingga memerlukan tindakan medis yang cepat.

Lokasi stroke, berat-ringannya perdarahan dan seberapa cepat penanganan dilakukan dapat membuat perbedaan besar pada harapan hidup dan kesembuhan setelah terkena stroke.

Stroke hemoragik berlangsung selama perdarahan masih ada, atau selama masih ada tekanan di otak akibat perdarahan. Tanpa tindakan pengobatan, stroke hemoragik selalu membahayakan nyawa. Bahkan meskipun sudah dilakukan penanganan, efek dari stroke hemoragik masih dapat tersisa. Efek dari stroke dapat bervariasi, mulai dari beberapa hari hingga permanen.

Pada sebagian besar kasus, penderita stroke hemoragik mengalami kerusakan otak berat yang menyebabkan koma permanen atau kondisi vegetatif, atau 'locked-in syndrome'.


Dokter Spesialis


Pencegahan Stroke Hemoragik

Pencegahan stroke hemoragik yang paling penting adalah menjaga tekanan darah tetap normal.

Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko stroke hemoragik:

  • Menjaga kesehatan secara umum.
  • Mengkonsumsi makanan sehat (diet seimbang) dan menjaga berat badan sehat.
  • Memeriksakan kesehatan dengan teratur.
  • Menghindari gaya hidup yang tidak sehat.

Referensi

Referensi:

  • Elias A Giraldo. Hemorrhagic Stroke. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/23969-hemorrhagic-stroke#
  • www.cooperhealth.org/services/stroke-program/complications-after-stroke
  • www.stroke.org

Diperbarui 15 Januari 2024