Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kram Otot

VIDYA HARTIANSYAH
14 November 2023
Kram Otot

Kram Otot

VIDYA HARTIANSYAH
14 November 2023

Kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dengan sendirinya untuk waktu yang singkat pada pada satu atau sekelompok otot.

Nyeri akibat kram otot dapat berlangsung selama beberapa detik hingga menit dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Daerah yang paling sering terkena kram otot biasanya adalah terutama pada otot-otot besar seperti perut, kaki dan tangan, otot betis bagian bawah dan otot belakang lutut.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, tetapi kram otot biasanya menimbulkan rasa nyeri dan bisa membuat seseorang tidak mampu menggunakan otot yang terkena.


Penyebab Kram otot

Penyebab Kram Otot

Pada umumnya penyebab kram otot tidak diketahui secara pasti (dalam dunia medis dikenal dengan istilah idiopatik), dan bisa disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Beberapa kondisi yang berisiko menyebabkan terjadinya kram adalah:

  • kondisi otot yang terlalu lelah,
  • penggunaan konstraksi otot yang tiba-tiba (kurang pemanasan dan peregangan),
  • serta gangguan sirkulasi darah ke otot,
  • Olahraga, dimana kram otot terjadi saat atau segera setelah berolahraga

Selain yang bersifat idiopatik, kram otot dapat pula disebabkan oleh penyakit tertentu yang spesifik. Dalam kondisi ini, kram merupakan salah satu dari gejala pada penyakit atau keadaan tersebut. Beberapa penyakit dan kondisi yang juga merupakan penyebab dari kram otot adalah:

  • Efek samping dari beberapa jenis obat, seperti obat-obatan kardiovaskuler (diuretik, nifedifine), obat saluran cerna (cimetidine), modifikasi lemak tubuh (statin, fibrat), obat saluran napas (salbutamol, terbutalin), dan lain-lain.
  • Gangguan kadar garam dan keseimbangan cairan dalam tubuh, misalnya akibat dehidrasi dan banyak berkeringat.
  • Ketidakseimbangan elektrolit tubuh (kadar kalsium, kalium, atau natrium yang terlalu rendah).
  • Kehamilan, terutama pada trimester terakhir (minggu ke 28-40).
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
  • Suplai darah yang tidak adekuat, penyempitan pembuluh darah kaki yang menghambat sikulasi darah.
  • Gangguan otot dan saraf, bisa diakibatkan oleh kekurangan vitamin B kompleks.
  • Gangguan hati, seperti sirosis hati.

Gejala Kram otot

Gejala Kram Otot

Kram otot seringkali terjadi pada otot tungkai, terutama pada otot betis. Kram otot terjadi secara tiba-tiba dan seringkali terasa sangat menyakitkan. Biasanya, seseorang menjadi tidak dapat menggunakan otot yang terkena, sehingga harus menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan dan beristirahat untuk meredakan kram yang dialami. Otot akan terasa kencang dan tampak menonjol saat kram terjadi.

Otot Betis yang Menonjol saat Kram

Sumber: www./i.ytimg.com

Gejala-gejala dan kondisi yang perlu diwaspadai pada kram otot:

  • Kram yang terjadi di lengan atau badan
  • Terjadi kelemahan
  • Terasa nyeri atau hilang sensasi setelah kram mereda
  • Kram yang terjadi setelah hilangnya cairan (dehidrasi) atau penggunaan diuretik
  • Terjadi pada seorang peminum alkohol

Diagnosis Kram otot

Diagnosis Kram Otot

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk kram otot. Namun, diagnosis kram otot relatif mudah, sebagian besar orang mengetahui kram otot dan saat mengalaminya. Otot akan terasa kencang dan tampak menonjol saat kram terjadi.

Selain mendiagnosis kram otot, penting juga untuk mengetahui penyebabnya. Untuk itu, perlu diketahui gejala-gejala yang ada, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya, misalnya:

  • Adanya muntah, diare, pemakaian obat diuretik, olahraga berlebih, dan berkeringat, mungkin menunjukkan adanya cairan tubuh atau garam yang hilang
  • Adanya kelemahan, nyeri, atau hilangnya sensasi, menunjukkan adanya gangguan pada saraf

Penanganan Kram otot

Penanganan Kram Otot

Penanganan yang dapat dilakukan saat terjadi kram otot antara lain:

  • Berhenti dari aktivitas yang dikerjakan
  • Lakukan peregangan. Kram otot seringkali dapat diredakan dengan melakukan peregangan. Misalnya, tarik kaki dan jari-jari kaki ke atas pada kram yang terjadi di otot betis.
  • Minum. Penyebab paling sering terjadinya kram otot saat berolahraga adalah kekurangan cairan. Namun, minum air saja tidak selalu bisa membantu, seringkali diperlukan minuman olahraga (sports drinks) untuk mengganti mineral tubuh yang hilang.
  • Menemukan dan mengatasi penyebab spesifik terjadinya kram otot dengan berkonsultasi ke dokter.

Konsumsi obat-obatan tertentu untuk meredakan nyeri juga dapat dilakukan ketika terjadi kram, namun seringkali kurang bermanfaat karena efek obat biasanya tidak cukup cepat. Tetapi, jika sensasi nyeri akibat kram masih berlanjut, obat-obatan anti nyeri (Na.diclofenak) dapat dipertimbangkan untuk dikonsumsi/dioleskan.


Informasi Produk Terkait Kram Otot


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kram Otot

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kram otot:

  • Tidak langsung berolahraga setelah makan
  • Lakukan peregangan otot sebelum berolahraga atau sebelum tidur
  • Minum cukup air setelah berolahraga
  • Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya kopi atau coklat)
  • Tidak merokok

Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya kontraksi spontan pada otot. Thigh stretch dan Runner's stretch merupakan latihan peregangan yang paling baik untuk mencegah kram otot betis.

Thigh Stretch

Sumber : www.ufhealth.org

Peregangan ditahan selama 30 detik dan ulang sebanyak 5 kali, sebelum melakukan olah raga atau aktivitas berat.


Referensi

Referensi:

  • L, Michael C. Muscle Cramps. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Mayo Clinic. Muscle Cramp. 2013.
  • S, Melissa C. Muscle Cramps. Medicine Net. 2012.
  • V, Linda J. Muscle Cramps. Medline Plus. 2012.
  • www.medkes.com

Diperbarui 11 September 2023